Studi Komparasi Hasil Belajar Geografi Kompetensi Dasar Hidrosfer Antara Model Pembelajaran Tutor Sebaya Dengan Inkuiri Terbimbing Pada Siswa Kelas VII Semester Genap SMP Negeri 1 Borobudur Tahun Ajaran 2011/2012.


Erni Lestiyawati,, 3201408041 (2012) Studi Komparasi Hasil Belajar Geografi Kompetensi Dasar Hidrosfer Antara Model Pembelajaran Tutor Sebaya Dengan Inkuiri Terbimbing Pada Siswa Kelas VII Semester Genap SMP Negeri 1 Borobudur Tahun Ajaran 2011/2012. Under Graduates thesis, Universitas Negeri Semarang.

[thumbnail of Studi Komparasi Hasil Belajar Geografi Kompetensi Dasar Hidrosfer Antara Model Pembelajaran Tutor Sebaya Dengan Inkuiri Terbimbing Pada Siswa Kelas VII Semester Genap SMP Negeri 1 Borobudur Tahun Ajaran 2011/2012. ] Microsoft Word (Studi Komparasi Hasil Belajar Geografi Kompetensi Dasar Hidrosfer Antara Model Pembelajaran Tutor Sebaya Dengan Inkuiri Terbimbing Pada Siswa Kelas VII Semester Genap SMP Negeri 1 Borobudur Tahun Ajaran 2011/2012. ) - Published Version
Download (15kB)

Abstract

Dalam proses belajar mengajar, seorang guru geografi harus kreatif dalam memilih model pembelajaran yang sesuai dengan materi pelajaran. Proses belajar mengajar dikatakan efektif apabila materi yang disampaikan dapat diterima oleh siswa melalui model pembelajaran yang diterapkan guru. Selama ini pembelajaran IPS Geografi kelas VII di SMP Negeri 1 Borobudur masih berorientasi guru, dimana peran guru sebagai sumber utama pengetahuan karena terbatasnya fasilitas dan media pembelajaran. Peran guru lebih besar dibandingkan dengan aktivitas siswa. Siswa berpartisipasi aktif hanya dalam mengerjakan soal ulangan. Adanya permasalahan tersebut dapat berakibat hasil belajar siswa baik kognitif, afektif, dan psikomotorik tidak mencapai KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal). Peneliti tertarik untuk membandingkan model pembelajaran aktif inovatif yaitu tutor sebaya dan inkuiri terbimbing sebagai alternatif dalam mengajar materi pembelajaran IPS Geografi. Permasalahan dalam penelitian ini: 1) Bagaimana hasil belajar geografi kompetensi dasar hidrosfer dengan menggunakan model pembelajaran tutor sebaya?, 2) Bagaimana hasil belajar geografi kompetensi dasar hidrosfer dengan menggunakan model pembelajaran inkuiri terbimbing?, 3) Apakah ada perbedaan hasil belajar geografi kompetensi dasar hidrosfer antara siswa yang diberi model pembelajaran tutor sebaya dengan inkuiri terbimbing?. Tujuan penelitian ini: 1) mengetahui hasil belajar geografi kompetensi dasar hidrosfer yang menggunakan model pembelajaran tutor sebaya, 2) mengetahui hasil belajar geografi kompetensi dasar hidrosfer yang menggunakan model pembelajaran inkuiri terbimbing, 3) mengetahui perbedaan hasil belajar geografi kompetensi dasar hidrosfer yang menggunakan model pembelajaran tutor sebaya dengan inkuiri terbimbing pada siswa kelas VII semester genap SMP Negeri 1 Borobudur. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VII C sebagai kelas eksperimen dengan menggunakan model pembelajaran tutor sebaya dan kelas VII D sebagai kelas kontrol menggunakan model pembelajaran inkuiri terbimbing. Kemudian kedua kelas dilakukan uji normalitas dan homogenitas serta pola matched group design sebagai syarat perlakuan eksperimen. Variabel penelitian ini: 1) hasil belajar siswa pada kompetensi dasar hidrosfer menggunakan model pembelajaran tutor sebaya, 2) hasil belajar siswa pada kompetensi dasar hidrosfer menggunakan model pembelajaran inkuiri terbimbing. Teknik pengumpulan data dengan observasi, dokumentasi, dan tes. Analisis data yang digunakan adalah uji t. Hasil penelitian menunjukkan: 1) Nilai rata-rata hasil belajar siswa kelas eksperimen menggunakan model pembelajaran tutor sebaya pada aspek kognitif nilai awal 73,22 dan post test 80,88. Penilaian kognitif mengalami kenaikan 7,66%. Rata-rata aspek afektif pertemuan I, II, dan III sebesar 78,91%, 81,41% dan 84,69%. Rata-rata aspek psikomotorik pertemuan I dan II sebesar 80,16% dan 84,22%. Penilaian psikomotorik mengalami kenaikan 4,06%. 2) Nilai rata-rata hasil belajar siswa kelas kontrol menggunakan model pembelajaran inkuiri terbimbing pada aspek kognitif nilai awal 73,25 dan post test 76,88. Penilaian kognitif mengalami kenaikan 3,63%. Rata-rata afektif pertemuan I, II, dan III sebesar 74,06%, 77,34% dan 81,41%. Rata-rata aspek psikomotorik pertemuan I dan II sebesar 78,44% dan 81,25%. Penilaian psikomotorik mengalami kenaikan 2,81%. 3) Hasil analisis uji t (uji t-pihak kanan) diperoleh thitung 2,148 pada taraf signifikan 5% dan ttabel 1,67, karena thitung > ttabel sehingga Ho ditolak dan Ha diterima, maka dapat disimpulkan bahwa kelas eksperimen memperoleh rata-rata hasil belajar lebih baik daripada kelompok kontrol, sehingga terdapat perbedaan hasil belajar antara kedua kelas. Saran dari penelitian ini yaitu: 1) Siswa harus lebih aktif saat diskusi kelompok ataupun ketika guru mengajukan pertanyaan, 2) Guru dapat menggunakan model pembelajaran tutor sebaya dalam pembelajaran IPS Geografi, 3) Pihak sekolah agar dapat mengadakan fasilitas dan sarana pendukung pembelajaran, 4) Mengadakan pelatihan dalam forum MGMP IPS Geografi berkaitan dengan penerapan model pembelajaran aktif inovatif bagi guru.

Item Type: Thesis (Under Graduates)
Uncontrolled Keywords: tutor sebaya, inkuiri terbimbing, hasil belajar
Subjects: G Geography. Anthropology. Recreation > G Geography (General)
L Education > LB Theory and practice of education
Fakultas: Fakultas Ilmu Sosial > Pendidikan Geografi, S1
Depositing User: budi Budi santoso perpustakaan
Date Deposited: 03 Sep 2012 03:10
Last Modified: 03 Sep 2012 03:10
URI: http://lib.unnes.ac.id/id/eprint/14835

Actions (login required)

View Item View Item