Preventive Behaviour Infeksi Menular Seksual pada Wanita Pekerja Seks di Bandungan Kabupaten Semarang


Dwi Asri Setiarini, , 1550405060 (2012) Preventive Behaviour Infeksi Menular Seksual pada Wanita Pekerja Seks di Bandungan Kabupaten Semarang. Under Graduates thesis, Universitas Negeri Semarang.

[thumbnail of Preventive Behaviour Infeksi Menular Seksual pada Wanita Pekerja Seks di Bandungan Kabupaten Semarang] Microsoft Word (Preventive Behaviour Infeksi Menular Seksual pada Wanita Pekerja Seks di Bandungan Kabupaten Semarang) - Published Version
Download (13kB)

Abstract

Kasus IMS di Indonesia dari tahun ke tahun terus meningkat di kalangan WPS. Data kasus IMS di Bandungantahun 2008 sebanyak 362 kasus. Tahun 2009 menjadi 444 kasus, dan tahun 2010 menjadi 654 kasus, hingga pertengahan tahun 2011, kasus IMS sebanyak 721 kasus. Sehingga preventive behaviour IMS sangat diperlukan WPS karena resiko pekerjaan yang dihadapi berbahaya bagi kesehatan. Sehingga dapat menekan tingkat kasus IMS. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi dan bentuk dari preventive behaviour IMS pada WPS di Bandungan Kabupaten Semarang. Penelitian ini menggunakan pendekatan studi kasus dengan metode kualitatif yang dikombinasikan dengan metode kuantitatif. Untuk kualitatif pengumpulan data dengan indepth interview dan observasi pada tiga narasumber primer dan tiga informan dari narasumber, sedangkan untuk kuantitatif untuk pengumpulan data menggunakan angket yang diberikan pada 25subjek sekunder. Data dianalisis dengan reduksi data, kategorisasi data, sintesisasi, dan menyusun hipotesis kerja. Hasil penelitianmenunjukkan bahwa preventive behaviour IMS pada WPS terbentuk dari pengetahuan meliputi jenis, gejala, penyebab IMS. Sikap WPS yaitu secara sadar melakukan preventive behaviour IMS karena merasa ada manfaat bagi kesehatan. Kepercayaan pada preventive behaviour IMS ditunjukkan dengan melakukanpreventive behaviour IMS. Keyakinan padapreventive behaviour IMS ditunjukkan dari usaha secara medis dan alternatif yang dilakukan subjek penelitian. Nilai-nilai terlihat dari nilai yang berlaku dalam masyarakat. Ketersediaan fasilitas kesehatan untuk menunjang preventive behaviour IMS mudah dijangkau yaitu Puskesmas dan rumah sakit. Sumber informasi mengenai preventive behaviour IMS adalah petugas kesehatan, penyuluhan/ pembinaan, ibu kos/ ibu panti dan buku. Faktor pendorong WPS melakukan preventive behaviour IMS adalah petugas kesehatan, ibu kos dan ibu panti. Bentuk-bentuk preventive behaviour IMS yaitu Minum obat antibiotik, memakai kondom ketika berhubungan seksual dengan tamu, mencuci alat kelamin dengan sabun pembersih kewanitaan sebelum/ sesudah berhubungan seks, mencuci alat kelamin dengan daun sirih dan menyikat gigi sebelum/ sesudah berhubungan seks. Disarankan pada Kelurahan Bandungan, Puskesmas Duren Bandungan dan masyarakat sekitar untuk lebih aktif dalam mengingatkan WPS melakukan preventive behaviour IMS sehingga kasus IMS dapat berkurang.

Item Type: Thesis (Under Graduates)
Uncontrolled Keywords: preventive behaviour, infeksi menular seksual (IMS), wanita pekerja seks (WPS)
Subjects: Fakultas Ilmu Pendidikan > Psikologi (S1)
R Medicine > RA Public aspects of medicine
Fakultas: Fakultas Ilmu Pendidikan > Psikologi (S1)
Depositing User: budi Budi santoso perpustakaan
Date Deposited: 15 Oct 2012 01:25
Last Modified: 15 Oct 2012 01:25
URI: http://lib.unnes.ac.id/id/eprint/15871

Actions (login required)

View Item View Item