Ahmad Muzzakki.Anwar , 1301406530 (2012) Korelasi Antara Tahapan Perkembangan Karier Dengan Pemahaman Diri Siswa Kelas XI Madrasah Aliyah Al-Asror Gunungpati Semarang. Under Graduates thesis, Universitas Negeri Semarang.

Microsoft Word (Korelasi Antara Tahapan Perkembangan Karier Dengan Pemahaman Diri Siswa Kelas XI Madrasah Aliyah Al-Asror Gunungpati Semarang) - Published Version Download (13kB)

Abstract

Pemahaman diri siswa menjadi bagian yang tidak terpisahkan dalam rentang perkembangan karier remaja. Hal ini terjadi karena kemampuan berfikir remaja yang sedang berkembang dan berinteraksi dengan pengalaman sosial yang secara langsung mempengaruhi pemahaman dirinya. Siswa yang berada pada tahapan karier tertentu pada umumnya memiliki pemahaman diri yang setara dengan tingkatan perkembangan kariernya. Tahapan perkembangan karier seseorang terbagi kedalam tiga tahapan yakni, tahap fantasi dimana seseorang masih mengedepankan khayalan dan belum memiliki tujuan karier yang jelas. Tahap tentatif, dimana seseorang dihadapkan pada pertimbanga-pertimbangan dalam menentukan pilihan karier. Tahap realistik, dimana seseorang dihadapkan secara langsung pada dunia kerja yang sesungguhnya. Permasalahannya yang muncul adalah bagaimanakah tahapan perkembangan karier siswa, bagaimanakah pemahaman diri siswa, dan adakah hubungan antara tahapan perkembangan karier dengan pemahaman diri siswa. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian korelasional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI MA Al-Asror Gunungpati Semarang. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala psikologi yaitu, skala tahapan perkembangan karier dan skala pemahaman diri. Sedangkan untuk analisis data digunakan analisi deskriptif persentase dan analisis korelasi Product moment. Hasil penelitian menunjukkan tahapan perkembangan karier siswa atau 73,53% berada pada kriteria sedang dan pemahaman diri siswa 53,82% berada pada kriteria sedang. Berdasarkan analisi korelasi product moment menunjukkan adanya hubungan yang signifikan. Hal ini dibuktikan dengan hasi rhitung 0,603 jika dibandingkan dengan rtabel sebesar 0,349. Nilai rhitung 0,603 termasuk dalam kategori korelasi yang tinggi jika dibandingkan dengan harga dari rtabel. Disamping itu dari hasil uji signifikansi koefisien korelasi dengan menggunakan uji beda menunjukkan bahwa, terdapat hubungan yang positif dari kedua variabel. Oleh karena itu, disarankan kepada fihak sekolah untuk lebih memperhatikan tahapan perkembangan karier siswa dalam membeerikan pelayanan pendidikan terutama Bimbingan dan Konseling agar siswa dapat dapan memahami dirinya dengan baik sesuai dengan masa perkembangannya.

Actions (login required)

View Item