Fungsi Ritual Manganan Janjang Bagi Masyarakat Desa Janjang Kecamatan Jiken Kabupaten Blora


Munir Putra Kusuma, 3501408060 (2012) Fungsi Ritual Manganan Janjang Bagi Masyarakat Desa Janjang Kecamatan Jiken Kabupaten Blora. Under Graduates thesis, Universitas Negeri Semarang.

[thumbnail of Fungsi Ritual Manganan Janjang Bagi Masyarakat Desa Janjang Kecamatan Jiken Kabupaten Blora] Microsoft Word (Fungsi Ritual Manganan Janjang Bagi Masyarakat Desa Janjang Kecamatan Jiken Kabupaten Blora) - Published Version
Download (32kB)

Abstract

Kabupaten Blora masyarakatnya masih mempercayai hal – hal yang berkaitan dengan spiritual, seperti ritual – ritual yang merupakan bagian dari kebudayaan masyarakatnya. Kebudayaan ini lah yang menjadikan masyarakat masih menghargai alam dengan di adakannya suatu ritual sedekah bumi atau manganan setelah panen raya tiba. Sebagian besar masyarakat petani yang ada di Blora masih melakukan ritual manganan ini. Ritual manganan Janjang bukan hanya merupakan sebagai rutinitas atau ritual yang sifatnya tahunan belaka, akan tetapi manganan Janjang bumi mempunyai fungsi bagi masyarakatnya maupun bagi masyarakat lain yang mengerti akan tradisi tersebut. Tradisi manganan ini sudah menjadi salah satu bagian yang menyatu dengan masyarakat, yang tidak akan mampu untuk dipisahkan dari budaya jawa. Permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini adalah:(1)Bagaimana fungsi ritual manganan janjang bagi masyarakat desa Janjang kecamatan Jiken kabupaten Blora?, (2)Bagaimana hambatan sosial budaya dalam pelaksanaan ritual manganan janjang. Tujuan dari penelitian ini adalah: (1) Mengetahui fungsi ritual manganan Janjang bagi masyarakat Janjang kecamatan Jiken kabupatenBlora. (2) Mengetahui kendala – kendala ritual mangananJanjang pada masyarakat desa Janjang saat prosesi ritual. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Lokasi penelitian di Desa Janjang Kecamatan Jiken Kabupaten Blora. Sumber data penelitian adalah Masyarakat Desa Janjang, Masyarakat sekitar makam Jati Kusuma dan Jati Swara, Penonton ritual, Pelaku ritual, Dalang Wayang Krucil, PerangkatDesaJanjang dan serta arsip-arsip yang berhubungan dengan ritual Manganan Janjang. Pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara dengan Masyarakat Desa Janjang, Masyarakat sekitar makam Jati Kusuma dan Jati Swara, Penonton Ritual, Pelaku Ritual, Dalang Wayang Krucil, PerangkatDesaJanjangyang terlibatdalam ritual Manganan Janjangserta dokumentasi. Metode analisis yang digunakan adalah metode analisis deskriptif kualitatif yang terdiri atas pengumpulan data, reduksi data, penyajian data da penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa fungsi Ritual Manganan Janjang ini bertujuan untuk ungkapan syukur karena hasil panen melimpah dan sarana untuk berkumpul dengan sanak saudara untuk mengungkapakan rasa bahagia karena hasil panen yang melimpah. Ritual Manganan Janjang juga dijadikan sarana masyarakat untuk mengungkpakan ekspresi kebahagiaan baik itu yang nadarnya sudah terkabul atau pun masyarakat yang mendapatkan berkah dari ritual Manganan Janjang pada tahun sebelumnya. Pelaksanaan ritual Manganan Janjang diutamakan pada jumat pon, karena jumat pon diyakini sesepuh masyarakat Janjang sebagai hari yang baik. Fungsi lain dari ritual Manganan Janjang bagi masyarakat Desa Janjang adalah sebagai ungkapan semangat baru untuk menjalani hidup karena sesuatu yang dinadarkan sudah tercapai, membuat hidup lebih nyaman dan tentram serta menemukan harapan baru karena sudah melakukan panen. Simpulan dari penelitian ini adalah fungsi ritual Manganan Janjang bagi masyarakat Desa Janjang merupakan suatu perwujudan rasa syukur terhadap Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan hasil panen yang melimpah serta memperingati jasa – jasa Jati Kusuma dan Jati Swara. Ritual Manganan Janjang ini dilaksanakan setiap satu tahun sekali. Hambatan yang dihadapi masyarakat Desa Janjang dalam pelaksanaan ritual Manganan Janjang adalah waktu panen yang berbeda, karena jika ada masyarakat Desa Janjang yang belum melaksanakan panen maka ritual Manganan Janjang ini urung dilaksanakan namun pelaksanaanya harus menunggu jumat pon selanjutnya. Saran yang diajukan dalam penelitian ini sebagai berikut Saran yang dapat penulis rekomendasikan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: (1) Bagi masyarakat Desa Janjang, penulis menyampaikan kepada Kepala Desa Janjang untuk disampaikan kepada seluruh masyarakat Desa Janjang bahwa dalam mempertahankan tradisi ritual Manganan Janjang dari generasi ke generasi maka ritual Manganan Janjang ini harus dilaksanakan pada setiap tahunnya agar tradisi tersebut masih ada dan tidak punah. ( 2 ) Bagi Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Blora, penulis menyampaikan bahwa ritual Manganan Janjang dapat digunakan sebagai paket wisata religi Kabupaten Blora. Ritual Manganan Janjang ini bisa dijadikan paket wisata religi dengan syarat sarana dan prasarana harus menunjang, seperti jalan menuju Makam Jati Kusuma dan Jati Swara harus diperbaiki, bangunan –bangunan sekitar makam dibuat semenarik mungkin agar para wisatawan tertarik untuk berkunjung di Makam Jati Kusuma dan Jati Swara.

Item Type: Thesis (Under Graduates)
Uncontrolled Keywords: Fungsi, Wayang Krucil, Ritual Manganan Janjang
Subjects: G Geography. Anthropology. Recreation > GN Anthropology
H Social Sciences > HM Sociology
L Education > L Education (General)
Fakultas: Fakultas Ilmu Sosial > Pendidikan Sosiologi dan Antropologi, S1
Depositing User: Hapsoro Adi Perpus
Date Deposited: 12 Sep 2012 02:30
Last Modified: 12 Sep 2012 02:30
URI: http://lib.unnes.ac.id/id/eprint/15298

Actions (login required)

View Item View Item