Eliminasi Bau Langu untuk Meningkatkan Kualitas Susu Ampas Tahu dengan Pemberian Jenis Essens dan Volum Essens yang Berbeda


Septi.Anggraini, , 5401406040 (2012) Eliminasi Bau Langu untuk Meningkatkan Kualitas Susu Ampas Tahu dengan Pemberian Jenis Essens dan Volum Essens yang Berbeda. Under Graduates thesis, Universitas Negeri Semarang.

[thumbnail of Eliminasi Bau Langu untuk Meningkatkan Kualitas Susu Ampas Tahu dengan Pemberian Jenis Essens dan Volum Essens yang Berbeda]
Preview
PDF (Eliminasi Bau Langu untuk Meningkatkan Kualitas Susu Ampas Tahu dengan Pemberian Jenis Essens dan Volum Essens yang Berbeda) - Published Version
Download (212kB) | Preview

Abstract

Ampas tahu merupakan limbah industri perusahaan tahu yang belum begitu banyak dimanfaatkan, dapat diperoleh dengan harga murah dan memiliki kandungan gizi yang cukup tinggi namun ampas tahu memiliki kelemahan yaitu memiliki bau langu yang disebabkan oleh enzim lipoksidase. Rumusan masalah: 1)Apakah pemberian jenis essens yang berbeda mampu mengeliminasi bau langu pada susu ampas tahu. 2)Manakah jenis essens yang efektif untuk mengeliminasi bau langu pada susu ampas tahu hasil eksperimen. 3)Berapakah pemberian volume essens yang efektif untuk menghilangkan bau langu pada susu ampas tahu. 4)Berapakah kandungan protein, lemak, merkuri (Hg), timbal (Pb), tembaga (Cu) dan angka lempeng total pada susu ampas tahu hasil eksperimen terbaik. 5)Bagaimana preferensi masyarakat terhadap susu ampas tahu hasil eksperimen terbaik di lihat dari kualitas inderawi. Populasi penelitian ini adalah ampas tahu, jenis essens dan jenis gula. Ampas tahu yang dihasilkan oleh perusahaan tahu yang ber Alamat di Jln. Madukoro Raya no 65, kelurahan Krobokan Semarang Barat. Jenis essens yang digunakan yaitu essens pasta dengan merk label Red Bell, mencakup rasa jeruk, melon, strawberry, dan cokelat. Jenis gula yang digunakan yaitu gula pasir dengan merk Gulaku kemasan hijau. Sampel dalam penelitian ini adalah ampas tahu, jenis essens dan jenis gula. Ampas tahu yang diambil dari populasi yang mempunyai ciri-ciri atau sifat yang sama yaitu masih baru, beraroma segar, berwarna putih kekuningan. Jenis essens dan jenis gula yang digunakan tidak melebihi tanggal kadaluarsa atau masih dalam keadaan baik/tidak mengalami kerusakan. Teknik pengambilan sampel dengan cara purposive random sampling. Variabel bebas yang digunakan dalam penelitian ini adalah penggunaan jenis essens (essens jeruk, essens melon, essens cokelat dan essens strawberry) dan volume essens (5 ml, 7 ml, dan 9 ml). Variabel terikat dalam penelitian ini adalah kualitas susu ampas tahu yaitu bau langu, kandungan gizi dan preferensi masyarakat. Variabel kontrolnya meliputi asal bahan, kondisi bahan dan berat bahan, suhu, lama perebusan dan kekentalan, panelis, tempat penilaian, dan pemeriksaan laboratorium. Metode pengumpulan data melalui penilaian uji inderawi, uji preferensi masyrakat dan uji laboratorium. Teknik analisis data yang digunakaan adalah analisis varian dua jalan untuk menganalisis data uji inderawi, analisis deskriptif developmental untuk mengetahui kandungan protein, lemak, merkuri(Hg), timbal(Pb), tembaga(Cu) dan total angka lempeng yang dibandingkan dengan syarat mutu susu kedelai menurut SNI no.01-3830-1995, analisis deskriptif prosentase untuk menganalisis preferensi masyarakat. Hasil penelitian uji inderawi pemberian jenis essens yang berbeda tidak mempunyai perbedaan kemampuan mengeliminasi bau langu, namun pada pemberian volume essens yang berbeda bau langu pada susu ampas tahu mampu tereliminasi, hal tersebut dilihat dari hasil eksperimen terbaik ditinjau dari aroma langu, rasa langu dan rasa essens. Hasil rata-rata penilaian panelis pada uji inderawi, jenis essens strawberry memiliki nilai rata-rata tertinggi dari aspek aroma langu dan rasa langu. Uji kandungan protein pada susu ampas tahu hasil eksperimen terbaik 3,60 %, dan kandungan lemak 5,26 % melebihi ambang batas SNI. Cemaran logam dibawah ambang batas SNI yaitu kandungan merkuri(Hg) < 0,002 mg/Kg, timbal(Pb) < 0,1 mg/Kg, tembaga(Cu) 0,68 mg/Kg. Cemaran mikroba yaitu angka lempeng total dilakukan dua kali dengan hasil, 2,8 x 105 koloni/mL hasil tersebut melebihi ambang batas SNI dan penilaian yang kedua angka lempeng total setelah sterilisasi dibawah ambang batas SNI yaitu 78 koloni/mL. Hasil rata-rata uji preferensi masyarakat oleh panelis tidak terlatih berdasarkan golongan umur yaitu remaja putra, remaja putri, dewasa putra dan dewasa putri pada aspek rasa langu menyatakan cukup suka, aroma langu menyatakan suka, warna menyatakan suka, kekentalan menyatakan suka, rasa essens menyatakan suka dan rasa manis menyatakan sangat suka. Saran dari peneliti adalah perlu ada tindakan sterilisasi untuk mengurangi mikroba susu amapas tahu dan perlu sosialisasi untuk pemasaran susu ampas tahu kepada masyarakat mengingat kandungan gizi yang terdapat pada susu ampas tahu masing tinggi.

Item Type: Thesis (Under Graduates)
Uncontrolled Keywords: langu, susu ampas tahu, essens
Subjects: T Technology > T Technology (General)
Fakultas: Fakultas Teknik > Pendidikan Kesejahteraan Keluarga, S1
Depositing User: budi Budi santoso perpustakaan
Date Deposited: 30 May 2012 00:36
Last Modified: 30 May 2012 00:36
URI: http://lib.unnes.ac.id/id/eprint/12533

Actions (login required)

View Item View Item