Heni Listyarini, 3501408064 (2012) Citra Masyarakat Terhadap Perempuan Pelayan Kopi Lelet di Kecamatan Lasem Kabupaten Rembang. Under Graduates thesis, Universitas Negeri Semarang.

Microsoft Word (Citra Masyarakat Terhadap Perempuan Pelayan Kopi Lelet di Kecamatan Lasem Kabupaten Rembang ) - Published Version Download (15kB)

Abstract

Warung kopi banyak didirikan di Kecamatan Lasem. Kopi yang terkenal di Lasem dikenal dengan istilah “kopi lelet”. Berbagai cara dilakukan oleh pemilik warung kopi supaya warung kopi miliknya bisa mendatangkan banyak pembeli. Salah satu cara yang dilakukan oleh pemilik warung kopi adalah dengan memperkerjakan beberapa perempuan muda yang dikenal dengan sebutan PK (pelayan kopi). Permasalahan yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah bagaimana citra masyarakat terhadap perempuan pelayan kopi lelet dan sikap pelayan kopi lelet dalam menanggapi citra tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui citra masyarakat terhadap perempuan pelayan kopi lelet dan sikap perempuan pelayan kopi lelet menanggapi citra tersebut,. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Fokus penelitian ini adalah citra masyarakat terhadap perempuan pelayan kopi lelet dan sikap perempuan pelayan kopi lelet dalam menaggapi citra tersebut. Informan utama dalam penelitian ini adalah para perempuan yang bekerja sebagai pelayan kopi lelet di Kecamatan Lasem, Kabupaten Rembang, serta informan pendukung dalam penelitian ini adalah pemilik warung kopi dan masyarakat yang ada disekitar warung kopi atau masyarakat Lasem. Sumber data primer dalam penelitian ini penulis memperoleh langsung dari pengamatan dan wawancara langsung dengan informan utama dan informan pendukung di lapangan. Data sekunder diperolah dari sumber pusataka tertulis dan foto. Metode pengumpulan data yaitu observasi, wawancara dan dokumentasi. Alat dan teknik pengumpulan data juga keabsahan data dipergunakan dalam penelitian ini. Teknis analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknis analisi data kualitatif dengan teknis Triangulasi. Hasil penelitian menyatakan bahwa (1) citra perempuan pelayan kopi lelet ternyata tidak sepenuhnya baik di mata masyarakat, khususnya yang ada di Lasem. Hal ini karena Lasem merupakan salah satu kota santri di Kabupaten Rembang, (2) Sikap perempuan pelayan kopi lelet dalam menanggapi citra dari masyarakat yaitu mereka memilih untuk diam atau cuek dan menganggap angin lalu. Pekerjaan sebagai pelayan kopi lelet diakui oleh sebagian dari perempuan yang bekerja sebagai pelayan kopi lelet sebagai salah satu pilihan, dimana untuk mencari pekerjaan lain di zaman sekarang susah dan untuk menjadi pelayan kopi lelet tidak membutuhkan keahlian khusus, (3) implikasi dari citra masyarakat terhadap relasi sosial pelayan kopi lelet di masyarakat adalah selain adanya tekanan psikis, juga berimplikasi dengan meningkatnya pendapatan pelayan kopi lelet. Simpulan dari penelitian ini sebagai berikut: (1) Perempuan yang bekerja sebagai pelayan kopi lelet tidak sepenuhnya mendapat respon baik dari masyarakat yakni masyarakat Lasem, (2) Sikap yang ditunjukkan oleh sebagian besar perempuan-perempuan yang bekerja sebagai pelayan kopi lelet tentang citra atau image negatif dari masyarakat terhadap mereka lebih dianggap angin lalu, (3) Implikasi dari citra masyarakat terhadap relasi sosial perempuan yang bekerja sebagai pelayan kopi lelet mempunyai implikasi terhadap psikis dan peningkatan ekonomi pelayan kopi lelet. Saran yang di ajukan dalam penelitian ini sebagai berikut: (1) Pemerintah kota Rembang selayaknya memberikan perhatian khusus berkenaan dengan penyediaan fasilitas pengembangan skill atau keterampilan tertentu bagi masyarakat Rembang khususnya masyarakat Lasem, supaya masyarakat yang tidak bisa melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi (khususnya perempuan-perempuan muda yang ada di Lasem) bisa mempunyai keterampilan khusus sehingga bisa memasuki lapangan pekerjaan yang tersedia dan tidak hanya sebatas bekerja sebagai pelayan kopi lelet. (2) Para pemilik warung kopi khususnya yang ada di Kecamatan Lasem untuk lebih memperhatikan bagaimana harus memperkerjakan tenaga kerja perempuan baik dari segi penampilan maupun pakaiannya sehingga citra negatif yang dilekatkan oleh sebagian besar masyarakat kepada perempuan yang bekerja sebagai pelayan kopi lelet atau PK lambat laun bisa berubah dan pekerjaan sebagai pelayan kopi lelet tidak lagi dipandang sebelah mata dan bisa diperhitungkan sebagai salah satu plihan pekerjaan bagi masyarakat.

Actions (login required)

View Item