Dewi Kiswati, 2151407015 (2012) Suluk Tridadi dalam Strukturalisme Model Tzvetan Todorov. Under Graduates thesis, Universitas Negeri Semarang.

Microsoft Word (Suluk Tridadi dalam Strukturalisme Model Tzvetan Todorov) - Published Version Download (26kB)

Abstract

Suluk adalah salah satu karya sastra Jawa klasik yang tergolong dalam sastra Islam. Suluk merupakan sastra yang berisikan ilmu Tasawuf. Salah satu suluk yang mengajarkan akan ilmu Tasawuf adalah Suluk Tridadi. Ajaran-ajaran yang terdapat dalam Suluk Tridadi ini terbingkai dalam bentuk puisi atau tembang klasik dengan metrum macapat. Ajaran-ajaran ilmu Jawa yang ada dalam Suluk Tridadi ini diumpamakan dengan permainan kartu pei. Simbol dari kartu-kartu ini merupakan unsur-unsur yang berhubungan satu dengan yang lainnya, sehingga membentuk makna yang utuh. Untuk mengetahui isi ajaran yang terdapat dalam Suluk Tridadi terlebih dahulu harus mengetahui struktur teksnya. Struktur dalam Suluk Tridadi sendiri merupakan unsur-unsur yang saling berkaitan satu sama lain, sehingga membentuk makna yang utuh. Berdasarkan latar belakang tersebut permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimana struktur yang terdapat dalam Suluk Tridadi dalam kajian Strukturalisme model Tzvetan Todorov?. Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah mengungkapkan struktur yang terdapat dalam Suluk Tridadi dalam kajian Strukturalisme model Tzvetan Todorov. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan objektif yakni pendekatan yang menitik beratkan pada karya sastra atau teks sastra. Adapun sasaran penelitian ini adalah strukturalisme dalam Suluk Tridadi. Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik struktural yaitu teknik analisis struktural model Tzvetan Todorov. Simpulan hasil analisis penelitian ini adalah sebagai berikut, aspek sintaksis yakni urutan spasial yang dimulai dengan tujuan pengarang tentang maksud penulisan Suluk Tridadi yang menjelaskan tentang ajaran ilmu Jawa yang diumpamakan dengan permainan kartu Pei. Dimana terdapat sepuluh kartu yaitu kartu kasut, plompong, piti, tambur, kantong, kerok, kêro, picis, glindhing, dan abang pang yang mencerminkan akan tekad seseorang dengan diiringi sikap waspada terhadap godaan Iblis dan percaya terhadap Tuhan Yang Maha Kuasa dengan semua kehendak-Nya. Pada Aspek Semantik, meliputi (1) tembang macapat, (2) Simbol dan makna pedoman hidup, (3) pengendalian hawa nafsu, (4) panca indra, (5) bertaubat, (6) hidup yang bermanfaat untuk orang lain, dan (7) dua kalimat Syahadat. Dan pada Aspek Verbal, menjelaskan (a) sudut pandang atau pencerita, yaitu sudut pandang persona pertama (b) ragam bahasa yang digunakan adalah bahasa Jawa ngoko dalam bentuk metrum macapat tembang dhandhanggula, dalam ragam bahasa ini meliputi diksi dan majas. Diksi dalam Suluk Tridadi berfungsi untuk memperoleh keindahan dari tetembangan yang ditembangkan. Diksi yang terdapat dalam Suluk Tridadi yakni: diksi dwi lingga, dwi lingga salin swara, dwi purwa, dan rinenga. Sedangkan majas digunakan untuk memperindah kata-kata dan kalimat yang digunakan dalam Suluk Tridadi. Majas-majas yang terdapat dalam Suluk Tridadi yakni: majas epiet, simile, dan hiperbola. Adapun saran dari hasil penelitian ini yaitu, diharapkan dapat dijadikan buku bacaan atau buku kecil dari penelitian Suluk Tridadi ini sehingga para generasi muda bisa memahami ajaran-ajaran dan dipraktekan dalam kehidupan sehari-hari. Dari penelitian ini diharapkan akan muncul para peneliti baru tentang penelitian sastra puisi Jawa klasik yang lainnya.

Actions (login required)

View Item