Maria Dyna Yanti.Sirait,, 7450407104 (2012) Analisis Keputusan Menjadi Commuter di Kecamatan Ungaran Barat Kabupaten Semarang. Under Graduates thesis, Universitas Negeri Semarang.

Microsoft Word (Analisis Keputusan Menjadi Commuter di Kecamatan Ungaran Barat Kabupaten Semarang) - Published Version Download (14kB)

Abstract

Mobilitas penduduk merupakan merupakan refleksi dari ketidakmerataan jumlah tenaga kerja, lapangan pekerjaan, distribusi pendapatan, dan fasilitas-fasilitas lainnya. Hal tersebut mengakibatkan banyaknnya penduduk yang melakukan mobilitas khususnya mobilitas ulang-alik (commuter). Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan gambaran umum mengenai keputusan menjadi commuter di Kecamatan Ungaran Barat Kabupaten Semarang Populasi penelitian ini berjumlah 2.349 orang, sampel sebanyak 96 orang dengan teknik metode proporsional area random sampling Variabel penelitian ini adalah kriteria tepat sasaran dan kriteria tepat tujuan. Metode pengumpulan data meliputi kuesioner (angket), dan wawancara (interview guide). Metode analisis data adalah deskriptif persentase. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 96 responden penelitian, ternyata 53 orang tenaga kerja yang melakukan commuter dengan tidak menetap di daerah tujuan dan 43 orang memilih tinggal sementara di daerah tujuan dan akan kembali lagi ke daerah asal dengan rata-rata pendapatan per hari yang diperoleh Rp 21.000 – Rp 50.000, rata-rata jarak tempuh 21-30 km, tingkat pendidikan terbanyak tamat SMA sebesar 38 orang atau 39,58 %, jenis kelamin didominasi oleh laki-laki sebesar 58 orang atau 60,41% dan perempuan sebanyak 38 orang atau 39,58%, dan rata-rata umur adalah 27 tahun-31 tahun. Berdasarkan hasil penelitian tersebut, saran yang dapat diajukan dalam penelitian ini antara lain: Pemerintah hendaknya perlu mengembangkan potensi di berbagai daerah supaya kesejahteraan masyarakat dapat meningkat baik dalam bidang peningkatan pendapatan dan peningkatan pendidikan masyarakat. Dimana pemerintah diharapkan memberikan pendidikan informal bagi mereka yang berpendidikan rendah, sehingga dapat menciptakan lapangan kerja baru di derah asal dan dapat mengurangi kepadatan kota (daerah tujuan), dengan terciptanya lapangan kerja baru, maka bayak menyerap tenaga kerja di daerah asal, sehingga para tenaga-tenaga muda di daerah asal tidak perlu meninggalkan daerah asalnya untuk melakukan commuter.

Actions (login required)

View Item