Elmy Melani, 4101408092 (2012) Keefektifan Model Pembelajaran Creative Problem Solving Berbantuan Mathematics Display terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah. Under Graduates thesis, Universitas Negeri Semarang.

Microsoft Word (Keefektifan Model Pembelajaran Creative Problem Solving Berbantuan Mathematics Display terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah) - Published Version Download (44kB)

Abstract

Kemampuan pemecahan masalah merupakan salah satu kemampuan dasar yang penting untuk dikuasai oleh peserta didik. Hal ini dikarenakan dalam pemecahan masalah peserta didik dimungkinkan memperoleh pengalaman menggunakan pengetahuan serta ketrampilan yang sudah dimiliki untuk diterapkan dalam pemecahan masalah. Untuk meningkatkan kemampuan pemecahan masalah perlu diterapkan model pembelajaran yang lebih berorientasi pada keaktifan peserta didik. Model pembelajaran Creative Problem Solving berbantuan mathematics display (MD) dapat membantu peserta didik dalam meningkatkan kemampuan pemecahan masalah peserta didik. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah (1) persentase ketuntasan klasikal kemampuan pemecahan masalah peserta didik pada materi garis singgung lingkaran yang menggunakan pada pembelajaran Creative Problem Solving (CPS) berbantuan MD lebih dari 75%; (2) persentase ketuntasan klasikal kemampuan pemecahan masalah peserta didik pada pembelajaran CPS berbantuan MD lebih besar dari persentase ketuntasan klasikal kemampuan pemecahan masalah peserta didik pada pembelajaran PBL; (3) rata-rata kemampuan pemecahan masalah peserta didik pada pembelajaran CPS lebih dari 76; (4) rata-rata kemampuan pemecahan masalah peserta didik pada pembelajaran CPS berbantuan MD lebih dari rata-rata kemampuan pemecahan masalah pada pembelajaran PBL.rata-rata model pembelajaran PBL. Penelitian ini termasuk dalam penelitian eksperimen yang dilaksanakan di SMPN 5 Semarang semester kedua tahun pelajaran 2011/2012 dengan menggunakan kelas VIII sebagai populasi penelitian. Data yang diukur adalah data kemampuan pemecahan masalah peserta didik dan teknik pengumpulan data pada penelitian ini dengan metode observasi dan tes. Hasil penelitian uji proporsi satu pihak kelas eksperimen menunjukkan bahwa nilai Zhitung = 0,8427 dan Ztabel = 1,64. Hal ini berarti melalui model pembelajaran CPS berbantuan mathematics display tuntas secara klasikal. Pada uji rata-rata satu pihak kelas eksperimen menunjukkan nilai dan . Artinya rata-rata kemampuan pemecahan masalah peserta didik yang diterapkan model pembelajaran CPS berbantuan mathematics display ≥ 76. Sedangkan hasil uji proporsi dua pihak Zhitung = 3,8481 dan Ztabel = 1,64. Artinya, persentase ketuntasan klasikal peserta didik model pembelajaran CPS berbantuan mathematics display lebih dari PBL. Pada uji rata-rata dua pihak menunjukkan nilai dan . Artinya rata-rata kemampuan pemecahan masalah peserta didik model pembelajaran CPS berbantuan mathematics display lebih dari PBL. Berdasarkan analisis data, dapat disimpulkan bahwa (1) persentase ketuntasan klasikal kemampuan pemecahan masalah peserta didik yang mendapatkan model pembelajaran CPS berbantuan mathematics display sama dengan 75%; (2) persentase ketuntasan klasikal kemampuan pemecahan masalah peserta didik pada pembelajaran CPS berbantuan MD lebih besar dari persentase ketuntasan klasikal kemampuan pemecahan masalah peserta didik pada pembelajaran PBL; (3) rata-rata kemampuan pemecahan masalah peserta didik pada pembelajaran CPS lebih dari 76; (4) rata-rata kemampuan pemecahan masalah peserta didik pada pembelajaran CPS berbantuan MD lebih dari rata-rata kemampuan pemecahan masalah pada pembelajaran PBL.rata-rata model pembelajaran PBL.

Actions (login required)

View Item