Pemungutan Minyak Atsiri dari Biji Adas (Foeniculum vulgare) Menggunakan Metode Penyulingan Uap


Eko Setyawan, 5511309003 (2012) Pemungutan Minyak Atsiri dari Biji Adas (Foeniculum vulgare) Menggunakan Metode Penyulingan Uap. Under Graduates thesis, Universitas Negeri Semarang.

[thumbnail of Pemungutan Minyak Atsiri dari Biji Adas (Foeniculum vulgare) Menggunakan Metode Penyulingan Uap] Microsoft Word (Pemungutan Minyak Atsiri dari Biji Adas (Foeniculum vulgare) Menggunakan Metode Penyulingan Uap) - Published Version
Download (25kB)

Abstract

Indonesia merupakan negara yang berpotensi dalam pengembangan minyak atsiri di dunia karena memiliki berbagai jenis tumbuhan penghasil minyak atsiri. Salah satu tanaman penghasil minyak atsiri yang potensial dikembangkan di Indonesia adalah tanaman adas. Minyak adas dapat diekstrak dari biji, batang, dan daun adas menggunakan metode penyulingan uap. Penduduk Indonesia memanfaatkan biji adas sebagai pengharum masakan dan simplisia jamu sehingga pemanfaatan biji adas belum optimal. Biji adas dapat disuling sehingga menghasilkan minyak adas yang bermanfaat dalam industri farmasi sebagai obat batuk, antiseptik, dan laksatif. Dalam industri lainnya, minyak adas dipakai sebagai pewangi pada sabun, deodorant, pewangi parfum, flavor pada minuman beralkohol dan permen Penyulingan biji adas pada percobaan menggunakan bahan baku yang berasal dari Kecamatan Cepogo, Kabupaten Boyolali. Bahan baku yang digunakan memiliki massa 5 Kg dengan karakteristik biji berwarna hitam, panjang 0,2 cm, dan memiliki aroma khas biji adas. Proses penyulingan uap dilakukan selama 7,5 jam pada tekanan 1 atmosfer. Penghitungan waktu dilakukan setelah distilat pertama menetes pada kondensor dan dihentikan setelah kondensat yang menetes tidak mengandung minyak lagi. Minyak atsiri dari biji adas dipisahkan dari air menggunakan corong pisah yang dilakukan setiap jam. Minyak yang dihasilkan memiliki warna yang beragam mulai dari jernih hingga kecoklatan. Hal ini diakibatkan oleh kandungan logam yang berasal dari boiler. Minyak atsiri dari biji adas hasil penyulingan. Proses terakhir adalah penambahan 1% (m/m) Na2SO4 anhidrat untuk mengikat sisa air dalam minyak. Penyulingan biji adas menghasilkan minyak dengan massa 102,125 gram Hasil penyulingan biji adas menghasilkan rendemen 2,0425%. Minyak atsiri hasil penyulingan biji adas dilakukan uji densitas dan uji kelarutan dalam alkohol 90% serta uji GC-MS untuk mengetahui komponen kimia yang terdapat pada minyak. Sampel yang digunakan dalam uji tersebut adalah sampel yang memiliki warna paling keruh dan warna paling jernih. Densitas sampel paling keruh dan paling jernih berturut-turut adalah 0,9500 dan 0,949 g/mL. Densitas kedua sampel tidak memenuhi persyaratan Food Chemical Codex (FCC). Uji kelarutan dalam alkohol menunjukkan bahwa kedua sampel larut sempurna dalam alkohol 90% dengan perbandingan 1:3 dan memenuhi persyaratan Food Chemical Codex (FCC). Tiga komponen utama minyak atsiri dari biji adas sampel dengan warna paling keruh adalah anetol (47,51%), estragol (22,41%), dan α-fenson (21,92%). Sedangkan sampel dengan warna paling jernih mempunyai komponen anetol (52,38%), estragol (21,37%), dan α-fenson (15,74%).

Item Type: Thesis (Under Graduates)
Subjects: Q Science > QD Chemistry
T Technology > TP Chemical technology
Fakultas: Fakultas Teknik > Teknik Kimia D3
Depositing User: Hapsoro Adi Perpus
Date Deposited: 22 May 2012 03:01
Last Modified: 22 May 2012 03:01
URI: http://lib.unnes.ac.id/id/eprint/12328

Actions (login required)

View Item View Item