IMPLEMENTASI KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP) PADA PEMBELAJARAN IPS SEJARAH DI SMP NEGERI 21 SEMARANG TAHUN AJARAN 2006/2007


Basuki Dwi Sulistyo , 3101403021 (2007) IMPLEMENTASI KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP) PADA PEMBELAJARAN IPS SEJARAH DI SMP NEGERI 21 SEMARANG TAHUN AJARAN 2006/2007. Under Graduates thesis, Universitas Negeri Semarang.

[thumbnail of IMPLEMENTASI KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP) PADA PEMBELAJARAN IPS SEJARAH DI SMP NEGERI 21 SEMARANG TAHUN AJARAN 2006/2007] PDF (IMPLEMENTASI KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP) PADA PEMBELAJARAN IPS SEJARAH DI SMP NEGERI 21 SEMARANG TAHUN AJARAN 2006/2007) - Published Version
Download (1MB)

Abstract

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang merupakan penyempurnaan dari kurikulum sebelumnya yaitu Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) adalah kurikulum operasional yang disusun oleh dan dilaksanakan di masing-masing satuan pendidikan. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan merupakan salah satu wujud reformasi pendidikan yang memberikan otonomi luas pada setiap satuan pendidikan untuk mengembangkan kurikulum sesuai dengan potensi, tuntutan, dan kebutuhan masing-masing. KTSP sebagai inovasi terbaru dalam rangka peningkatan kualitas kurikulum tidaklah mudah diterapkan secara universal dan instant, bahkan Departemen Pendidikan Nasional menargetkan paling lambat tahun 2009/2010 semua sekolah telah melaksanakan KTSP secara menyeluruh. Berdasarkan hal tersebut maka permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini adalah : (1) bagaimanakah pemahaman guru IPS Sejarah mengenai KTSP, (2) bagaimanakah implementasi KTSP pada pembelajaran IPS Sejarah, (3) apakah faktor pendukung dan faktor penghambat dalam implementasi KTSP. Tujuan dari penelitian ini adalah (1) untuk mengetahui pemahaman guru IPS Sejarah mengenai KTSP, (2) untuk mengetahui implementasi KTSP pada pembelajaran IPS Sejarah, (3) untuk mengetahui faktor pendukung dan faktor penghambat dalam implementasi KTSP. Fokus penelitian dalam penelitian ini adalah pemahaman guru IPS Sejarah di SMP Negeri 21 Semarang mengenai KTSP, implementasi KTSP pada pembelajaran IPS Sejarah di SMP Negeri 21 Semarang yang secara garis besarnya mencakup tiga kegiatan pokok, yaitu pengembangan program, pelaksanaan pembelajaran dan evaluasi, serta faktor pendukung dan faktor penghambat dalam implementasi KTSP pada pembelajaran IPS Sejarah di SMP Negeri 21 Semarang. Untuk memperoleh data digunakan metode observasi partisipatif pasif (passive participation), wawancara mendalam (in dept interview), studi dokumentasi. Untuk menguji objektivitas dan keabsahan data digunakan teknik triangulasi sumber dan triangulasi teknik. Triangulasi sumber berarti untuk mendapatkan data dari sumber yang berbeda-beda dengan teknik yang sama, sedangkan triangulasi teknik berarti peneliti menggunakan teknik pengumpulan data yang berbeda-beda untuk mendapatkan data dari sumber data yang sama. Analisis data dilakukan dengan menggunakan model analisis interaksi (interactive analysis models) yaitu komponen reduksi data dan sajian data dilakukan bersamaan dengan proses pengumpulan data. Setelah data terkumpul, maka tiga komponen analisis (reduksi data, sajian data, penarikan kesimpulan) saling berinteraksi. Hasil penelitian menunjukan bahwa pemahaman guru IPS Sejarah di SMP Negeri 21 Semarang mengenai KTSP sebagian besar masih terbatas hanya mengetahui secara garis besarnya. Guru hanya mampu memahami konsep dasar KTSP secara singkat seperti pengertian KTSP, SKL, SI, RPP serta perbedaan yang mendasar