AKULTURASI KRISTEN DAN JAWA DALAM TATA IBADAH GEREJA INJILI DI TANAH JAWA (GITJ) GENENGMULYO KECAMATAN JUWANA KABUPATEN PATI
Dewi Prasetyo Susanti, 3301409122 (2013) AKULTURASI KRISTEN DAN JAWA DALAM TATA IBADAH GEREJA INJILI DI TANAH JAWA (GITJ) GENENGMULYO KECAMATAN JUWANA KABUPATEN PATI. Under Graduates thesis, Universitas Negeri Semarang.
Preview |
PDF (AKULTURASI KRISTEN DAN JAWA DALAM TATA IBADAH GEREJA INJILI DI TANAH JAWA (GITJ) GENENGMULYO KECAMATAN JUWANA KABUPATEN PATI)
Download (1MB) | Preview |
Abstract
Masyarakat Jawa adalah masyarakat yang terkenal sangat kental dengan tradisi dan budayanya. Pada awalnya orang Jawa hanya memiliki satu kepercayaan yaitu kepercayaan kejawen. Lambat laun agama mulai disebarkan di daerah Jawa, misalnya agama Islam, Hindu, Budha dan Kristen sehingga agama dan kepercayaan mengalami sinkretisme antara agama baru dengan kepercayaan lama masyarakat Jawa. Pada kenyataannya sekarang kebudayaan Jawa sudah mulai luntur karena masuknya pengaruh gaya hidup modern. Selain dalam kehidupan masyarakat pada umumnya, dalam kehidupan kegerejaan Jawa juga mengalami pemudaran. Berbeda dengan Gereja Injili di Tanah Jawa (GITJ) Genengmulyo hingga saat ini masih mempertahankan kebudayaan atau tradisi Jawa yang ada dalam masyarakat dengan dipadukan dalam tata ibadah yang ada di GITJ Genengmulyo. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah (1) Bagaimanakah bentuk akulturasi yang terjadi dalam tata ibadah yang ada di GITJ Genengmulyo? (2) Bagaimanakah eksistensi tradisi Jawa dalam tata ibadah di GITJ Genengmulyo pada saat ini?. Berdasarkan dengan permasalahan yang telah dirumuskan di atas, maka penelitian ini bertujuan (1) untuk mengetahui bentuk akulturasi yang terjadi dalam tata ibadah yang ada di GITJ Genengmulyo, (2) untuk mengetahui eksistensi tradisi Jawa dalam tata ibadah di GITJ Genengmulyo di jaman yang sudah modern sekarang ini. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Fokus dari penelitian ini adalah Gereja Injili di Tanah Jawa merupakan salah satu Gereja yang ada di Kecamatan Juwana Kabupaten Pati yang memiliki perbedaan dengan Gereja lainnya di Juwana dalam hal tata ibadahnya. Lokasi penelitian ini adalah GITJ Genengmulyo. Sumber data primer penelitian ini adalah pendeta, pengurus gereja dan jemaat, sedangkan sumber data sekunder adalah dokumentasi dan buku. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu wawancara,observasi dan dokumentasi. Untuk mendapatkan validitas data, peneliti menggunakan teknik triangulasi sumber sebagai teknik pemeriksaan data. Dalam penelitian ini analisis yang digunakan bersifat deskriptif analisis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa akulturasi kebudayaan Jawa dalam tata ibadah di GITJ Genengmulyo masih memiliki intensitas yang tinggi. Pendeta, pengurus dan jemaat gereja masih mempertahankan kebudayaan Jawa dalam setiap tata ibadah. Adanya akulturasi budaya atau tradisi dapat dibuktikan dengan penggunaan bahasa Jawa sebagai bahasa pengantar dalam setiap ibadah, baik ibadah minggu, natal, paskah, HUT Gereja, babtisan dan perjamuan kudus. Bahasa Indonesia hanya digunakan dalam ibadah minggu yang terakhir saja. Penggunaan kidung pujian Jawa juga masih terlihat dan terkadang diiringi dengan alat musik Jawa yaitu gamelan. Adanya tari-tarian dalam suatu ibadah atau perayaan tertentu, misalnya pada saat natal dan paskah serta penggunaan pakaian Jawa pada saat pemberkatan nikah dan natal. Pertunjukkan wayang sebagai salah satu tontonan khas orang Jawa juga digelarkan dalam kegiatan kegerejaan ketika memperingati hari jadi GITJ Genengmulyo. Segala bentuk budaya dan tradisi Jawa yang ada dalam tata ibadah di GITJ Genengmulyo adalah suatu bentuk atau sarana penyembahan terhadap Tuhan yang dilakukan dengan tradisi Jawa. Untuk tetap mempertahankan budaya Jawa dalam GITJ Genengmulyo adalah dengan melakukan kaderisasi dengan perekrutan pemuda sehingga budaya Jawa tetap bertahan secara turun temurun. Simpulan dari penelitian ini adalah adanya sinkretisme budaya Jawa dan pengajaran agama Kristen dalam tata ibadah berlangsung secara sepadan dan sama kuat tanpa menghilangkan salah satu unsur kebudayaan yang ada dalam masyarakat Jawa dan tidak juga menghilangkan unsur ajaran Kristen dalam pengajaran di GITJ Genengmulyo. Saran yang diberikan peneliti adalah jemaat GITJ Genengmulyo harus selalu mempertahankan kebudayaan Jawa yang ada dalam tata ibadahnya selain itu adalah harus ada kerjasama antara pihak gereja dan pemerintah desa Genengmulyo untuk tetap mempertahankan kebudayaan Jawa yang ada, serta pemerintah harus memberikan perlindungan dan rasa aman untuk keberadaan GITJ Genengmulyo di desa Genengmulyo.
Item Type: | Thesis (Under Graduates) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Akulturasi, Kristen, Jawa, Tata Ibadah, GITJ |
Subjects: | B Philosophy. Psychology. Religion > BR Christianity G Geography. Anthropology. Recreation > GN Anthropology |
Fakultas: | Fakultas Ilmu Sosial > Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, S1 |
Depositing User: | budi Budi santoso perpustakaan |
Date Deposited: | 01 Nov 2013 12:23 |
Last Modified: | 01 Nov 2013 12:23 |
URI: | http://lib.unnes.ac.id/id/eprint/18516 |
Actions (login required)
View Item |