Pelaksanaan Penyidikan Tindak Pidana Narkoba Yang Dilakukan Anak Di Lingkungan Direktorat Reserse Polda Jawa Tengah


Reza Lilawangsa,, 8150408208 (2012) Pelaksanaan Penyidikan Tindak Pidana Narkoba Yang Dilakukan Anak Di Lingkungan Direktorat Reserse Polda Jawa Tengah. Under Graduates thesis, Universitas Negeri Semarang.

[thumbnail of Pelaksanaan Penyidikan Tindak Pidana Narkoba Yang Dilakukan Anak Di Lingkungan Direktorat Reserse Polda Jawa Tengah] Microsoft Word (Pelaksanaan Penyidikan Tindak Pidana Narkoba Yang Dilakukan Anak Di Lingkungan Direktorat Reserse Polda Jawa Tengah) - Published Version
Download (17kB)

Abstract

Narkoba adalah zat atau obat yang diperlukan dalam bidang pengobatan dan perkembangan ilmu pengetahuan, terutama dalam bidang kesehatan. Tetapi sekarang keberadaan narkoba berubah / bergeser dan banyak yang menyalahgunakannya. Penyalahgunaan narkobamendorong adanya peredaran gelap. Di wilayah Jawa Tengah ini,tingkat penyalahgunaan dan peredaran narkoba mengalami peningkatan selama tiga tahun terkahir. Hal ini dibuktikan dari data yang penulis peroleh dari Polda Jawa Tengah mulai tahun 2009 sampai November 2011jumlah kasus yang ditangani Polda Jawa Tengah beserta jajarannya mengalami peningkatan hampir 50%. Dimulai bulan Januari hingga November 2011 terdapat 1801 (seribu delapan ratus satu) kasus yang mana terdapat 73 (tujuh puluh tiga) pelakunya adalah anak. Dari data tersebut menunjukan bahwa pelakunya sudah sampai ke anak yang notabene mereka adalah generasi penerus cita-cita bangsa. Polisi sebagai penyidik atau ujung tombak sistem peradilan pidana harus berhati-hati dalam mengambil keputusan dengan tetap mempertimbangkan sifat dan ciri khas anak tersebut. Dengan fakta dan keadaan tersebut penulis tertarik untuk mengetahui lebih lanjut mengenai pelaksanaan penyidikan terhadap tindak pidana narkoba yang dilakukan oleh anak di lingkungan Direktorat Reserse Polda Jawa Tengah. Permasalahan yang akan dikaji adalah sebagai berikut : (1) Apa saja perbedaan mekanisme penyidikan terhadap tindak pidana narkoba yang dilakukan orang dewasa dan anak. (2) Bagaimana pelaksanaan penyidikan tindak pidana narkoba yang dilakukan oleh anak. (3) Hambatan-hambatan apakah yang timbul dalam pelaksanaan penyidikan tindak pidana penyalahgunaan narkoba yang dilakukan oleh anak. Tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut (1) untuk mengetahui dan menganalisa apa saja perbedaan mekanisme penyidikan terhadap tindak pidana narkoba yang dilakukan orang dewasa dan anak. (2) untuk mengetahui dan menganalisa pelaksanaan penyidikan tindak pidana narkoba yang dilakukan oleh anak. (3) untuk mengetahui dan menganalisa hambatan-hambatan yang timbul dalam pelaksanaan penyidikan tindak pidana penyalahgunaan narkoba yang dilakukan anak. Pendekatan peneliti dalam penelitian ini menggunakan metode yuridis sosiologis, yaitu melakukan pembahasan terhadap kenyataan atau data yang ada dalam praktik yang selanjutnya dihubungkan dengan ketentuan hukum yang berlaku. Hasil penelitian yang didapat adalah pada hakikatnya, proses dan tahapan penyidikan terhadap anak sama saja dengan penyidikan terhadap orang dewasa, hanya saja terdapat perlakuan-perlakuan khusus yang diberikan kepada anak mengingat anak adalah generasi penerus cita-cita perjuangan bangsa. Seperti misal pada perkara anak, tersangka anak harus diperiksa terlebih dahulu oleh BAPAS (Balai Pemasyarakatan) untuk mengetahui motif dan latar belakang dari anak melakukan tindak pidana tersebut. Dan juga untuk mengetahui adakah unsur penyertaan (deelneming) dengan orang dewasa. Untuk jangka waktu penahanan saat proses penyidikan anak hanya 20 hari dengan perpanjangan 10 hari. Aparat penyidik dalam melakukan memeriksa tidak memakai pakaian dinas, dengan tujuan agar anak tidak merasa takut dalam memberikan keterangan. Untuk lebih menjamin terjaganya hak-hak anak, penyidik wajib memberi tahukan kepada anak yang berhadapan dengan hukum mengenai haknya untuk mendapatkan bantuan hukum sejak saat ditangkap ataupun ditahan. Selain itu yang membedakan proses penyidikan terhadap tersangka anak adalah penyidiknya harus khusus penyidik anak. Untuk menjadi penyidik anak harus memenuhi kriteria-kriteria yang diajukan oleh pihak Kepolisian. Simpulan dari penelitian ini adalah terdapat perlakuan khusus yang diberikan kepada tersangka anak berdasarkan undang-undang, hal ini dikarenakan anak memiliki sifat dan ciri khusus sehingga diperlukan penanganan secara khusus juga.Mengenai hambatan-hambatan yang ada dalam proses penyidikan, penulis membaginya menjadi 2 (dua) yaitu hambatan-hambatan internal dan eksternal dengan maksud agar hambatan-hambatan yang ada dapat lebih jelas dibedakan mana yang berasal dari pihak Kepolisian atau pihak tersangka anak atau pihak di luar 2 faktor tersebut yaitu masyarakat.Upaya-upaya yang dilakukan guna mengatasi atau meminimalisasi hambatan-hambatan yang ada baik internal maupun eksternal antara lain sebagai berikut : (1) Menggali sumber daya yang ada seperti bekerja sama dengan perusahaan rokok untuk menutup dana operasional yang terbatas. (2) Bekerja sama dengan pihak-pihak lain seperti LSM, psikiater, tokoh agama, tokoh masyarakat, atau pihak lainnya yang memang memiliki dedikasi terhadap masalah anak. (3) Bekerja sama dengan polres-polres kota lain atau bahkan dengan polda dalam hal bertukar informasi mengenai jalur transportasi/perdagangan narkoba guna memberantas kasus narkoba yang merupakan kejahatan terorganisir, terselubung dalam sistem sel yang terputus.

Item Type: Thesis (Under Graduates)
Uncontrolled Keywords: Penyidikan, Tindak Pidana Narkoba, Anak
Subjects: K Law > KZ Law of Nations
Fakultas: Fakultas Hukum > Ilmu Hukum, S1
Depositing User: budi Budi santoso perpustakaan
Date Deposited: 14 Sep 2012 00:35
Last Modified: 14 Sep 2012 00:35
URI: http://lib.unnes.ac.id/id/eprint/15423

Actions (login required)

View Item View Item