Pemanfaatan Lahan Hutan Rusak Di BKPH Kecamatan Tangen Kabupaten Sragen Oleh Masyarakat


Lilik Suprihatin, 3250407010 (2011) Pemanfaatan Lahan Hutan Rusak Di BKPH Kecamatan Tangen Kabupaten Sragen Oleh Masyarakat. Under Graduates thesis, Universitas Negeri Semarang.

[thumbnail of Pemanfaatan Lahan Hutan Rusak Di BKPH Kecamatan Tangen Kabupaten Sragen Oleh Masyarakat] Microsoft Word (Pemanfaatan Lahan Hutan Rusak Di BKPH Kecamatan Tangen Kabupaten Sragen Oleh Masyarakat) - Published Version
Download (30kB)

Abstract

Kerusakan hutan pasca reformasi merupakan masalah yang pelik di wilayah BKPH Tangen sehingga menyebabkan degradasi lingkungan dan sosial ekonomi. Melihat kenyataan tersebut maka Perum Perhutani atas nama pemerintah mengadakan program pengelolaan hutan bersama masyarakat sesuai dengan misi dan visi Perhutani. Permasalahannya adalah bagaimana bentuk pemanfaatan lahan hutan rusak di BKPH Kecamatan Tangen dan bagaimana pola keruangan lahan hutan yang rusak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bentuk pemanfaatan lahan hutan rusak di BKPH Kecamatan Tangen dan untuk mengetahui pola kerusakan hutan di wilayah Kecamatan Tangen. Populasi penelitian ini adalah seluruh pesanggem yang memanfaatkan lahan hutan untuk kegiatan pertanian di Kecamatan Tangen, dalam menentukan sampel maka dipilih desa yang berbatasan langsung dengan hutan dan paling besar terkena dampak kerusakan hutan yaitu Desa Sigit dan Desa Ngrombo dengan jumlah pesanggem sebanyak 190 orang, diambil sampel 57 responden yang merupakan pesanggem aktif dengan menggunakan teknik “purposive random sampling”. Adapun variabel dalam penelitian ini adalah pemanfaatan lahan hutan dan kerusakan hutan. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah metode wawancara, metode observasi dan metode dokumentasi. Alat pengumpul data menggunakan angket dan panduan wawancara. Metode analisis yang digunakan adalah metode deskriptif persentase dan analisis proses keruangan. Hasil penelitian menunjukan bahwa pemanfaatan lahan hutan di Kecamatan Tangen menggunakan sistem tumpangsari dengan tanaman pokok jati dan tanaman palawija jagung dengan kontrak selama 2 tahun. Rata-rata pesanggem mengerjakan lahan persil antara 0,25 - 0,5 Ha. Produksi jagung sebesar 52,6% responden memperoleh hasil >1.000 - 1.500 Kg, 14% responden masing-masing memperoleh >1.500 - 2.000 dan 0 - 500 sisanya 12,3% responden memperoleh >2.000 Kg. Berdasarkan peta kerusakan hutan Kecamatan Tangen tahun 2005 dan 2010 menunjukkan pola menyebar. Kesimpulan penelitian ini adalah Pemanfaatan lahan hutan di Kecamatan Tangen menggunakan sistem tumpangsari dengan tanaman pokok jati dan tanaman palawija jagung. Pola kerusakan hutan di Kecamatan Tangen menunjukkan pola menyebar. Saran, (1) Agar segenap pihak baik Perhutani, Pemerintah daerah dan masyarakat terus menjaga kelestarian hutan. (2) Pemerintah daerah dan pihak Perhutani dapat bekerjasama dengan baik dalam pengelolaan sumberdaya hutan (3) Terus melibatkan masyarakat untuk aktif berpartisipasi menjaga kelestarian hutan dan sumberdaya hutan secara bijak.

Item Type: Thesis (Under Graduates)
Uncontrolled Keywords: Pemanfaatan Lahan Hutan Rusak, Kerusakan Hutan, Masyarakat, Pesanggem.
Subjects: G Geography. Anthropology. Recreation > GE Environmental Sciences
G Geography. Anthropology. Recreation > GF Human ecology. Anthropogeography
Fakultas: Fakultas Ilmu Sosial > Geografi, S1
Depositing User: Hapsoro Adi Perpus
Date Deposited: 20 Jul 2012 02:44
Last Modified: 20 Jul 2012 02:44
URI: http://lib.unnes.ac.id/id/eprint/13669

Actions (login required)

View Item View Item