GAYA HIDUP PUNKLUNG (Studi Kasus pada Komunitas Punklung di Cicalengka, Bandung)
Didit Setiawan, 1550408018 (2013) GAYA HIDUP PUNKLUNG (Studi Kasus pada Komunitas Punklung di Cicalengka, Bandung). Under Graduates thesis, Universitas Negeri Semarang.
Preview |
PDF (GAYA HIDUP PUNKLUNG (Studi Kasus pada Komunitas Punklung di Cicalengka, Bandung))
Download (2MB) | Preview |
Abstract
Semua orang berpotensi untuk mengembangkan dirinya sesuai dengan gaya hidupnya. Artinya, setiap orang memiliki tujuan, perasaan inferior, berjuang menjadi superior dan dapat mewarnai atau tidak mewarnai usaha superiornya dengan minat sosial, setiap orang melakukannya dengan gaya hidup yang berbeda-beda. Pola tindakan membedakan antara satu orang dengan orang lain, yang mana gaya hidup merupakan identitas diri di dalam suatu masyarakat, hal ini meliputi bagaimana individu dikenal dan diakui keberadaannya oleh masyarakat. Wujud pengakuan ini dapat berupa apresiasi terhadap aspek-aspek simbolik yang melekat pada tubuh individu, oleh karena itu gaya hidup merupakan perwujudan seseorang di dalam lingkungannya menjadi alat untuk menentukan dari golongan manakah ia berasal. Suatu cara hidup yang didasarkan atas pola perilaku yang mudah dikenali berkaitan dengan bagaimana orang hidup, bagaimana individu membelanjakan uangnya dan bagaimana individu mengalokasikan waktunya untuk mencapai tujuan khusus yang telah ditentukan orang itu dalam kehidupan tertentu dimana dia berada. Penelitian ini bertujuan mengetahui gaya hidup punklung di Cicalengka Bandung. Subjek penelitian adalah komunitas Punklung. Metode pengumpulan data menggunakan observasi partisipan, wawancara (terhadap juru bicara komunitas Punklung dan beberapa anggota komunitas Punklung). Hasil penelitian yang dipaparkan secara deskriptif kualitatif menunjukan bahwa Gaya hidup punklung dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu sikap, pengalaman dan pengamatan, motif, kelompok referensi, dam transformasi budaya. Gaya hidup punklung berorientasi pada bidang seni, yaitu musik. Dilihat dari aktivitas, mereka membentuk group band, meskipun stigma yang ada di masyarakat menganggap negatif tentang anak punk, tetapi ada juga anak punk yang hidupnya bersih dari hal-hal negatif, Anak punk mempunyai pandangan yang positif terhadap dirinya sendiri dan orang lain. Faktor pendorong anak muda masuk dalam komunitas punk yang terbesar karena dorongan dari dalam diri mereka yang ingin menjadi anak punk atau suka dengan punk karena minat mereka yang besar terhadap punk yang dijadikan sebagai media untuk mengekspresikan diri dan sebagai pencarian identitas diri mereka. Faktor dari luar diri mereka, yaitu lingkungan pergaulan mereka yang kebanyakan adalah anak-anak punk.
Item Type: | Thesis (Under Graduates) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Punk, Gaya Hidup |
Subjects: | Fakultas Ilmu Pendidikan > Psikologi (S1) |
Fakultas: | Fakultas Ilmu Pendidikan > Psikologi (S1) |
Depositing User: | Users 22801 not found. |
Date Deposited: | 19 May 2014 17:49 |
Last Modified: | 19 May 2014 17:49 |
URI: | http://lib.unnes.ac.id/id/eprint/18467 |
Actions (login required)
View Item |