Ketoprak Wahyu Manggolo di Pati pada Tahun 1945-1965 ( Kajian Sejarah Kesenian )
Oktafiani Wulan Hapsari., 3150408017 (2012) Ketoprak Wahyu Manggolo di Pati pada Tahun 1945-1965 ( Kajian Sejarah Kesenian ). Under Graduates thesis, Universitas Negeri Semarang.
Preview |
PDF (Ketoprak Wahyu Manggolo di Pati pada Tahun 1945-1965 ( Kajian Sejarah Kesenian ))
- Published Version
Download (98kB) | Preview |
Abstract
Ketoprak merupakan hasil budaya bangsa indonesia. Ketoprak di Pati pada umumnya bukan ketoprak tobong (berpindah-pindah tempat untuk menyelenggarakan pertunjukan atau keliling) melainkan ketoprak tanggapan (pentas karena ada permintaan untuk suatu hajatan). Berdasarkan penelitian yang dilakukan ada indikasi ketoprak tetap survive sampai sekarang, ditandai dengan frekuensi pementasan yang relatif tinggi. Kelangsungan hidup grup-grup ketoprak di Pati mendapat dukungan sejumlah fungsi penopang. Skripsi ini ditulis untuk lebih memperkaya tulisan tentang sejarah local. Permasalahan yang dikaji dalam skripsi ini adalah: (1) bagaimana berdirinya sejarah kesenian ketoprak wahyu manggolo di Pati; (2) bagaimana perkembangan kesenian Ketoprak dari tahun 1945-1965; (3) Bagaimana faktor-faktor yang mempergaruhi eksistensi ketoprak wahyu manggolo. Metode dalam penelitian ini berdasarkan metode penelitian sejarah, yaitu (1) heuristik, (2) kritik sumber, (3) interpretasi, dan (4) historiografi. Dalam pengumpulan data baik berupa data tertulis, dokumen berupa foto, maupun sumber lisan dari hasil wawancara. Asal mula ketoprak Wahyu Manggolo berdiri pada 12 April 1940, yang di prakasai Manggolo. Dia tidak mau sebuah kesenian Tradisonal luntur karena perkembangan zaman maka Manggolo bersama keluarganya mencoba untuk melestarikannya dengan mewariskan grup kesenian ketoprak dengan beberapa keturunannya yang salah satu dari anaknya sekarang masih memimpin dan melestarikan kesenian ketoprak yang bernama Mogol. Pemain ketoprak pada tahun 1945-1965 masa pasca revolusi mengalami keterbatasan dalam berbagai hal, terutama dalam hal pementasan. Para pemain dan seniman ketoprak wahyu manggolo sangat terkekang dalam kebebasan berekspresi. Faktor-faktor yang mempengaruhi eksistensi Grup Ketoprak Wahyu Manggolo yaitu terdiri dua faktor, yaitu faktor pendukung dan faktor penghambat. Faktor pendukung adalah apresiasi dari masyarakat untuk senantiasa mendukung kesenian ketoprak itu sendri dan memberikan apresiasi berupa masukan dan menanggap ketoprak agar tidak cepat punah. Faktor penghambat adalah berkembangnya era kesenian modern dan peran pemerintah daerah tidak memberikan kontribusi tempat pertunjukkan sehingga terkesan ketoprak menjadi kesenian individual.
Item Type: | Thesis (Under Graduates) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Kajian Sejarah Kesenian, Ketoprak Wahyu Manggolo |
Subjects: | D History General and Old World > DS Asia > Indonesian History N Fine Arts > NX Arts in general |
Fakultas: | Fakultas Ilmu Sosial > Ilmu Sejarah, S1 |
Depositing User: | budi Budi santoso perpustakaan |
Date Deposited: | 23 May 2012 01:21 |
Last Modified: | 23 May 2012 01:21 |
URI: | http://lib.unnes.ac.id/id/eprint/12363 |
Actions (login required)
View Item |