REVITALISASI BANGUNAN CAGAR BUDAYA KABUPATEN KUDUS TAHUN 2005-2010
Adi Nugroho, 3150408022 (2013) REVITALISASI BANGUNAN CAGAR BUDAYA KABUPATEN KUDUS TAHUN 2005-2010. Under Graduates thesis, Universitas Negeri Semarang.
Preview |
PDF (REVITALISASI BANGUNAN CAGAR BUDAYA KABUPATEN KUDUS TAHUN 2005-2010)
- Published Version
Download (2MB) | Preview |
Abstract
Bangunan cagar budaya di Kudus dalam kondisi cukup memprihatinkan karena kurang atau tidak adanya perawatan. Sebagai salah satu kendala yang sering dijadikan penyebab utama hanya berkisar pada persoalan terbatasnya dana perawatan atau subsidi untuk biaya perawatan bangunan dari pemerintah setempat masih minim maka dari itu dalam upaya pelestarian dilakukan revitalisasi BCB. Tujuan dari penelitian skripsi yaitu (1). Untuk mengetahui pandangan dan perhatian masyarakat terhadap bangunan cagar budaya di Kudus. (2). Untuk mengetahui kondisi bangunan cagar budaya yang sudah dan yang belum direvitalisasi.. Manfaat yang dapat diperoleh dalam penelitian ini yaitu: untuk memberikan pengetahuan lebih tentang revitalisasi pada bangunan cagar budaya, untuk memberikan pemahaman terhadap masyarakat mengenai pelestarian bangunan cagar budaya. Penelitian ini menggunakan sumber primer dan sumber skunder, yang di peroleh dari kesaksian langsung dari para pelaku, saksi yang terlibat langsung dalam peristiwa sejarah tersebut, dokumen, dan observasi lapangan. Lingkup spasial dalam penelitian ini adalah Kabupaten Kudus, sedangkan lingkup temporal penulis mengawali pada tahun 2005 karena merupakan awal dimulainya revitalisasi. Tahun 2010 digunakan sebagai batasan akhir penelitian karena pada tahun tersebut merupakan tahun terakhir Disbudpar melakukan revitalisasi yang sampai akhir tahun 2012 belum ada proses revitalisasi kembali. Hasil penelitian ini menunjukkan sebagian besar bangunan sudah mengalami revitalisasi, meskipun masih ada bangunan yang belum direvitalisasi dan masih ada beberapa bangunan cagar budaya mengalami kerusakan dalam jumlah yang sedikit. Masyarakat Kudus sadar akan pentingnya pelestarian bangunan cagar budaya. Bentuk perhatian dan parisipasi pada masyarakat yang tinggal di sekitar BCB yang berupa tempat peribadatan biasanya ditunjukan dengan keikutsertaan dalam meramaikan tradisi/ritual yang ada, melakukan sembahyang bersama-sama di tempat ibadah tersebut (dalam keyakinan yang sama), melakukan kerja bhakti setiap bulan tertentu. Pada masyarakat sekitar tempat pariwisata umumnya bermata pencaharian sebagai pedagang, bentuk perhatianya biasanya mereka membersihkan sampah yang berasal dari dagangannya, dan bagi pedagang yang tidak melakukannya biasanya membayar pajak untuk biaya kebersihan, dan pada masyarakat yang bermukim di sekitar BCB milik swasta maupun perseorangan bentuk perhatianya biasanya ditunjukkan dengan peneguran pada orang jail yang sering mencoret-coret dinding bahkan merusak bangunan tersebut. Dapat disimpulkan masyarakat Kudus sadar akan pentingnya pelestarian bangunan cagar budaya. Semua itu dimulai dari perawatan bangunan cagar budaya milik pribadi, dan kebanyakan dari bangunan cagar budaya itu dimanfaatkan untuk sarana/tempat rekreasi karena keunikan bangunan, sehingga lebih menguntungkan dan menambah penghasilan mereka yang secara tidak langsung menambah pendapatan Pemda Kudus. Pada tahun 2005-2010 upaya pelestarian BCB sebagian besar BCB sudah mengalami revitalisasi dan dalam kondisi baik, walaupun masih ada beberapa yang belum mengalami revitalisasi, dan pada BCB yang belum direvitalisasi nampaknya sebagian besar mengalami kesulitan dalam faktor biaya pada perawatan BCB.
Item Type: | Thesis (Under Graduates) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Revitalisasi, Bangunan Cagar Budaya, Sejarah |
Subjects: | C Auxiliary Sciences of History > C Auxiliary sciences of history (General) |
Fakultas: | Fakultas Ilmu Sosial > Ilmu Sejarah, S1 |
Depositing User: | Users 7 not found. |
Date Deposited: | 10 Apr 2014 17:37 |
Last Modified: | 10 Apr 2014 17:37 |
URI: | http://lib.unnes.ac.id/id/eprint/19921 |
Actions (login required)
View Item |