Nurlaili, 1402408334 (2012) Peningkatan Kualitas Pembelajaran IPA Melalui Model Kuantum dengan Metode Percobaan pada Siswa Kelas VB SDN Krapyak Semarang. Under Graduates thesis, Universitas Negeri Semarang.

Microsoft Word (Peningkatan Kualitas Pembelajaran IPA Melalui Model Kuantum dengan Metode Percobaan pada Siswa Kelas VB SDN Krapyak Semarang) - Published Version Download (30kB)

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi aktivitas siswa dan keterampilan guru dalam pembelajaran IPA rendah, sehingga hasil belajar IPA siswa kelas VB SDN Krapyak Semarang belum optimal. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah Bagaimana cara meningkatkan kualitas pembelajaran IPA Kelas VB SDN Krapyak Semarang? Maka peneliti berupaya menerapkan model pembelajaran kuantum dengan metode percobaan yang berprinsip pada TANDUR (tumbuhkan, alami, namai, demonstrasikan, ulangi, rayakan) sebagai salah satu alternatif agar pembelajaran menjadi menyenangkan dan menarik. Tujuan penelitian tindakan kelas ini adalah untuk (1) Mendeskripsikan peningkatan aktivitas belajar siswa dalam pembelajaran IPA melalui model kuantum dengan metode percobaan; (2) Mendeskripsikan peningkatan keterampilan guru dalam pembelajaran IPA melalui model kuantum dengan metode percobaan; (3) Meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPA melalui model kuantum dengan metode percobaan. Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas yang terdiri dari tiga siklus, dan setiap siklus terdiri dari empat tahapan yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi. Subyek penelitian ini adalah guru dan siswa kelas VB SDN Krapyak Semarang. Sumber data adalah siswa, guru, data dokumen dan catatan lapangan. Teknik pengumpulan data yaitu observasi, tes, observasi dan catatan lapangan. Dan teknik analisis data menggunakan teknik analisis deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa melalui model pembelajaran kuantum dapat meningkatkan kualitas pembelajaran IPA. Hal tersebut dibuktikan dengan adanya peningkatan persentase rata-rata aktivitas siswa dari siklus I sebesar 68,12%, meningkat menjadi 77,64% pada siklus II, dan pada siklus III meningkat menjadi 88,94%. Keterampilan guru juga meningkat, dari siklus I diperoleh skor 26 dengan kriteria baik, pada siklus II meningkat menjadi 33 dengan kriteria sangat baik, dan meningkat lagi menjadi 36 dengan kriteria sangat baik pada siklus III. Persentase ketuntasan hasil belajar siswa juga meningkat dari siklus I sebesar 52,95%, siklus II meningkat menjadi 79,41% dan meningkat lagi menjadi 88,23% pada siklus III. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh kesimpulan: penerapan model pembelajaran kuantum dengan metode percobaan dapat meningkatkan kualitas pembelajaran IPA, sehingga penulis menyarankan agar guru dapat menerapkan model pembelajaran kuantum dengan metode percobaan pada bidang lain.

Actions (login required)

View Item