antara KTSP dengan kurikulum-kurikulum sebelumnya. Dalam kegiatan pembelajaran guru IPS Sejarah telah menyusun program-program sesuai dengan acuan dalam KTSP, program tersebut seperti program tahunan, program semester, program mingguan dan harian, program pengayaan dan remedial, serta program pengembangan diri. Pengembangan silabus oleh guru IPS Sejarah masih mengadopsi model silabus dari Depdiknas, selanjutnya model silabus tersebut ditelaah dan disesuaikan dengan kondisi sekolah. Dalam penyusunan silabus guru IPS Sejarah tidak mengalami hambatan yang berarti karena dalam penyusunannya dikerjakan secara bersama-sama dalam Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) tingkat sekolah. Dalam hal penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) guru IPS Sejarah diberi kebebasan untuk mengubah, memodifikasi, dan menyesuaikan silabus dengan kondisi sekolah dan karakteristik peserta didik. Penyusunan RPP oleh guru IPS Sejarah dilakukan secara sekaligus untuk beberapa pertemuan, hal ini disebabkan adanya kesibukan. Pada awal pembelajaran guru IPS Sejarah melakukan kegiatan apersepsi, namun tidak pernah mengadakan pre-test, guru masih menggunakan metode ceramah, namun hanya untuk membantu siswa dalam memahami materi dan keaktifan siswa sangat diprioritaskan. Dalam pembelajaran guru telah menerapkan berbagai metode, sumber belajar serta media yang variatif. Evaluasi hasil belajar dilakukan guru melalui Penilaian Berbasis Kelas (PBK) untuk mengetahui kemampuan siswa dalam aspek penguasaan konsep dan penerapan konsep. Selain itu, guru telah menerapkan pendekatan pembelajaran tuntas dengan mengadakan program remidi dan program pengayaan. Faktor pendukung dalam implementsi KTSP pada pembelajaran IPS Sejarah di SMP Negeri 21 Semarang antara lain sarana prasarana pembelajaran secara kuantitas maupun kualitas sudah cukup memadai, adanya program-program dalam rangka implementasi KTSP seperti pembentukan kepanitiaan KTSP, adanya tim pengembang dan penyusun KTSP, adanya evaluasi yang dikemas dalam briefing setiap satu bulan sekali untuk mengevaluasi program-program yang sedang berjalan, Adanya sistem penilaian kinerja terhadap guru dan siswa. Faktor penghambat dalam implementasi KTSP pada pembelajaran IPS Sejarah di SMP Negeri 21 Semarang antara lain lemahnya kemampuan guru dalam melakukan penilaian secara mandiri, terbatasnya waktu, biaya serta tenaga dalam penggunaan metode-metode pembelajaran, terjadinya integrasi (penggabungan) pada mata pelajaran ilmu-ilmu sosial menjadi IPS terpadu, kurangnya kesiapan siswa untuk belajar mandiri. Dari hasil penelitian tersebut maka disarankan, (1) guru hendaknya selalu meningkatkan pemahamannya tentang KTSP dan menerapkannya secara profesional, (2) guru hendaknya dapat mengembangkan kreatifitasnya sendiri dalam menyusun silabus dengan menyesuaikan kondisi dan potensi sekolah, (3) guru harus lebih kreatif dan inovatif dalam penggunaan metode pembelajaran, (4) bagi pihak sekolah hendaknya secara berkala mengadakan kegiatan seminar, workshop serta rapat kerja mengenai KTSP, sehingga pemahaman guru tentang KTSP akan semakin meningkat.

Item Type: Thesis (Under Graduates)
Uncontrolled Keywords: Implementasi, Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, Pembelajaran, IPS Sejarah
Subjects: D History General and Old World > D History (General)
L Education > LB Theory and practice of education > LB2361 Curriculum
Fakultas: Fakultas Ilmu Sosial > Pendidikan Sejarah, S1
Depositing User: Users 98 not found.
Date Deposited: 26 Apr 2011 00:37
Last Modified: 25 Apr 2015 04:34
URI: http://lib.unnes.ac.id/id/eprint/1834

Actions (login required)

View Item View Item