FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB PERILAKU SEKSUAL MENYIMPANG PADA REMAJA TUNAGRAHITA SLB N SEMARANG (CASE STUDY)
TIARA DEVI FARISA, 1550408001 (2013) FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB PERILAKU SEKSUAL MENYIMPANG PADA REMAJA TUNAGRAHITA SLB N SEMARANG (CASE STUDY). Under Graduates thesis, Universitas Negeri Semarang.
Preview |
PDF (FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB PERILAKU SEKSUAL MENYIMPANG PADA REMAJA TUNAGRAHITA SLB N SEMARANG (CASE STUDY))
Download (952kB) | Preview |
Abstract
Pada masa pubertas, remaja mengalami banyak perubahan baik secara fisik maupun psikis. Perubahan fisik meliputi perubahan pada organ seksual, sedangkan secara psikis terjadi perubahan sikap dan perilaku seksual yaitu remaja mulai menyukai lawan jenisnya. Hal tersebut menandai bahwa minat seks pada remaja meningkat. Perubahan yang terjadi karena adanya peningkatan hormon yang menimbulkan dorongan seksual untuk melakukan seks. Hal tersebut dapat terjadi pada setiap remaja, tidak terkecuali remaja yang mengalami keterbatasan seperti remaja tunagrahita. Remaja tunagrahita adalah remaja yang inteligensinya dibawah rata-rata, namun perkembangan fisik serta seksualnya sama dengan remaja yang normal. Pada saat pubertas, remaja tunagrahita mengalami kebingungan memahami apa itu seksualitas seperti pacaran, onani, dan masturbasi. Hal tersebut menyebabkan perilaku seksual yang menyimpang. Perilaku seksual adalah segala tingkah laku yang didorong oleh hasrat seksual, baik dengan lawan jenisnya maupun dengan sesama jenis (Sarwono 2011 : 174). Oleh karena itu, melalui penelitian ini peneliti ingin menggambarkan secara lebih jelas dan mendalam mengenai perilaku seksual remaja tunagrahita. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dan lainlain secara holistik, dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode alamiah (Moleong, 2005 : 6). Untuk memperoleh data yang mendalam peneliti menggunakan pengambilan data melalui observasi dan wawancara pada dua orang narasumber primer dan empat narasumber sekunder, karena narasumber primer tidak bisa diajak berkomunikasi, maka wawancara hanya dilakukan dengan narasumber sekunder penelitian. Analisis data menggunakan analisis kualitatif, dan keabsahan data menggunakan triangulasi sumber. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa gambaran perilaku seksual kedua narasumber primer yang tampak dengan jelas adalah onani. Ditinjau dari faktor yang mempengaruhi adalah meningkatnya libido karena perubahan hormon, ketunaan, pola asuh dan kedekatan teman sebaya. Terdapat temuan baru pada faktor yang mempengaruhi perilaku seksual remaja tunagrahita, faktor yang cenderung mempengaruhi remaja tunagrahita untuk melakukan perilaku seksualnya adalah ketunaan dari remaja tunagrahita itu sendiri.
Item Type: | Thesis (Under Graduates) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Perilaku Seksual, Remaja, Tunagrahita |
Subjects: | Fakultas Ilmu Pendidikan > Psikologi (S1) |
Fakultas: | Fakultas Ilmu Pendidikan > Psikologi (S1) |
Depositing User: | Users 22801 not found. |
Date Deposited: | 31 Oct 2013 17:08 |
Last Modified: | 31 Oct 2013 17:08 |
URI: | http://lib.unnes.ac.id/id/eprint/18437 |
Actions (login required)
View Item |