Hubungan Antara Penerimaan Diri Dengan Kemandirian Pada Remaja Penyandang Tuna Daksa di SLB-D Yayasan Pembinaan Anak Cacat Surakarta


Putri Ragil Kusumastuti , 1550407014 (2012) Hubungan Antara Penerimaan Diri Dengan Kemandirian Pada Remaja Penyandang Tuna Daksa di SLB-D Yayasan Pembinaan Anak Cacat Surakarta. Under Graduates thesis, Universitas Negeri Semarang.

[thumbnail of Hubungan Antara Penerimaan Diri Dengan Kemandirian Pada Remaja Penyandang Tuna Daksa di SLB-D Yayasan Pembinaan Anak Cacat Surakarta] Microsoft Word (Hubungan Antara Penerimaan Diri Dengan Kemandirian Pada Remaja Penyandang Tuna Daksa di SLB-D Yayasan Pembinaan Anak Cacat Surakarta) - Published Version
Download (25kB)

Abstract

Remaja tuna daksa meskipun memiliki ketidaksempurnaan fisik, juga dituntut untuk mencapai kemandirian. Remaja tuna daksa dalam mencapai kemandirian lebih sulit karena kondisinya yang cacat. Remaja penyandang tuna daksa perlu memiliki penerimaan diri untuk mencapai kemandirian. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara penerimaan diri dengan kemandirian pada remaja penyandang tuna daksa. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif korelasional. Subjek pada penelitian ini adalah siswa-siswi SLB-D YPAC Surakarta yang berjumlah 12 siswa. Teknik sampling yang digunakan adalah purposive sampling. Penerimaan diri dan kemandirian remaja penyandang tuna daksa diukur dengan skala penerimaan diri dan skala kemandirian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara penerimaan diri dengan kemandirian pada remaja penyandang tuna daksa. Berdasarkan hasil perhitungan analisis Rank Spearman hubungan penerimaan diri dengan kemandirian pada remaja penyandang tuna daksa diperoleh koefisien r = 0,775 dengan signifikansi atau p = 0,005. Hal tersebut menunjukkan bahwa ada hubungan positif yang signifikan antara penerimaan diri dengan kemandirian pada remaja penyandang tuna daksa di SB-D YPAC Surakarta. Saran yang dapat diambil berdasarkan penelitian ini adalah diharapkan remaja penyandang tunadaksa meningkatkan penilaian positif terhadap kondisi fisiknya, sehingga dapat mengaktualisasikan diri sepenuhnya dan dapat menjadi pribadi yang mandiri seutuhnya. Bagi orang tua diharapkan membantu remaja penyandang tunadaksa untuk mengembangkan kemandirian dengan membantu meningkatkan penerimaan diri, dengan cara tetap memberikan perhatian tanpa menganggap subjek adalah orang yang lemah yang tidak dapat melakukan aktivitas sama sekali dan memberikan kepercayaan pada subjek untuk melakukan aktivitas sendiri. Bagi yayasan dapat meningkatkan pelayanan dan pelatihan rehabilitasi.

Item Type: Thesis (Under Graduates)
Uncontrolled Keywords: Penerimaan Diri, Penyandang Tuna Daksa, Kemandirian
Subjects: Fakultas Ilmu Pendidikan > Psikologi (S1)
H Social Sciences > HV Social pathology. Social and public welfare
Fakultas: Fakultas Ilmu Pendidikan > Psikologi (S1)
Depositing User: Hapsoro Adi Perpus
Date Deposited: 25 Oct 2012 03:24
Last Modified: 25 Oct 2012 03:24
URI: http://lib.unnes.ac.id/id/eprint/16125

Actions (login required)

View Item View Item