PEMANFAATAN MUSIK KLASIK DALAM TERAPI UNTUK KEMANDIRIAN PENDERITA AUTIS DI SEKOLAH DASAR LUAR BIASA (SDLB) NEGERI KALIWUNGU KUDUS


Novi Salmia, 2501409082 (2013) PEMANFAATAN MUSIK KLASIK DALAM TERAPI UNTUK KEMANDIRIAN PENDERITA AUTIS DI SEKOLAH DASAR LUAR BIASA (SDLB) NEGERI KALIWUNGU KUDUS. Under Graduates thesis, Universitas Negeri Semarang.

[thumbnail of PEMANFAATAN MUSIK KLASIK DALAM TERAPI UNTUK KEMANDIRIAN PENDERITA AUTIS DI SEKOLAH DASAR LUAR BIASA (SDLB) NEGERI KALIWUNGU KUDUS]
Preview
PDF (PEMANFAATAN MUSIK KLASIK DALAM TERAPI UNTUK KEMANDIRIAN PENDERITA AUTIS DI SEKOLAH DASAR LUAR BIASA (SDLB) NEGERI KALIWUNGU KUDUS)
Download (647kB) | Preview

Abstract

Penulis mengambil judul Pemanfaatan Musik Klasik dalam Terapi Untuk Kemandirian Penderita Autis. Dalam penelitian ini terapi musik dapat digunakan sebagai alat bantu untuk memberikan kemudahan berkomunikasi pada anak autis. Musik sebagai media untuk mengembangkan kepekaan suara dan merangsang berbahasa dan bersosialisasi pada anak autis, menyeimbangkan fungsi otak kanan dan otak kiri, sehingga anak akan menjadi orang yang dapat berfikir logis, cerdas, kreatif, serta mempunyai empati yang tinggi. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui dan mendeskripsikan bagaimana proses terapi musik klasik pada anak autis di SDLB Negeri Kaliwungu Kudus, dan untuk mengetahui dan mendeskripsikan perubahan apa yang terjadi setelah terapi musik klasik dilakukan di SDLB Negeri Kaliwungu Kudus. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskritif kualitatif. Teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Analisis data dilakukan dengan menggunakan model analisis data interaktif yang ditempuh melalui proses reduksi data, penyajian data, dan menarik kesimpulan/verifikasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Proses terapi musik di SDLB Negeri Kaliwungu Kudus dilakukan di dalam ruang kelas. Dalam ruang kelas siswa diperdengarkan musik klasik, dan terapi dilanjutkan dengan diajarkan menyanyi, menari, bermain alat musik, mengenal harus alfabet, gambar dan warna. Satu guru lainya untuk menjaga anak untuk tetap duduk tenang, adanya terapi musik klasik sebagai kegiatan awal terapi cukup membantu anak autis untuk menjadi lebih mudah dalam melakukan interaksi dengan orang lain. Irama musik klasik dapat memberi stimulus, sehingga anak autis akan lebih berkosentrasi dengan lebih sering melakukan kontak mata dengan guru terapinya. Semakin sering anak autis melakukan kontak mata, maka akan semakin lancar interaksi yang terjalin, setelah terlihat sudah ada perubahan pada anak autis, anak autis diajarkan untuk memainkan alat musik. Pada umumnya anak autis tidak mampu memainkan alat musik sebagai mana mestinya. Mereka harus berada pada kondisi tenang dahulu jika ingin diajarkan memainkan alat musik. Dari hasil penelitian saran yang dapat penulis berikan adalah sebaiknya waktu untuk proses terapi musik klasik untuk kemandirian anak autis di SDLB Negeri Kaliwungu Kudus ditambah yaitu yang awalnya satu hari dalam seminggu dengan durasi 45 menit menjadi dua hari dalam seminggu dengan durasi waktu selama satu jam. Hal ini diperlukan, karena semakin banyak dan rutin anak autis diberikan terapi maka anak autis akan terbiasa berlatih dengan kegiatan-kegiatan yang dapat merangsag motoriknya.

Item Type: Thesis (Under Graduates)
Uncontrolled Keywords: Pemanfaatan Musik Klasik
Subjects: M Music and Books on Music > MT Musical instruction and study
Fakultas: Fakultas Bahasa dan Seni > Pendidikan Seni Drama, Tari, dan Musik, S1 (Pendidikan Seni Musik)
Depositing User: Users 1771 not found.
Date Deposited: 19 May 2014 10:52
Last Modified: 19 May 2014 10:52
URI: http://lib.unnes.ac.id/id/eprint/18643

Actions (login required)

View Item View Item