Metode Bercerita sebagai Model Penanaman Pendidikan Agama Islam untuk Anak Usia Prasekolah pada Area Agama Taman Kanak-kanak di Desa Bogares Kidul Kecamatan Pangkah Kabupaten Tegal


Ayu Helmy Rizqillah, 1601408004 (2012) Metode Bercerita sebagai Model Penanaman Pendidikan Agama Islam untuk Anak Usia Prasekolah pada Area Agama Taman Kanak-kanak di Desa Bogares Kidul Kecamatan Pangkah Kabupaten Tegal. Under Graduates thesis, Universitas Negeri Semarang.

[thumbnail of Metode Bercerita sebagai Model Penanaman Pendidikan Agama Islam untuk Anak Usia Prasekolah pada Area Agama Taman Kanak-kanak di Desa Bogares Kidul Kecamatan Pangkah Kabupaten Tegal] Microsoft Word (Metode Bercerita sebagai Model Penanaman Pendidikan Agama Islam untuk Anak Usia Prasekolah pada Area Agama Taman Kanak-kanak di Desa Bogares Kidul Kecamatan Pangkah Kabupaten Tegal) - Published Version
Download (25kB)

Abstract

Pedidikan agama sangat penting diberikan pada anak usia prasekolah untuk mengenal agama, karena pendidikan agama merupakan sebuah mobilisator dan filter dari segala hal kehidupan. Berkenaan dengan pendidikan agama yang akan ditanamkan ke dalam jiwa anak, orang tua harus dapat memperhatikan kondisi anak didalam mendidiknya sesuai dengan pertumbuhan dan perkembangannya. Serta memperhatikan tahapan-tahapan di dalam memberikan pendidikan agama pada anaknya. Dalam penelitian ini yang menjadi permasalahnya adalah: 1. Bagaimanakah pelaksanaan pendidikan agama Islam didesa Bogares Kidul melalui metode bercerita, 2. Sejauh mana nilai-nilai pendidikan agama Islam dapat tertanam pada anak melalui metode bercerita. Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar pada Taman Kanak-kanak di desa Bogares Kidul dengan metode bercerita sangat efektif dalam upaya penanaman pendidikan agama Islam pada anak.Guru menyatakanbahwa dalam bercerita para guru memperoleh respon positif yang diperlihatkan oleh para murid dengan sikap selalu antusias dan senang. Guru selalu menghubungkan setiap materi cerita yang akan disajikan dengan nilai-nilai agama Islam, sehingga aspek rohani anak tersentuh dan anak akan melakukan apa yang diajarkan guru tanpa terpaksa. Pada dasarnya kekuatan dan kelemahan metode bercerita bergantung pada aspek-aspek yang ada di dalam metode bercerita itu sendiri seperti teknik serta media yang digunakan untuk mendukung kelancaran proses bercerita, dan yang terpenting adalah kemampuan dan kesiapan pendidik dalam menerapkan metode bercerita. Kekuatan metode bercerita: 1. Metode bercerita dapat meberikan keteladanan bagi para peserta didik, 2. Kisah-kisah yang disampaikan dapat membantu anak didik mengembangkan imajinasi mereka, 3. Bercerita dapat membangkitkan rasa ingin tahu anak didik. Kelemahan metode bercerita : 1. Ketersediaan media yang kurang dapat mengurangi tingkat efektifitas metode bercerita, 2. Pemilihan tema yang kurang tepat dapat memberikan dampak yang kurang baik bagi pola pikir anak, 3.Waktu pelaksanaan bercerita yang terlalu lama dapat membuat anak cepat merasa bosan dan membuat kesan anak tehadap cerita berkurang.

Item Type: Thesis (Under Graduates)
Uncontrolled Keywords: Metode Bercerita. Penanaman Pendidikan Agama Islam
Subjects: B Philosophy. Psychology. Religion > BP Islam. Bahaism. Theosophy, etc
L Education > LB Theory and practice of education > LB1501 Primary Education
Fakultas: Fakultas Ilmu Pendidikan > Pendidikan Guru PAUD (S1)
Depositing User: Hapsoro Adi Perpus
Date Deposited: 01 Nov 2012 01:52
Last Modified: 01 Nov 2012 01:52
URI: http://lib.unnes.ac.id/id/eprint/16161

Actions (login required)

View Item View Item