Perbedaan Model pembelajaran Konvensional Dengan Model Kreatif Produktif Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Sosiologi Di SMA N 12 Semarang


Wiwik Ristiyaningsih, 3501407038 (2011) Perbedaan Model pembelajaran Konvensional Dengan Model Kreatif Produktif Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Sosiologi Di SMA N 12 Semarang. Under Graduates thesis, Universitas Negeri Semarang.

[thumbnail of Perbedaan Model pembelajaran Konvensional Dengan Model Kreatif Produktif Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Sosiologi Di SMA N 12 Semarang] Microsoft Word (Perbedaan Model pembelajaran Konvensional Dengan Model Kreatif Produktif Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Sosiologi Di SMA N 12 Semarang) - Published Version
Download (38kB)

Abstract

Upaya pelayanan pendidikan yang bermutu sesuai dengan inovasi pembelajaran adalah memberikan kesempatan siswa untuk mengekspresikan dirinya secara bebas, dinamis, dan menyenangkan di dalam sekolah. Mata pelajaran sosiologi merupakan suatu pelajaran yang diberikan kepada anak didik SMA dengan objek belajar masyarakat. Pembelajaran sosiologi yang dilakukan di kelas dengan menggunakan model konvensional dan model kreatif produktif untuk meningkatkan hasil belajar siswa berupa pengetahuan dan juga mengupayakan siswa untuk berpikir kreatif dan aktif dengan memanfaatkan masyarakat sebagai keterkaitan teori yang diberikan di dalam kelas tersebut. Tujuan dari pada penelitian ini adalah (1) mengetahui hasil belajar siswa dengan menggunakan model konvensional pada mata pelajaran sosiologi, (2) mengetahui hasil belajar dengan menggunakan model kreatif produktif pada mata pelajaran sosiologi, dan (3) mengetahui perbedaan hasil belajar siswa dengan menggunakan model konvensional dan model kreatif produktif pada mata pelajaran sosiologi. Penelitian ini menggunakan true eksperimental design dengan model design yang digunakan adalah control pre test dan post test pada kelas kontrol dan eksperimen. Populasi penelitian ini adalah seluruh kelas X kecuali dua kelas unggulan yaitu X1 dan X2 SMA N 12 Semarang. Teknik sampling yang digunakan adalah cluster random sampling, yakni mengambil 2 kelas secara acak dari populasi. Setelah dianalisis uji kenormalan data yang diambil dari data MID semester 2 menunjukan 2hitung untuk setiap data kurang dari 2(1-) (k-1) (taraf signifikan 5%), maka disimpulkan bahwa Ho diterima data berdistribusi normal, begitupun dengan uji homogenitas juga menunjukan bahwa data varians dari populasi sama (homogen). Selanjutnya diambil dua kelas secara acak yaitu kelas X3 sebagai kelas kontrol diberikan model konvensional dan kelas X4 sebagai kelas eksperimen diberikan model kreatif produktif. Hasil penelitian menunjukan bahwa rata-rata nilai gain dari hasil belajar siswa di kelas eksperimen lebih baik dari pada kelas kontrol. Rata-rata perhitungan nilai gain hasil belajar siswa pada kelas kontrol diperoleh 10,56 dan kelas eksperimen diperoleh 22,94. Kedua kelas tersebut berdistribusi normal dengan mempunyai nilai varians yang sama yaitu 1,85. Pada pengujian untuk mengetahui perbedaan hasil belajar dilakukan dengan uji t dua pihak dengan hasil thitung (7,04) < ttabel (2,00) yang berarti ada perbedaan yang signifikan. Pada uji t satu pihak kanan diperoleh hasil thitung (7,04) < ttabel (1,67) yang berarti bahwa hasil belajar siswa kelas eksperimen lebih baik dari pada siswa kelas kontrol. Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa pembelajaran menggunakan model konvensional dengan metode ceramah bervariasi mengalami peningkatan hasil pre test ke post test dan keaktifan siswa dikategorikan cukup, serta tingkat kreatifitas siswa sangat rendah. Sedangkan pembelajaran menggunakan model kreatif produktif hasil belajar siswa juga mengalami peningkatan dari hasi pre test ke post test dan tingkat keaktifan siswa dikategorikan baik, serta tingkat kreatifitas dikategorikan tinggi. Maka dari kedua model tersebut diketahui ada perbedaan yang signifikan hasil belajar dengan menggunakan model konvensional dan model kreatif produktif pada materi pengendalian sosial kelas X SMA N 12 Semarang. Saran yang diberikan adalah (1) model pembelajaran kreatif produktif diterapkan untuk membantu siswa lebih belajar kreatif, mandiri dan tidak tergantung pada penjelasan guru, (2) siswa diharapkan dapat mengoptimalkan fasilitas sekolah yaitu perpustakaan dan laboratorium komputer untuk menambah kreatifitas siswa, (3) pembelajaran model kreatif produktif mengarahkan siswa untuk lebih aktif dalam berdiskusi dan memanfaatkan re-kreasi dari dirinya sendiri, tidak hanya sekedar membuat makalah dan gambar-gambar, melainkan dapat membuat karya produktif lebih lanjut.

Item Type: Thesis (Under Graduates)
Uncontrolled Keywords: hasil belajar, model konvensional, model kreatif produktif
Subjects: H Social Sciences > HM Sociology
L Education > LB Theory and practice of education > LB1603 Secondary Education. High schools
Fakultas: Fakultas Ilmu Sosial > Pendidikan Sosiologi dan Antropologi, S1
Depositing User: Hapsoro Adi Perpus
Date Deposited: 24 Aug 2012 03:22
Last Modified: 24 Aug 2012 03:22
URI: http://lib.unnes.ac.id/id/eprint/14159

Actions (login required)

View Item View Item