Ferik Addin, 2503405524 (2012) Apresiasi Remaja Masjid Al–Hidayah pada Kesenian Rebana di Desa Gribig Kabupaten Kudus. Under Graduates thesis, Universitas Negeri Semarang.

Microsoft Word (Apresiasi Remaja Masjid Al–Hidayah pada Kesenian Rebana di Desa Gribig Kabupaten Kudus) - Published Version Download (13kB)

Abstract

Desa Gribig adalah salah satu desa yang remajanya aktif dalam hal keagamaan.Biasanya pada sore hari para remaja ini berkumpul di mushola atau masjid di tempat sekitar untuk mendengarkan ceramah dari para ulama.Untuk itu para remaja ini mengekspresikan rasa syukur dan pujian kepada sang pencipta dengan memainkan alat musik seadanya dan lagu–lagu yang maknanya islami.Musik yang dimainkan adalah musik rebana.Musik rebana merupakan kesenian yang berada dalam jalur musik dan berkembang didasari faktor keagamaan. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana Apresiasi Remaja Masjid Al–Hidayah pada kesenian rebana di desa Gribig Kabupaten Kudus.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan mendeskripsikan bagaimana Apresiasi Remaja Al–Hidayah dalam kesenian rebana di desa ini.Manfaat dari penelitian ini yaitu dapat memberikan informasi tentang bentuk apresiasi remaja Masjid Al-Hidayah pada kesenian rebana.Kesenian musik rebana ini data dijadikan referensi pengetahuantentang bentuk pertunjukan kesenian rebana tradisional. Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode deskriptif kualitatif yaitu penelitin yang menggunakan studi pustaka, wawancara, observasi, dan penamatan secara langsung.Sumber data penelitian ini adalah tindakan, dokumen, foto dan data statistik.Instrumen penelitian kualitatif adalah peneliti itu sendiri,dimana peneliti turun langsung ke lapangan serta berusaha mengumpulkan info sendiri melalui observasi dan wawancara.Dengan menggunakan metode ini peneliti mengetahui yang terjadi di lapangan secara langsung. Para remaja di desa Gribig ini berwirausaha baik dirumah ataupun di perusahaan.Para remaja di desa ini setelah bekerja maka pada sore hari mereka mencari keseragaman rohani ataupun jasmani.Siraman rohani ini dilakukan oleh para ulama mampu menyejukan batin mereka.Hal ini diperoleh dari mushola dan masjid di sekitar daerah gribig selanjutnya diadakan kegiatan bernuansa islami seperti berjanjian,sholawatan dengan musik yang seadanya.Kebiasaan itu berkembang menjadi sebuah karya seni yaitu kentrung,jedoran,rodat dan hadroh. Keempat kesenian tersebut merupakan perwujudan dari sholawatan yang berisi sanjungan kepada sang pencipta.Hadroh merupakan kesenian rebana tradisional yang dimainkan dengan alat musik rebana seadanya dan belum mengenal alat musik yang tradisional.Dengan berkembangnya waktu sekarang terdapat perubahan yang disajikan dengan bentuk yang berbeda dari bentuk yang sederhana menjadi lebih kearah modern.Dalam arti modern adalah dalam musik rebana sudah mulai terdapat unsur alat musik yag modern seperti gitar listrik,drum dll. Dengan melihat hasil penelitian tersebut peneliti dapat mengambil kesimpulan bahwa para remaja di desa Gribig ini mengapresiasikan rasa syukur dan pujian terhadap Sang Pencipta dengan memainkan musik rebana dan menyanyikan lagu–lagu islami atau shalawatan supaya lebih mendekatkan diri dengan Sang Pencipta dan para remaja juga mendapatkan ketenangan batin.Hal ini sangat bermanfaat bagi para remaja karena dapat lebih mendekatkan silaturahmi antar remaja dan lebih memupuk rasa keagamaan yang lebih kuat. Peneliti dapat memberikan saran kepada para remaja masjid Al-Hidayah supaya lebih mendalami musik rebana dan memperkaya lagu–lagu islami dan bisa menampilkan musik rebana lebih menarik.Kepada para warga untuk lebih berpartisipasi dalam pelestarian musik rebana supaya bisa dijadikan budaya islami di Desa Gribig ini.Dan untuk pemerintah setempat supaya lebih memperhatikan perkembangan musik rebana di Masjid Al-Hidayah ini lebih berkembangdan alat musik yang digunakan lebih modern.

Actions (login required)

View Item