PENERAPAN METODE INVESTIGASI PADA PEMBELAJARAN MATERI LARUTAN PENYANGGA UNTUK MEMINIMALISASI MISKONSEPSI SISWA KELAS XI SMA
Winda Puri Reysita Anggry, 4301409051 (2013) PENERAPAN METODE INVESTIGASI PADA PEMBELAJARAN MATERI LARUTAN PENYANGGA UNTUK MEMINIMALISASI MISKONSEPSI SISWA KELAS XI SMA. Under Graduates thesis, Universitas Negeri Semarang.
Preview |
PDF (PENERAPAN METODE INVESTIGASI PADA PEMBELAJARAN MATERI LARUTAN PENYANGGA UNTUK MEMINIMALISASI MISKONSEPSI SISWA KELAS XI SMA)
- Published Version
Download (6MB) | Preview |
Abstract
Masih banyak guru yang menggunakan pendekatan ceramah dan diskusi dalam pembelajaran kimia, sehingga siswa belum terarahkan untuk memahami sendiri konsep-konsep kimia yang sedang dipelajari . Pada dasarnya konsep yang telah dimiliki siswa dapat dikembangkan melalui apa yang mereka dapatkan. Konsep baru dan konsep lama akan cepat diserap oleh siswa ketika siswa mengalaminya sendiri. Investigasi atau penyelidikan merupakan kegiatan pembelajaran yang memberikan kemungkinan siswa untuk mengembangkan pemahaman siswa melalui berbagai kegiatan dan hasil sesuai pengembangan yang dilalui siswa. Penelitian ini bertujuan untuk menguatkan konsep larutan penyangga dengan metode investigasi sehingga dapat meminimalisasi miskonsepsi dan untuk mengetahui pengaruh penerapan metode investigasi terhadap sikap ilmiah ssiwa SMA N 2 Temanggung. Populasi penelitian ini adalah seluruh kelas XI semester 2 SMA N 2 Temanggung. Teknik sampling yang digunakan yaitu cluster random sampling, diperoleh sampel penelitian yaitu XI IPA 4 sebagai kelas eksperimen menggunakan metode investigasi dan XI IPA 3 sebagai kelas kontrol menggunakan metode konvensional. Sebelum penelitian, sampel diberikan pretes, dilanjutkan dengan perlakuan, dan diakhiri dengan postes. Berdasarkan analisis statistika, metode investigasi dapat meminimalisasi miskonsepsi siswa setelah proses pembelajaran pada materi larutan penyangga. Uji statistika yang digunakan adalah uji normalitas, kesamaan dua varians, hipotesis, ketuntasan belajar, normalized gain, dan analisis miskonsepsi. Analisis deskriptif digunakan untuk mengetahui sikap ilmiah ssiwa. Rata-rata nilai postes kelas eksperimen 80,00 dan kelas kontrol 73,2. Pada uji hipotesis thitung (3,24) > ttabel (2,00) yang berarti rata-rata hasil belajar kognitif kelas eksperimen lebih baik dari kontrol. Pada analisis miskonsepsi kelas eksperimen yang semula terdapat kategori miskonsepsi tingkat 1 sebesar 0,66% menjadi 0%, dan kategori memahami dari 38% menjadi 74%. Sikap ilmiah siswa pada kelas eksperimen berada pada kategori baik dan rata-rata tiap aspek berada pada kategori tinggi. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan metode investigasi dapat memberikan penguatan konsep laruatn penyangga sehingga dapat meminimalisasi miskonsepsi dan berpengaruh terhadap sikap ilmiah siswa yaitu dengan kategori baik dengan rata-rata tiap aspek dalam kategori tinggi.
Item Type: | Thesis (Under Graduates) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Penerapan, metode investigasi, miskonsepsi, larutan penyangga |
Subjects: | L Education > LB Theory and practice of education > LB1603 Secondary Education. High schools Q Science > QD Chemistry |
Fakultas: | Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam > Pendidikan Kimia, S1 |
Depositing User: | budi Budi santoso perpustakaan |
Date Deposited: | 04 Nov 2013 12:18 |
Last Modified: | 04 Nov 2013 12:18 |
URI: | http://lib.unnes.ac.id/id/eprint/18635 |
Actions (login required)
View Item |