PENYESUAIAN KEBUDAYAAN DI KAMPUS UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
Tito Sevyl Fariki , 3301409113 (2013) PENYESUAIAN KEBUDAYAAN DI KAMPUS UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG. Under Graduates thesis, Universitas Negeri Semarang.
Preview |
PDF (PENYESUAIAN KEBUDAYAAN DI KAMPUS UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG)
- Published Version
Download (1MB) | Preview |
Abstract
Kebutuhan akan pendidikan tinggi yang berkualitas merupakan permasalahan yang global. Hal ini mengakibatkan banyaknya ekspansi mahasiswa yang terjadi antardaerah bahkan antarpulau demi mendapatkan perguruan tinggi yang terbaik. Hal inilah yang kemudian melatarbelakangi terciptanya mahasiswa lintas-budaya, salah satunya yang ada di Universitas Negeri Semarang. Lazimnya mereka akan mengalami kendala perbedaan budaya seperti culture shock yang pastinya akan mengganggu dalam pencapaian tujuannya. Dalam rangka mencapai tujuannya tentunya mahasiswa lintas-budaya harus bisa mengatasi culture shock dengan cara menyesuaikan diri. Untuk itulah diperlukan adanya penyesuaian kebudayaan di kampus Universitas Negeri Semarang. Permasalahan penelitian ini adalah: (1) bagaimana penyesuaian kebudayaan yang terjadi di kampus Universitas Negeri Semarang? dan (2) faktor-faktor apakah yang menjadi pendukung dan penghambat dalam penyesuaian kebudayaan di kampus Universitas Negeri Semarang? Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Penelitian ini dilaksanakan di kawasan kampus Universitas Negeri Semarang. Sumber data penelitian ini adalah mahasiswa lintas-budaya di kampus Universitas Negeri Semarang dan kerabat dekat dari mahasiswa lintas-budaya. Fokus penelitian ini adalah penyesuaian kebudayaan yang dilakukan oleh mahasiswa lintas-budaya terhadap budaya baru di lingkungan kampus Universitas Negeri Semarang yang terdiri atas: (1) intensitas budaya asal yang masih melekat, yaitu besarnya identitas budaya asal yang masih dipraktekkan; (2) intensitas culture shock yang dialami, yaitu besarnya tingkat gegar kebudayaan yang dialami; (3) pemahaman akan budaya setempat, yaitu mengenai bahasa, adat istiadat, kebiasaan, dan sebagainya; (4) interaksi sosial dengan lingkungan budaya setempat; (5) kemampuan dalam melakukan komunikasi sosial; (6) eksistensi di lingkungan masyarakat budaya setempat, yaitu keikutsertaan dalam organisasi masyarakat maupun kampus; dan (7) ketercapaian visi dan misi pribadi, serta faktor pendukung dan faktor penghambat dalam penyesuaian kebudayaan di kampus Universitas Negeri Semarang. Metode pengumpulan data menggunakan metode observasi, wawancara, dan dokumentasi. Pemeriksaan keabsahan data menggunakan metode triangulasi. Metode analisis data menggunakan model interaktif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penyesuaian kebudayaan di kampus Universitas Negeri Semarang sudah berjalan dengan baik. Usaha-usaha yang dilakukan mahasiswa lintas-budaya untuk melakukan penyesuaian kebudayaan di kampus Universitas Negeri Semarang sudah direalisasikan dalam indikatorindikator penyesuaian kebudayaan di kampus Universitas Negeri Semarang tersebut. Dalam ketujuh indikator tersebut sebagian besar mahasiswa lintasbudaya telah dapat mengatasi berbagai permasalahan perbedaan budaya untuk dapat menyesuaikan diri di lingkungan kampus Universitas Negeri Semarang sehingga dalam hal ini terjadi proses menuju asimilasi budaya atau pembauran karena terdapat usaha-usaha untuk melebur dalam kebudayaan Jawa. Selain itu melalui pembahasan juga diketahui bahwa bahasa memegang peranan terpenting dalam penyesuaian kebudayaan di kampus Universitas Negeri Semarang. Faktor pendukung dalam penyesuaian kebudayaan di kampus Universitas Negeri Semarang antara lain adalah karakter pribadi yang positif, pandangan positif terhadap budaya Jawa, kemauan memahami budaya Jawa, tekad untuk menyesuaikan diri, dan keinginan untuk berhasil (faktor internal), serta lingkungan yang nyaman, respon positif dari masyarakat, dan tuntutan pergaulan hidup (faktor eksternal). Faktor penghambat dalam penyesuaian kebudayaan di kampus Universitas Negeri Semarang antara lain adalah karakter pribadi yang negatif, pandangan negatif terhadap budaya Jawa, mudah tertekan, dan mudah putus asa (faktor internal), serta respon dari lingkungan yang masih labil, kendala dalam komunikasi dengan lingkungan, dan kurangnya pengertian dari lingkungan sekitar (faktor eksternal). Melalui penelitian ini disarankan: (1) hendaknya mahasiswa lintas-budaya segera dapat mengatasi berbagai faktor penghambat dalam penyesuaian kebudayaan di kampus Universitas Negeri Semarang, terutama faktor internal; (2) hendaknya mahasiswa lintas-budaya sesegera mungkin dapat memahami bahasa dan budaya Jawa, terkhusus bahasa Jawa sangat penting karena memberikan pengaruh yang paling kuat dalam penyesuaian kebudayaan di kampus Universitas Negeri Semarang; dan (3) hendaknya mahasiswa lintas-budaya tidak sampai mengabaikan tuntutan untuk menyesuaikan kebudayaan di kampus Universitas Negeri Semarang, hal ini karena menyesuaikan diri adalah hal wajib di mana pun berada.
Item Type: | Thesis (Under Graduates) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Mahasiswa Lintas-Budaya, Culture Shock, Penyesuaian Kebudayaan |
Subjects: | H Social Sciences > H Social Sciences (General) |
Fakultas: | Fakultas Ilmu Sosial > Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, S1 |
Depositing User: | Users 7 not found. |
Date Deposited: | 29 Apr 2014 14:19 |
Last Modified: | 29 Apr 2014 14:19 |
URI: | http://lib.unnes.ac.id/id/eprint/19991 |
Actions (login required)
View Item |