Analisis Kinerja Pengelolaan Anggara Pendapatan Dan Belanja Daerah Pemerintah Kabupaten Semarang Di Era Otonomi Daerah


M. Wildan Setyadi, 7450407055 (2012) Analisis Kinerja Pengelolaan Anggara Pendapatan Dan Belanja Daerah Pemerintah Kabupaten Semarang Di Era Otonomi Daerah. Under Graduates thesis, Universitas Negeri Semarang.

[thumbnail of Analisis Kinerja Pengelolaan Anggara Pendapatan Dan Belanja Daerah Pemerintah Kabupaten Semarang Di Era Otonomi Daerah] Microsoft Word (Analisis Kinerja Pengelolaan Anggara Pendapatan Dan Belanja Daerah Pemerintah Kabupaten Semarang Di Era Otonomi Daerah) - Published Version
Download (25kB)

Abstract

Keberhasilan otonomi daerah tidak terlepas dari kemampuan dalam bidang pengelolaan keuangan yang ada. Dalam penelitian ini, peneliti ingin mengkaji tingkat perkembangan kemampuan keuangan di Kabupaten Semarang dibandingkan dengan Kabupaten Kota eks Karisidenan Semarang di era otonomi daerah. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat kemampuan kinerja pengelolaan anggaran pendapatan dan belanja di Kabupaten Semarang dibandingkan Kabupaten Kota eks Karisidenan Semarang dalam rangka mendukung pelaksanaan otonomi daerah Obyek penelitian ini dilakukan di Kabupaten Semarang dan Kabupaten Kota eks Karisidenan Semarang. Metode penelitian yang digunakan adalah Deskriptif Komparatif, untuk data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data keuangan APBD di Kabupaten Semarang dan Kabupaten Kota eks Karisidenan Semarang tahun anggaran 2007-2010. Data tersebut diperoleh dari dokumen-dokumen resmi serta sumber-sumber lainnya berupa data runtut waktu (time series) yaitu APBD dan laporan Realisasi APBD Pemerintah Kabupaten Semarang dan Kabupaten Kota eks Karisidenan Semarang yang diperoleh dari Departemen Keuangan. Metode analisis data yang digunakan adalah rasio keuangan, yaitu; rasio kemandirian keuangan daerah, rasio derajat desentralisasi fiskal, rasio indeks kemampuan rutin, rasio keserasian dan rasio pertumbuhan. Berdasarkan analisis yang telah dilakukan di Daerah Kabupaten Semarang diperoleh hasil sebagai berikut: Rasio kemandirian keuangan daerah memiliki rata-rata rasio sebesar 12,80% masih dalam pola hubungan instruktif yang berarti mempunyai kinerja yang relatif rendah. Rasio derajat desentralisasi fiskal mempunyai rata-rata sebesar 11,33% atau mepunyai kinerja yang kurang. Indeks kemampuan rutin mempunyai rata-rata sebesar 18,24% atau mempunyai kinerja yang sangat rendah. Rasio keserasian yang menunjukkan lebih besarnya pengeluaran rutin daripada pengeluaran pembangunannya,dan rasio pertumbuhan yang menunjukkan angka positif . Kinerja pengelolaan keuangan daerah Kabupaten Kota di eks Karisidenan semarang masih mempunyai ketergantungan kepada bantuan pemerintah pusat, dan Kota Semarang merupakan daerah yang paling mendiri dibandingkan dengan Kabupaten Kota di eks Karisidenan Semarang lainnya. Sumber Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Kota eks Karisidenan Semarang belum mampu untuk membiayai kegiatan pemerintahan daerahnya sendiri.

Item Type: Thesis (Under Graduates)
Uncontrolled Keywords: Kinerja Pemerintah Daerah, Keuangan Daerah, Otonomi Daerah
Subjects: H Social Sciences > HB Economic Theory
H Social Sciences > HC Economic History and Conditions
J Political Science > JQ Political institutions Asia
Fakultas: Fakultas Ekonomi > Ekonomi Pembangunan, S1
Depositing User: Hapsoro Adi Perpus
Date Deposited: 04 Jul 2012 01:44
Last Modified: 04 Jul 2012 01:44
URI: http://lib.unnes.ac.id/id/eprint/12911

Actions (login required)

View Item View Item