Pengaruh Penggunaan Metode Penugasan Menggali Cerita Rakyat Terhadap Minat Belajar Siswa Pada Pelajaran Sejarah Kelas X di SMA N 2 Sukorejo Kabupaten Kendal Tahun Pelajaran 2011/2012


Nur Chassanah, , 3101408017 (2012) Pengaruh Penggunaan Metode Penugasan Menggali Cerita Rakyat Terhadap Minat Belajar Siswa Pada Pelajaran Sejarah Kelas X di SMA N 2 Sukorejo Kabupaten Kendal Tahun Pelajaran 2011/2012. Under Graduates thesis, Universitas Negeri Semarang.

[thumbnail of Pengaruh Penggunaan Metode Penugasan Menggali Cerita Rakyat Terhadap Minat Belajar Siswa Pada Pelajaran Sejarah Kelas X di SMA N 2 Sukorejo Kabupaten Kendal Tahun Pelajaran 2011/2012] Microsoft Word (Pengaruh Penggunaan Metode Penugasan Menggali Cerita Rakyat Terhadap Minat Belajar Siswa Pada Pelajaran Sejarah Kelas X di SMA N 2 Sukorejo Kabupaten Kendal Tahun Pelajaran 2011/2012) - Published Version
Download (13kB)

Abstract

Hasil dari studi pendahuluan yang dilakukan peneliti di SMA N 2 Sukorejo menunjukkan bahwa sebagian besar siswa tidak berminat pada pelajaran sejarah, ini dapat dilihat dari nilai yang sebagian besar tidak mencapai KKM dan raut wajah serta sikap saat berlangsungnya pelajaran sejarah. Beberapa faktor penyebab kurangnya minat belajar siswa terhadap pelajaran sejarah adalah sejarah merupakan pelajaran yang hanya menghafal dan proses pembelajarannya pun hanya berceramah. Pada penelitian ini digunakan suatu pembelajaran baru yaitu metode penugasan menggali cerita rakyat daerah yang diharapkan bisa menumbuhkan minat belajar siswa pada pelajaran sejarah. Dan mampu mengenalkan kebudayaan daerah pada siswa agar siswa tidak kehilangan jati diri daerahnya. Rumusan masalah dari penelitian ini adalah : (1) Seberapa besar minat belajar siswa yang diajarkan dengan metode penugasaan menggali cerita rakyat daerah? (2) Seberapa besar minat belajar siswa yang diajarkan dengan metode ceramah bervariasi? (3) Adakah pengaruh metode penugasan menggali cerita rakyat terhadap minat belajar siswa pada pelajaran sejarah kelas X di SMA N 2 Sukorejo? Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X SMA N 2 Sukorejo Tahun ajaran 2011/2012 yang berjumlah 145 siswa. Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan random sampling dan diperoleh kelas X C sebagai kelas eksperimen (metode penugasan menggali cerita rakyat daerah) dan kelas X A sebagai kelas kontrol (metode ceramah bervariasi). Metode pengumpulan data menggunakan metode angket (kuesoner) dan dokumen. Rancangan eksperimen yang digunakan dalam penelitian ini adalah True Eksperiment Berjenis Pretes-Postrest Control Group Design. Dengan variabelnya adalah variabel bebasnya metode penugasan menggali cerita rakyat daerah dan variabel terikatnya yaitu minat belajar siswa. Berdasarkan hasil penyebaran angket maka pre test didapat rata-rata minat kelas eksperimen 72, 26 sedangkan kelas kontrol 71,57. Kemudian hasil rata-rata minat post test kelas eksperimen 84,97 sedangkan kelas kontrol 73,57. Serta berdasarkan uji hipotesis (uji t) nilai post test diperoleh harga thitung(4,831) > ttabel(1,67), yang berarti ada perbedaan minat belajar sejarah kelas eksperimen dengan kelas kontrol. Dan berdasarkan analisis regresi linier sederhana yang diperoleh Y = 14,636 + 0,902 X dan uji hipotesis diperoleh t_hitung = 7,164 > t_tabel = 1,984 dan sig 0,00 < 5%, jadi Ho ditolak, dan pengaruhnya sebesar 60,9% diperoleh dari uji determinasi. Simpulan dari penelitian ini yaitu: (1) minat belajar sejarah siswa kelas X SMA N 2 Sukorejo yang menggunakan pembelajaran dengan metode penugasan menggali cerita rakyat daerah skor tertinggi (107,00), skor terendah (61,00), dan rata-ratanya (84,97), (2) minat belajar sejarah siswa kelas X SMA N 2 Sukorejo yang menggunakan metode ceramah bervariasi skor tertinggi (89,00), skor terendah (52,00), dan rata-ratanya (73,57), (3) Terdapat pengaruh yang signifikan antara siswa yang diajarkan dengan metode penugasan menggali cerita rakyat dan minat belajar yang diperoleh dari uji regresi linear sederhana Y = 14,636+ 0,902 X dan uji hipotesis diperoleh t_hitung = 7,164 > t_tabel = 1,984 dan sig 0,000 < 5%, jadi Ho ditolak. Ini berarti variabel metode penugasan menggali cerita rakyat daerah secara statistik berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen minat belajar siswa. Serta pengaruhnya sebesar 60,9% diperoleh dari uji determinasi. Saran dari penelitian ini adalah: (1) bagi guru sejarah SMA disarankan pembelajaran dengan menggali cerita rakyat perlu dilaksanakan dalam pembelajaran sejarah, karena dapat menumbuhkan minat belajar siswa dalam pelajaran sejarah, selain itu juga dapat memberikan pengetahuan baru serta dapat melestarikan kebudayaan daerah dan juga bisa mengambil makna yang terkandung dalam cerita rakyat tersebut, (2) bagi siswa disarankan dalam pelaksanaan pembelajaran dengan menggali cerita rakyat, siswa hendaknya diarahkan untuk mencari suatu bahasan yang sangat menarik dan unik. Sehingga siswa lebih tertarik dan senang dalam mengerjakannya. Dan juga siswa disarankan agar mulai mengenal kebudayaan yang ada didaerahnya, karena disetiap daerah pasti mempunyai kebudayaan yang unik dan menarik untuk dipelajari. Dari menggenal dan menyukai kebudayaannya maka timbulah rasa cinta terhadap daerahnya sendiri, (3) dan juga untuk peneliti selanjutnya yang berminat dan akan mengembangkan penelitian seperti ini disarankan dapat mengambil penelitian selain cerita daerah dapat berupa upacara-upacara yang ada didaerah atau pun makanan-makanan khas daerah. Selain dapat menarik perhatian dan minat dari siswa juga dapat memberitahukan bahea ternyata daerahnya memiliki banyak kebudayaan yang mereka tidak tahu.

Item Type: Thesis (Under Graduates)
Uncontrolled Keywords: Metode Penugasaan, Cerita Rakyat, Minat Belajar
Subjects: D History General and Old World > DS Asia > Indonesian History
L Education > LB Theory and practice of education
Fakultas: Fakultas Ilmu Sosial > Pendidikan Sejarah, S1
Depositing User: budi Budi santoso perpustakaan
Date Deposited: 29 Aug 2012 04:27
Last Modified: 29 Aug 2012 04:27
URI: http://lib.unnes.ac.id/id/eprint/14626

Actions (login required)

View Item View Item