PEMAHAMAN GURU DALAM PENGELOLAAN LABORATORIUM FISIKA DI SMA dan MA SE-KABUPATEN TEMANGGUNG


Wargo Pramono, 4201405039 (2012) PEMAHAMAN GURU DALAM PENGELOLAAN LABORATORIUM FISIKA DI SMA dan MA SE-KABUPATEN TEMANGGUNG. Under Graduates thesis, Unnes.

[thumbnail of PEMAHAMAN GURU DALAM PENGELOLAAN LABORATORIUM FISIKA DI SMA dan MA SE-KABUPATEN TEMANGGUNG]
Preview
PDF (PEMAHAMAN GURU DALAM PENGELOLAAN LABORATORIUM FISIKA DI SMA dan MA SE-KABUPATEN TEMANGGUNG)
Download (1MB) | Preview

Abstract

Laboratorium yang baik perlu dilaksanakan untuk mendukung pelaksanaan KTSP dalam pembelajaran fisika, sehingga pembelajaran fisika dapat berjalan dengan optimal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pemahaman guru dalam pengelolaan Laboratorium Fisika di SMA se-Kabupaten Temanggung. Hal tersebut dirinci dengan mendeskripsikan pemahaman guru dalam pengelolaan Laboratorium Fisika di SMA se-Kabupaten Temanggung berdasarkan level akreditasi sekolah. Penelitian melibatkan guru fisika SMA se-Kabupaten Temanggung. Hal yang akan diteliti terkait pemahaman guru adalah mengenai desain ruang laboratorium fisika, administrasi laboratorium fisika, pengamanan perawatan dan pengawasan, pengelolaan penyelenggaraan praktikum fisika, dan alat dan bahan praktikum fisika. Teknik pengumpulan data berupa observasi, angket (guru dan siswa), dan dokumentasi hasil akreditasi SMA se-Kabupaten Temanggung. Hasil analisis deskriptif persentase memberikan hasil bahwa pemahaman guru dalam penataan ruang laboratorium Fisika sekolah dengan akreditasi A mempunyai 86.36% (baik) sedangkan sekolah dengan akreditasi B adalah 72.73% (baik). Guru di SMA dengan akreditasi A mempunyai pemahaman administasi laboratorium dengan kategori cukup (61.33%) sedangkan guru di SMA dengan akreditasi B kurang baik dalam melakukan administrasi laboratorium (38.33%). Guru di sekolah yang mempunyai akreditasi A mempunyai kategori baik dalam pengamanan, perawatan dan pengawasan (80%), guru di sekolah dengan akreditasi B kurang baik (50%). Guru di sekolah dengan akreditasi A dan B termasuk dalam kategori cukup baik (67.44% dan 65.12%) dalam pengelolaan penyelenggaraan praktikum fisika. Kesimpulan yang didapatkan dari penelitian ini adalah bahwa Guru di sekolah dengan akreditasi A memiliki pemahaman sangat baik dalam penataan ruang laboratorium, cukup dalam pemahaman administrasi laboratorium, baik dalam pemahaman cara pengamanan, perawatan dan pengawasan alat dan bahan, baik dalam memahami cari pengelolaan dan penyelenggaraan praktikum. Guru di sekolah dengan akreditasi B memiliki pemahaman yang baik dalam penataan ruang laboratorium, kurang dalam pemahaman administrasi laboratorium, kurang dalam memahami cara pengamanan, perawatan dan pengawasan alat dan bahan, memiliki pemahaman cukup dalam pengelolaan penyelenggaraan praktikum.

Item Type: Thesis (Under Graduates)
Uncontrolled Keywords: pemahaman guru, laboratorium fisika SMA, praktikum fisika
Subjects: L Education > LB Theory and practice of education > LB1603 Secondary Education. High schools
Q Science > QC Physics
Fakultas: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam > Pendidikan Fisika, S1
Depositing User: Hapsoro Adi Perpus
Date Deposited: 25 Oct 2013 10:09
Last Modified: 25 Oct 2013 10:09
URI: http://lib.unnes.ac.id/id/eprint/17893

Actions (login required)

View Item View Item