DETEKSI POTENSI KEKERINGAN BERBASIS PENGINDERAAN JAUH DAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS DI KABUPATEN KLATEN


Dzulfikar Habibi Jamil , 3211409055 (2013) DETEKSI POTENSI KEKERINGAN BERBASIS PENGINDERAAN JAUH DAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS DI KABUPATEN KLATEN. Under Graduates thesis, Universitas Negeri Semarang.

[thumbnail of DETEKSI POTENSI KEKERINGAN BERBASIS PENGINDERAAN JAUH DAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS DI KABUPATEN KLATEN]
Preview
PDF (DETEKSI POTENSI KEKERINGAN BERBASIS PENGINDERAAN JAUH DAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS DI KABUPATEN KLATEN) - Published Version
Download (11MB) | Preview

Abstract

Kekeringan merupakan bencana alam yang hampir setiap tahun terjadi. Bencana kekeringan di Kabupaten Klaten dari tahun ke tahun terus mengalami kenaikan dengan dibuktikanya pada tahun 2009 Kabupaten Klaten menduduki peringkat 9 bencana kekeringan secara nasional yang dibuat oleh Badan Nasional dan Penanggulangan Bencana. Kurangnya data peta yang menyediakan informasi daerah potensial dilanda kekeringan turut berperan sebagai salah satu faktor yang menghambat penyelesaian masalah kekeringan. Pokok permasalahan dalam penelitian ini adalah: 1) bagaimana sebaran daerah berpotensi kekeringan dengan menggunakan teknik analisis penginderaan jauh dan sistem informasi geografis?, 2) bagaimana kemampuan penginderaan jauh dan sistem informasi geografis dalam mendeteksi daerah berpotensi kekeringan?. Tujuan dari penelitian ini adalah: 1) Mengetahui sebaran daerah yang berpotensi kekeringan di Kabupaten Klaten berbasis penginderaan jauh dan sistem informasi geografis 2) Mengetahui kemampuan Penginderaan Jauh dan Sistem Informasi geografis dalam mendeteksi daerah rawan terhadap kekeringan di Kabupaten Klaten. Populasi dalam penelitian ini adalah potensi kekeringan Kabupaten Klaten. Sampel berjumlah 30 lokasi yang didasarkan pada kelas hasil interpretasi NDVI (Normalized Difference Vegetation Index), indeks kecerahan dan indeks kebasahan. Dalam penelitian potensi kekeringan ini menggunakan enam variabel yaitu: NDVI, Indeks Kecerahan, Indeks Kebasahan, Curah Hujan, Hidrogeologi dan Penggunaan Lahan. Teknik interpretasi citra digital digunakan untuk menganalisis kerapatan vegetasi dan kelembaban permukaan, kerapatan vegetasi dapat diiterpretasi menggunakan transformasi Normalized Difference Vegetation Index (NDVI), kelembaban permukaan dapat diiterpretasi menggunakan transformasi Indeks Kecerahan (Brightness Index) dan Indeks Kebasahan (Wetness Index). Sistem Informasi Geografis (SIG) digunakan untuk menggabungkan ke-enam parameter tersebut dan memanipulasinya sehingga mengeluarkan keluaran baru berupa informasi potensi kekeringan. Hasil dari penelitian ini menunjukkan sebaran daerah berpotensi kekeringan di Kabupaten Klaten dibagi menjadi 5 kelas potensi. Potensi kekeringan sangat rendah seluas 155,610 ha (0,22%), potensi kekeringan rendah seluas 5348,789 ha (7,63%), potensi kekeringan agak tinggi seluas 34839,348 ha (49,73%), potensi kekeringan tinggi seluas 24724,229 ha (35,29%) dan potensi kekeringan sangat tinggi seluas 4992,734 ha (7,13%). Kemampuan penginderaan jauh dalam menganalisis daerah berpotensi kekeringan mengahasilkan tiga keluaran yang menjadi parameter yaitu; Normalized Difference Vegetation Index (NDVI), Indeks Kecerahan dan Indeks Kebasahan. Kemampuan sistem informasi ix geografis dalam menganalisis daerah berpotensi kekeringan dengan cara pengharkatan, pembobotan dan penggabungan dari keenam parameter. Kesimpulan dari penelitian ini adalah sebaran daerah berpotensi kekeringan kelas tinggi dan sangat tinggi terdapat pada Kabupaten Klaten bagian selatan yaitu pada Kecamatan Bayat, Cawas dan sekitarnya serta pada Kabupaten Klaten bagian tengah yaitu pada Kecamatan Klaten, Jogonalan dan sekitarnya. Penginderaan Jauh mampu mendeteksi potensi kekeringan dengan nilai akurasi hasil interpretasi NDVI, Indeks Kecerahan dan Indeks Kebasahan lebih dari ketentuan minimum syarat akurat interpretasi. Sistem Informasi Geografis (SIG) dapat mengkelaskan tingkat potensi kekeringan. Adapun saran dalam penelitian ini yaitu 1) Daerah yang mempunyai potensi tinggi untuk terjadinya kekeringan diharapkan mendapatkan prioritas utama dalam mitigasi bencana kekeringan, 2) Daerah-daerah yang belum mempunyai peta seperti ini diharapkan membuat peta potensi kekeringan, 3) Peneliti berikutnya diharapkan mengetahui dasar-dasar penginderaan jauh digital secara mendalam.

Item Type: Thesis (Under Graduates)
Uncontrolled Keywords: Deteksi, Potensi kekeringan, Penginderaan Jauh dan Sistem Informasi Geografis
Subjects: G Geography. Anthropology. Recreation > G Geography (General)
Fakultas: Fakultas Ilmu Sosial > Pendidikan Geografi, S1
Depositing User: Users 7 not found.
Date Deposited: 16 Apr 2014 16:56
Last Modified: 16 Apr 2014 16:56
URI: http://lib.unnes.ac.id/id/eprint/19954

Actions (login required)

View Item View Item