Muh. Nur Khoiru Wihadi, 4301408015 (2012) Efek Pendekatan CIRTAC Dalam Pembelajaran Dengan Suplemen Bervisi SETS Untuk Meningkatkan Kompetensi Kimia di SMA Negeri 4 Pekalongan. Under Graduates thesis, Universitas Negeri Semarang.

Microsoft Word (Efek Pendekatan CIRTAC Dalam Pembelajaran Dengan Suplemen Bervisi SETS Untuk Meningkatkan Kompetensi Kimia di SMA Negeri 4 Pekalongan) - Published Version Download (32kB)

Abstract

Observasi pendahuluan yang dilakukan peneliti di SMA Negeri 4 Pekalongan kelas XI IPA tahun ajaran 2011/2012, diperoleh data bahwa persen ketuntasan belajar siswa pada ujian Mid Semester Kimia sebanyak 31% siswa lulus di kelas XI IPA 1, 27% siswa lulus di kelas XI IPA 2, 39% siswa lulus di kelas XI IPA 3, dan 43% siswa lulus di kelas XI IPA 4. Sejauh ini Mid Semester XI IPA di SMA Negeri 4 Pekalongan mencakup materi struktur atom sampai laju reaksi sehingga merujuk pada hasil Mid tersebut perlu adanya pembenahan pembelajaran guna tercapai keberhasilan belajar pada materi berikutnya yakni topik kesetimbangan kimia. Seiring dengan kenyataan tersebut, maka penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui secara lebih akurat tentang peningkatan kompetensi kimia antara siswa yang diberi pendekatan pembelajaran CIRTAC bervisi SETS dan pemberian media suplemen bervisi SETS dengan siswa yang hanya diberi pendekatan pembelajaran CIRTAC tanpa visi SETS dan siswa yang tidak diberi pendekatan pembelajaran CIRTAC maupun visi SETS pada pokok materi kesetimbangan kimia. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA. Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan teknik purposive sampling yaitu kelas XI IPA-1 sebagai kelas eksperimen I yang mendapat perlakuan dengan menerapkan pendekatan CIRTAC dan suplemen bervisi SETS, kelas XI IPA-3 sebagai kelas eksperimen II yang mendapat perlakuan dengan hanya menerapan pendekatan CIRTAC, dan kelas XI IPA-2 sebagai kelas kontrol dengan penerapan metode ceramah dan diskusi. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah metode dokumentasi, tes, observasi dan angket. Berdasarkan hasil uji Anova satu jalur diperoleh bahwa terjadi perbedaan kompetensi kognitif yang signifikan antara kelas XI IPA 1, XI IPA 2, dan XI IPA 3 dengan nilai Fhitung sebesar 11,416 dimana Ftabel adalah 3,082. Melalui uji pasca anova (Uji Tuckey-Kramer) didapatkan bahwa kelas eksperimen I (kelas XI IPA 1) memiliki perbedaan yang paling signifikan daripada kelas eksperimen II dan kelas control. Dari hasil observasi terhadap kompetensi afektif dan ranah psikomotorik diperoleh nilai rata-rata siswa pada kelompok eksperimen ≥ 68, Berdasarkan hasil perhitungan data pendapat siswa, secara umum frekuensi siswa yang menganggap bahwa pembelajaran mudah dipahami adalah 70% siswa menjawab setuju, 27% sangat setuju, dan hanya terdapat 3 % siswa tidak setuju.

Actions (login required)

View Item