Dampak Kegiatan Industri Genteng Terhadap Kerusakan Lingkungan Fisik Di Desa Karangasem Kecamatan Wirosari Kabupaten Grobogan
Muhamad Erwin, 3250406036 (2011) Dampak Kegiatan Industri Genteng Terhadap Kerusakan Lingkungan Fisik Di Desa Karangasem Kecamatan Wirosari Kabupaten Grobogan. Under Graduates thesis, Universitas Negeri Semarang.
Microsoft Word (Dampak Kegiatan Industri Genteng Terhadap Kerusakan Lingkungan Fisik Di Desa Karangasem Kecamatan Wirosari Kabupaten Grobogan)
- Published Version
Download (26kB) |
Abstract
Desa Karangasem Kecamatan Wirosari Kabupaten Grobogan terdapat industri genteng yang menghasilkan produksi genteng yang bermanfaat dalam kehidupan manusia yaitu sebagai penutup atap rumah yang terbuat dari tanah liat dan telah melalui proses pencetakan dan pembakaran. Industri Genteng merupakan mata pencaharian sebagian besar masyarakat Desa Karangasem sehingga pengelolaan harus benar-benar diperhatikan. Dalam proses pembuatan genteng di Desa Karangasem memerlukan tanah sebagai bahan bakunya. Tanah-tanah tersebut diambil dari Desa Karangasem dan sekitarnya. Apabila sumber daya alam berupa tanah dan air dimanfaatkan secara terus menerus tanpa diikuti dengan tindakan konservasi tanah dan air maka akan dapat menyebabkan kerusakan lingkungan di daerah tersebut. Permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini adalah (1) Kegiatan industri genteng di Desa Karangasem Kecamatan Wirosari Kabupaten Grobogan. (2) Bagaimana dampak kegiatan industri genteng terhadap kerusakan lingkungan fisik di Desa Karangasem Kecamatan Wirosari Kabupaten Grobogan. Tujuan dari penelitian ini adalah (1) Untuk mengetahui kegiatan industri genteng di Desa karangasem Kecamatan Wirosari Kabupaten Grobogan. (2) Mengetahui dampak kegiatan industri genteng terhadap kerusakan lingkungan fisik di Desa Karangasem Kecamatan Wirosari Kabupaten Grobogan. Sampel penelitian ini adalah 58 pengusaha genteng yang dipilih secara acak menggunakan random sampling. Variabel penelitian ini adalah variabel bebas yaitu industri genteng dengan indikatornya proses produksi genteng, luas lahan yang diolah, jumlah tanah yang digunakan, kedalaman tanah yang digali, jumlah produksi genteng dan pemasarannya. Variabel terikat yaitu kerusakan lingkungan fisik meliputi : kerusakan tanah dan kerusakan air. Metode pengumpulan data dengan menggunakan metode dokumentasi, observasi, wawancara, angket, pengukuran di lapangan dan uji laboratorium. Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik deskriptif persentase. Hasil penelitian menunjukan bahwa (1) Tingginya tingkat kegiatan industri genteng di Desa Karangasem, hal ini bisa dilihat dari banyaknya eksploitasi terhadap tanah yang dipergunakan untuk bahan baku industri genteng. Antara lain banyaknya tanah yang digali/diambil sebanyak 15-20 m3, luas lahan tanah yang dipakai sebagai bahan baku 1-2 Ha, serta kedalaman tanah yang digali 30-60 cm. (2) Terjadinya tingkat kerusakan tanah pada daerah tanah yang diteliti antara lain; penjenuhan tanah oleh air, berkurangnya ketebalan tanah lapisan tanah 20-30 cm, berkurangnya lahan terbuka hijau 30-50 m2 serta erosi tanah. (3) Ketersediaan air sumur ataupun air tanah yang ada disekitar lokasi industri mengalami penurunan kedalaman air tanah. Tanah yang telah terus digali atau digunakan akan mengurangi ketersediaan air tanah 10-15 m. (4) Menurunnya kualitas tanah , berkurangnya lahan yang tertutup vegetasi, serta keadaan jalan desa yang rusak akibat banyak kendaraan besar yang mengangkut hasil produksi genteng ataupun yang mengambil bahan baku tanah. Hal ini juga menyebabkan kondisi jalan sekitar industri genteng menjadi rusak dan pembakaran genteng akan menimbulkan asap sehingga bisa mengganggu saluran pernapasan. Saran dari peneliti (1) Perlu adanya usaha pembinaan dan penyuluhan dari pihak terkait ataupun pemerintahan daerah agar para pengusaha industri genteng dapat menjaga kelestarian lingkungannnya. (2) Perlu adanya tindakan pengolahan tanah kembali terhadap tanah yang digunakan untuk bahan baku industri genteng seperti konservasi tanah yaitu adalah usaha-usaha untuk menjaga tanah agar tetap produktif atau memperbaiki tanah yang rusak dengan cara ditanami pepohonan disekitar lokasi pengambilan tanah. (3) Melaksanakan tindakan konservasi air yaitu suatu usaha agar air dapat lebih banyak disimpan dalam tanah dengan cara penghematan air, penampungan air hujan, serta reboisasi dan hal ini pun bisa mengurangi terjadinya banjir dan erosi.
Item Type: | Thesis (Under Graduates) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Kegiatan Industri Genteng, Kerusakan Lingkungan Fisik |
Subjects: | G Geography. Anthropology. Recreation > GB Physical geography G Geography. Anthropology. Recreation > GE Environmental Sciences |
Fakultas: | Fakultas Ilmu Sosial > Geografi, S1 |
Depositing User: | Hapsoro Adi Perpus |
Date Deposited: | 05 Jul 2012 04:34 |
Last Modified: | 05 Jul 2012 04:34 |
URI: | http://lib.unnes.ac.id/id/eprint/13046 |
Actions (login required)
View Item |