SENGKETA HIBAH TERHADAP ANAK ANGKAT DILIHAT DARI SUDUT PANDANG HUKUM ISLAM (Studi Kasus Perkara No. 15/ Pdt. G/ 2006/ PN. Kdl)
Danang Setio Darojat, 8150408024 (2013) SENGKETA HIBAH TERHADAP ANAK ANGKAT DILIHAT DARI SUDUT PANDANG HUKUM ISLAM (Studi Kasus Perkara No. 15/ Pdt. G/ 2006/ PN. Kdl). Under Graduates thesis, Universitas Negeri Semarang.
Preview |
PDF (SENGKETA HIBAH TERHADAP ANAK ANGKAT DILIHAT DARI SUDUT PANDANG HUKUM ISLAM (Studi Kasus Perkara No. 15/ Pdt. G/ 2006/ PN. Kdl))
Download (3MB) | Preview |
Abstract
Terdapat berbagai macam cara perpindahan hak kepemilikan atas suatu benda, salah satunya dengan cara hibah. Hibah adalah pemberian suatu benda secara sukarela tanpa imbalan yang mengakibatkan perpindahan hak milik. Hibah yang diberikan kepada anak angkat dimaksudkan sebagai rasa sayang kepada seseorang yang telah dianggap sebagai anaknya sendiri. Hibah terhadap anak angkat seringkali menimbulkan sengketa, terlebih lagi ketika penghibah telah meninggal dunia. Sengketa hibah muncul karena adanya ahli waris penghibah yang merasa dirugikan dengan keberadaan hibah itu. Berdasarkan latar belakang tersebut penulis tertarik melakukan penelitian tentang “Sengketa Hibah Terhadap Anak Angkat Dilihat Dari Sudut Pandang Hukum Islam”. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisa: 1) Bagaimana pertimbangan hakim terhadap putusan sengketa hibah kepada anak angkat di Pengadilan Negeri Kendal; 2) Bagaimana pandangan hukum Islam terhadap putusan sengketa hibah perkara No. 15/ Pdt. G/ 2006/ PN. Kdl. Penelitian ini menggunakan pendekatan yuridis-normatif yaitu pendekatan dari sudut pandang ketentuan hukum atau peraturan perundang-undangan yang berlaku. Penelitian ini mengacu pada peraturan-peraturan di dalam hukum Perdata maupun hukum Islam. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan pengumpulan datanya menggunakan studi pustaka dan dokumentasi, sebagai penguat dilakukan wawancara untuk memperoleh data yang kompeten. Hasil penelitian dan pembahasan menunjukkan bahwa: 1) hibah yang dilakukan Kasmadi kepada Edy Subaedi batal demi hukum didasarkan pada syarat-syarat hibah yang tidak terpenuhi. Hal ini terbukti harta yang dihibahkan Kasmadi adalah harta asal Nawawi, maka Edy Subaedi tidak berhak atas harta tersebut. 2) Tinjauan hukum Islam berkaitan dengan putusan sengketa hibah, yaitu: kesempurnaan harta (harta tamm) menjadi syarat sahnya suatu hibah; Status penggugat sebagai ahli waris Nawawi dan Kasmadi berdasarkan keturunan/ hubungan darah; Hibah batal demi hukum karena kepemilikan harta tidak sah, konsekuensinya jika hibah dilakukan maka harta harus dikembalikan kepada pemiliknya; Dan anak angkat bisa mendapatkan harta orangtua angkatnya melalui wasiat wajibah maksimal 1/3 keseluruhan harta yang dimiliki. Berdasarkan hasil penelitian, maka penulis menyarankan kepada pemerintah untuk mengatur dan menunjukkan kebenaran harta yang dihibahkan, serta masyarakat agar memahami batasan harta yang dihibahkan kepada anak angkat yaitu dengan wasiat wajibah maksimal 1/3 hartanya.
Item Type: | Thesis (Under Graduates) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Anak Angkat, Hibah, Hukum Islam |
Subjects: | B Philosophy. Psychology. Religion > BP Islam. Bahaism. Theosophy, etc K Law > K Law (General) |
Fakultas: | Fakultas Hukum > Ilmu Hukum, S1 |
Depositing User: | Users 22789 not found. |
Date Deposited: | 31 Oct 2013 17:39 |
Last Modified: | 31 Oct 2013 17:39 |
URI: | http://lib.unnes.ac.id/id/eprint/18080 |
Actions (login required)
View Item |