PENANAMAN NILAI ESTETIS MELALUI PEMBELAJARAN TARI CIPAT CIPIT BAGI SISWA TUNARUNGU DAN TUNAGRAHITA SLB NEGERI JEPARA
Ema Silvia Kusuma Dewi, 2501409129 (2013) PENANAMAN NILAI ESTETIS MELALUI PEMBELAJARAN TARI CIPAT CIPIT BAGI SISWA TUNARUNGU DAN TUNAGRAHITA SLB NEGERI JEPARA. Under Graduates thesis, Universitas Negeri Semarang.
Preview |
PDF (PENANAMAN NILAI ESTETIS MELALUI PEMBELAJARAN TARI CIPAT CIPIT BAGI SISWA TUNARUNGU DAN TUNAGRAHITA SLB NEGERI JEPARA)
Download (3MB) | Preview |
Abstract
Penanaman nilai estetis ialah suatu proses untuk menumbuhkan rasa sadar keindahan. Penanaman nilai estetis dilakukan melalui proses pembelajaran tari Cipat cipit guna menumbuhkan rasa keindahan kepada siswa tunarungu dan tunagrahita. Peneliti tertarik untuk mengetahui metode penanaman nilai estetis dalam ekstrakurikuler tari bagi siswa tunarungu dan tunagrahita di SLB Negeri Jepara. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan memahami proses pembelajaran tari Cipat cipit serta mengetahui bentuk penanaman nilai estetis melalui tari Cipat cipit bagi siswa tunarungu dan tunagrahita. Metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan kualitatif. Subyek penelitian ini ialah siswa tunarungu dan tunagrahita jenjang SMPLB di SLB Negeri Jepara yang mengikuti ekstrakurikuler tari. Teknik pengumpulan data yang dilakukan adalah wawancara, dokumentasi dan observasi. Analisis data pada penelitian ini meliputi reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian: (1) Proses kegiatan ekstrakurikuler pembelajaran tari siswa tunarungu dan tunagrahita di SLB Negeri Jepara yang menggunakan metode demonstrasi, ceramah, latihan dan penugasan. Bagi siswa tunarungu penyampaian materi dilakukan melalui bahasa isyarat dengan artikulasi bicara yang diperjelas. Sedangkan bagi siswa tunagrahita penyampaian materi menggunakan kata-kata yang mudah diingat serta dipahami oleh siswa. (2) Bentuk penanaman nilai estetis bagi siswa tunarungu dan tunagrahita dilakukan oleh guru tari dalam proses ekstrakurikuler. Bagi siswa tunarungu, guru menghitung setiap ketukan dalam gerakan tari Cipat cipit dengan kode yang menggunakan jari sehingga siswa tunarungu mampu mengingat hitungan dalam setiap ragam gerak tanpa mendengarkan iringan. Bagi siswa tunagrahita, guru memberikan materi dengan bahasa yang sederhana seperti gerak ngawe-awe. Nilai estetis tersampaikan pada siswa tunagrahita dan tunarungu, dibuktikan dengan nilai akhir yang diperoleh dari penilaian guru saat siswa menarikan tari Cipat cipit secara mandiri. Saran dalam penelitian ini adalah (1) kepada guru tari sebaiknya memperlihatkan video tari terlebih dahulu sebelum pembelajaran dimulai, (2) kepada kepala sekolah supaya semua guru pengampu di SLB Negeri Jepara berlatar belakang pendidikan luar biasa.
Item Type: | Thesis (Under Graduates) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Nilai Estetis, Tari Cipat cipit, Siswa Tunarungu dan Tunagrahita |
Subjects: | N Fine Arts > NK Decorative arts Applied arts Decoration and ornament |
Fakultas: | Fakultas Bahasa dan Seni > Pendidikan Seni Drama, Tari, dan Musik, S1 (Pendidikan Seni Tari) |
Depositing User: | Users 1771 not found. |
Date Deposited: | 19 May 2014 10:12 |
Last Modified: | 19 May 2014 10:12 |
URI: | http://lib.unnes.ac.id/id/eprint/18703 |
Actions (login required)
View Item |