PERGESERAN BAHASA JAWA DIALEK BANYUMASAN DI KALANGAN REMAJA DALAM BERKOMUNIKASI (Studi Kasus di Desa Adimulya, Wanareja, Cilacap dalam penggunaan Bahasa Banyumas).
Hesti Retnosari, 3401409011 (2013) PERGESERAN BAHASA JAWA DIALEK BANYUMASAN DI KALANGAN REMAJA DALAM BERKOMUNIKASI (Studi Kasus di Desa Adimulya, Wanareja, Cilacap dalam penggunaan Bahasa Banyumas). Under Graduates thesis, Universitas Negeri Semarang.
Preview |
PDF (PERGESERAN BAHASA JAWA DIALEK BANYUMASAN DI KALANGAN REMAJA DALAM BERKOMUNIKASI (Studi Kasus di Desa Adimulya, Wanareja, Cilacap dalam penggunaan Bahasa Banyumas).)
Download (1MB) | Preview |
Abstract
Remaja merupakan waktu manusia berumur belasan tahun. Pada masa remaja emosi tidak terkendali dan sangat mudah dipengaruhi oleh pergaulan lingkungan, karena memang dikatakan Anak remaja cenderung labil. Dalam proses seperti ini remaja mulai menacari identitas dirinya. Pencarian identitas yang dilakukan remaja pada saat berkomunikasi mulai mengalami peralihan dalam menggunakan bahasa. Remaja desa Adimulya lebih sering menggunakan bahasa campuran seperti bahasa Jawa Banyumas dengan bahasa Indonesia juga banyak remaja yang lebih senang dengan bahasa Asing dan alay. Tujuan dari penelitian ini adalah (1) Mengetahui penggunaan bahasa Jawa Banyumasan di kalangan remaja di Desa Adimulya Kecamatan Wanareja (2) Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi pergeseran bahasa Jawa Banyumasan di kalangan remaja Desa Adimulya Kecamatan Wanareja. Metode yang digunakan adalah penelitian kualitatif. Lokasi penelitian di Desa Adimulya Kecamatan Wanareja Kabupaten Cilacap. Subjek dalam penelitian ini adalah remaja Desa Adimulya. Informan dalam penelitian ini adalah masyarakat umum Desa Adimulya. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara, dokumentasi. Validitas data yang digunakan adalah teknik triangulasi data. Teknik analisis data mencakup empat hal yaitu pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan pengambilan kesimpulan atau verifikasi. Penelitian ini menggunakan konsep perubahan sosial, sosiolinguistik dan etnolinguistik. Penulis menggunakan konsep perubahan sosial dilandaskan pada penggunaan bahasa Jawa Banyumas di kalangan remaja serta sosiolinguistik dan etnolinguistik untuk mengetahui faktor-faktor pergeseran bahasa Jawa banyumas pada kalangan remaja. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa 1) Remaja Desa Adimulya malu untuk menggunakan bahasa Jawa Banyumas dalam berkomunikasi sehari-hari, ini dikarenakan bahasa Jawa Banyumas dianggap bahasa pinggiran dan bahasa ndeso yang memiliki logat yang medhok dan kasar. Remaja Desa Adimulya mulai berkomunikasi dengan orang lain menggunakan bahasa nasional daripada bahasa daerah lokal, karena bahasa ini lebih mudah dipahami dan dimengerti oleh semua kalangan sehingga tidak perlu memperhatikan unggah- ungguh yang ada dalam tata bahasa Jawa. Perubahan yang terjadi pada remaja seperti dalam konsep perubahan sosial bahwa perubahan bahasa yang di lakukan oleh remaja mempengaruhi perubahan yang lainnya, seperti gaya hidup, gaya hidup, cara berkomunikasi dan lainnya. 2) Perubahan bahasa Jawa Banyumas merupakan sebab dari remaja yang pergi ke kota-kota besar untuk bekerja dan setelah pulang mengakibatkan remaja menggunakan bahasa gaul dalam berinteraksi. Remaja Desa Adimulya menggunakan bahasa gaul yang di dapatkan sewaktu di kota besar dan juga kurang mendapatkan pendidikan dalam penggunaan bahasa Jawa Banyumasan. Dalam hal ini terdapat faktor-faktor yang mempengaruhinya ini adalah (1) Faktor diri sendiri, (2) faktor sosialisasi dalam keluarga, dan (3) Faktor interaksi dengan teman dan lingkungan sekitar. Sedangkan factor eksternal yaitu (1) Faktor pendidikan, (2) Faktor pengaruh dari Media Massa, dan (3) Faktor lingkungan luar. Simpulan dalam penelitian ini sebagai berikut: 1) Remaja Desa Adimulya pergi ke sekolah dan mulai berinteraksi dengan masyarakat yang ada di sekolah. Remaja Desa Adimulya membawa pola interaksi dan cara berfikir yang lebih modern di masyarakat Desa Adimulya setelah pulang dari sekolah. 2) Penggunaan bahasa Jawa Banyumas oleh kalangan remaja Desa Adimulya mengalami pergeseran, pergeseran disebabkan remaja Desa Adimulya telah menggunakan Bahasa Indonesia yang didapatkan sewaktu di sekolah. Saran yang yang diajukan dalam penelitian ini antara lain: 1)Remaja Desa Adimulya melalui kepala Desa Adimulya untuk tidak malu menggunakan bahasa Jawa Banyumas. Bahasa Jawa Banyumas merupakan kebudayaan asli yang dimiliki Desa Adimulya yang harus dilestarikan. 2) Bagi masyarakat Adimulya Kecamatan Wanareja agar berperan serta melestarikan bahasa Jawa Banyumasan.3) Bagi pemerintah Cilacap dalam melestarikan Bahasa Jawa Banyumasan bisa menambah jam pelajaran dalam pelajaran muatan lokal Bahasa Jawa banyumasan.
Item Type: | Thesis (Under Graduates) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Bahasa Jawa Banyumas, Dialek, Masyarakat, Remaja. |
Subjects: | H Social Sciences > HM Sociology |
Fakultas: | Fakultas Ilmu Sosial > Pendidikan Sosiologi dan Antropologi, S1 |
Depositing User: | Users 22790 not found. |
Date Deposited: | 22 May 2014 11:03 |
Last Modified: | 22 May 2014 11:03 |
URI: | http://lib.unnes.ac.id/id/eprint/17894 |
Actions (login required)
View Item |