Penerapan Metode MUSLE dalam Memprediksi Hasil Sedimen di Sub DAS Garang Hulu Provinsi Jawa Tengah


Yunianto Tri Wijayanto, 3250407030 (2012) Penerapan Metode MUSLE dalam Memprediksi Hasil Sedimen di Sub DAS Garang Hulu Provinsi Jawa Tengah. Under Graduates thesis, Universitas Negeri Semarang.

[thumbnail of Penerapan Metode MUSLE dalam Memprediksi Hasil Sedimen di Sub DAS Garang Hulu Provinsi Jawa Tengah] Microsoft Word (Penerapan Metode MUSLE dalam Memprediksi Hasil Sedimen di Sub DAS Garang Hulu Provinsi Jawa Tengah) - Published Version
Download (87kB)

Abstract

Perubahan ekosistem dengan kegiatan budidaya di Sub DAS Garang Hulu mengakibatkan terjadinya permasalahan erosi di daerah hulu dan sedimentasi di daerah hilir, sehingga perlu dilakukan perhitungan melalui prediksi hasil sedimen. Penerapan metode MUSLE (Modified Universal Soil Loss Equation) merupakan metode yang digunakan untuk menghitung hasil sedimen yang keluar dari DAS berdasarkan kejadian hujan. Tujuan penelitian ini adalah 1) menghitung hasil sedimen di Sub DAS Garang Hulu berdasarkan kejadian hujan, 2) menghitung hasil sedimen menggunakan metode MUSLE di Sub DAS Garang Hulu. Penelitian ini dilakukan pada daerah tangkapan Sub DAS Garang Hulu dengan objek penelitian, yaitu hasil sedimen. Metode MUSLE digunakan untuk menghitung hasil sedimen dalam bentuk persamaan Sy = a .K.LS.C.P. Penerapan metode MUSLE dibedakan menjadi dua, yaitu hasil observasi menggunakan persamaan dan hasil prediksi menggunakan persamaan . Hasil sedimen (sediment yield) yang keluar dari Sub DAS Garang Hulu berdasarkan kejadian hujan memiliki perbedaan disebabkan oleh nilai aliran permukaan sebagai pengangkut hasil sedimen. Hasil sedimen terbesar pada tanggal 6 Februari 2010 sebesar 23,1313 ton/kejadian dan terkecil pada tanggal 15 Februari 2010 sebesar 1,4025 ton/kejadian dari kejadian hujan tanggal 19 Januari - 4 Maret 2010. Prediksi hasil sedimen Sub DAS Garang Hulu menggunakan metode MUSLE untuk persamaan dan dengan konstanta a = 11,6 dan b = 0,56 diperoleh hasil sedimen yang berbeda nyata dengan hasil sedimen pengukuran lapangan. Setelah dilakukan penerapan untuk metode dengan konstanta a = 309,350 dan b = 0,332 diperoleh hasil sedimen tidak berbeda nyata dengan pengukuran lapangan pada taraf signifikansi 95%. Sedangkan penerapan metode tetap berbeda nyata dengan hasil sedimen pengukuran lapangan disebabkan nilai aliran permukaan yang tinggi. Hasil sedimen penerapan metode terbesar pada tanggal 22 Januari 2010 sebesar 25,341 ton/kejadian dan terkecil pada tanggal 15 Februari 2010 sebesar 1,483 ton/kejadian dari kejadian hujan tanggal 19 Januari - 4 Maret 2010. Saran dan rekomendasi dari penelitian ini adalah penelitian lebih lanjut terhadap tebal aliran langsung dan debit puncak perlu dilakukan kembali dengan pendekatan empiris, penetapan metode MUSLE perlu diuji kembali untuk daerah DAS yang berbeda, pengelolaan tanaman dan tindakan khusus konservasi tanah dapat direkayasa untuk meminimalisir bahaya sedimentasi.

Item Type: Thesis (Under Graduates)
Uncontrolled Keywords: MUSLE, Hasil Sedimen, Daerah Aliran Sungai
Subjects: G Geography. Anthropology. Recreation > GB Physical geography
G Geography. Anthropology. Recreation > GE Environmental Sciences
Fakultas: Fakultas Ilmu Sosial > Geografi, S1
Depositing User: Hapsoro Adi Perpus
Date Deposited: 05 Jul 2012 04:40
Last Modified: 05 Jul 2012 04:40
URI: http://lib.unnes.ac.id/id/eprint/13047

Actions (login required)

View Item View Item