Formulasi Penggunaan Dekstrin, Carboxymethylcellulose (CMC) dan Madu pada Pembuatan Sirup Buah Kawis (Limonia acidissima) Alami
Zulfa Amalia, 4350407001 (2011) Formulasi Penggunaan Dekstrin, Carboxymethylcellulose (CMC) dan Madu pada Pembuatan Sirup Buah Kawis (Limonia acidissima) Alami. Under Graduates thesis, Universitas Negeri Semarang.
Microsoft Word (Formulasi Penggunaan Dekstrin, Carboxymethylcellulose (CMC) dan Madu pada Pembuatan Sirup Buah Kawis (Limonia acidissima) Alami)
- Published Version
Download (31kB) |
Abstract
Kawis merupakan tumbuhan langka, dan mampu hidup di daerah bertanah kering. Namun, buah kawis memiliki daya simpan yang sangat singkat. Dalam 2-3 hari setelah buah matang penuh, tekstur buah melunak dan mulai terjadi kerusakan. Salah satu penanganan pascapanen buah kawis yang dapat dilakukan adalah mengolahnya lebih lanjut menjadi sirup. Pada umumnya, sirup buah kawis di pasaran adalah sirup buah kawis sintetis. Sirup buah kawis alami tidak banyak ditemukan karena tidak tahan lama dan tidak dapat membentuk cairan dengan kekentalan yang stabil dan homogen. Tujuan dari penelitian ini adalah membuat sirup buah kawis alami dengan pengawet alami yang mempunyai kekentalan yang stabil dan homogen pada waktu relatif lama. Penelitian ini dilakukan melalui formulasi sirup dengan variasi bahan penstabil yaitu CMC dan dekstrin yang kemudian diukur nilai kekeruhannya menggunakan turbidimeter untuk menentukan bahan mana yang akan digunakan untuk formulasi sirup. Untuk membuat sirup tahan lama digunakan pula pengawet madu. Sirup yang telah diformulasi dengan CMC dan madu kemudian di analisis kandungan gizinya meliputi kadar air, abu, lemak, protein, dan karbohidrat. Dan untuk mengetahui kehomogenan dan kestabilan sirup dilakukan uji total asam dan stabilitasnya. Hasil penelitian dengan variasi penambahan CMC dan dekstrin dengan variasi massa 2,5 gram/L, 5,0 gram/L dan 7,5 gram/L didapatkan nilai kekeruhan terendah pada dekstrin dengan massa 7,5 gram/L. Namun, dalam formulasi pembuatan sirup buah kawis alami ini, digunakan CMC dengan massa 7,5 gram/L karena penambahan CMC 7,5 gram/L memberikan tekstur yang lebih baik , lebih homogen dan lebih stabil pada waktu yang relatif lama dibandingkan dengan penambahan dekstrin. Pemberian madu sebagai bahan pengawet sirup, mampu membuat sirup buah kawis alami ini bertahan selama 83 hari. Sirup buah kawis alami mempunyai kandungan gizi yang lebih baik dibandingkan dengan kandungan gizi sirup buah kawis sintetis dengan kadar air sebesar 63,70 %; kadar lemak sebesar 0,26 %; kadar protein sebesar 0,0645 %; kadar abu sebesar 0,26 %; dan kadar karbohidrat 35,7155 % .
Item Type: | Thesis (Under Graduates) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Dekstrin, CMC, Madu, Sirup buah kawis |
Subjects: | Q Science > QD Chemistry Q Science > QK Botany |
Fakultas: | Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam > Kimia, S1 |
Depositing User: | Hapsoro Adi Perpus |
Date Deposited: | 26 Aug 2012 01:39 |
Last Modified: | 26 Aug 2012 01:39 |
URI: | http://lib.unnes.ac.id/id/eprint/14273 |
Actions (login required)
View Item |