Satya Prihantoro, 1201407039 (2012) Strategi Pemberdayaan Masyarakat Miskin Dalam Meningkatkan Pendapatan (Studi Empiris di Kelurahan Bandung Kecamatan Kutoarjo Kabupaten Purworejo). Under Graduates thesis, Universitas Negeri Semarang.

Microsoft Word (Strategi Pemberdayaan Masyarakat Miskin Dalam Meningkatkan Pendapatan (Studi Empiris di Kelurahan Bandung Kecamatan Kutoarjo Kabupaten Purworejo)) - Published Version Download (26kB)

Abstract

Satya Prihantoro. 2012. “Strategi Pemberdayaan Masyarakat Miskin Dalam Meningkatkan Pendapatan (Studi Empiris di Kelurahan Bandung Kecamatan Kutoarjo Kabupaten Purworejo)”. Skripsi, Jurusan pendidikan Luar Sekolah Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang. Dosen Pembimbing 1 : Dr. S. Edy Mulyono, M.Si, dan Dosen Pembimbing II : Dr. Daman, M.Pd. Kata Kunci : Masyarakat Miskin, Strategi Pemberdayaan. Penelitian ini dilatarbelakangi pada kenyataan bahwa kemiskinan merupakan suatu masalah kesejahteraan sosial bagi masyarakat. Dimana masyarakat miskin merupakan masyarakat yang dalam kondisi serba kekurangan seperti: kebutuhan makan, perumahan, pakaian, kesehatan, pendidikan, pengangguran, dan pendapatan. Permasalahan dalam penelitian ini adalah: 1) bagaimana profil masyarakat miskin, 2) apa strategi pemberdayaan masyarakat miskin dalam meningkatkan pendapatan Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif, pengumpulan data dilakukan dengan cara wawancara dan dokumentasi. Subyek penelitian terdiri dari 1 Kepala Kelurahan, 1 Pamong Kelurahan, 4 masyarakat miskin. Teknik penganalisan data yang digunakan dalam penelitian ini meliputi: 1) Pengumpulan data, 2) Reduksi data, 3) Penyajian data, 4) Penarikan Kesimpulan. Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini: 1) Profil masyarakat miskin di Kelurahan Bandung adalah masyarakat yang memiliki kondisi kesejahteraan rendah. Sandang, pangan, papan yang belum sesuai dengan masyarakat pada umumnya (masyarakat ekonomi menengah keatas), kondisi tempat tinggal yang kurang layak seperti dinding rumah yang rusak dan atap rumah yang rusak, pendidikan hanya SMP, kesehatan dan gizi yang tidak tercukupi, memiliki pekerjaan tidak tetap seperti kuli bangunan dan kuli pasar serta berpendapatan atau penghasilan antara Rp 300.000 – Rp 600.000, 2) Strategi pemberdayaan masyarakat miskin dalam meningkatkan pendapatan yang dilakukan di Kelurahan Bandung antara lain: (a) menentukan, merumuskan, dan merencanakan pemberdayaan secara bersama antara pemerintah Kelurahan Bandung dan masyarakat Kelurahan Bandung seperti rapat antara pemerintah kelurahan dan warga masyarakat, (b) menentukan pemberdayaan yang sesuai dengan kondisi dan kebutuhan masyarakat seperti pelatihan pembuatan paving yang diikuti oleh warga masyarakat yang tidak memiliki pekerjaan, (c) membuat program pemberdayaan yang berkelanjutan dan mampu meningkatkan pendapatan masyarakat miskin seperti membuat organisasi KSM maskumambang yang mengurusi kegiatan pemberdayaan, (d) pemerintah Kelurahan Bandung melakukan bimbingan dalam pelaksanaan kegiataan pemberdayaan seperti pengawasan dan bimbingan dalam pelaksanaan kegiatan pemberdayaan, 3) Dampak dengan adanya pemberdayaan masyarakat miskin di Kelurahan Bandung adalah meningkatnya pendapatan masyarakat miskin yang tadinya hanya berpenghasilan Rp 300.000 per bulan menjadi Rp 800.000 per bulan, bekerja serabutan seperti buruh, kuli bangunan, kuli pasar mampu membuka lapangan pekerjaan pembuatan paving bagi masyarakat miskin. Saran-saran yang disampaikan yaitu: 1) Meningkatkan kondisi dalam hal sandang, pangan, papan, kesehatan dan gizi masyarakat miskin merupakan salah satu cara dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat miskin,2) Kegiatan pemberdayaan yang disusun dan dilaksanakan seharusnya sesuai dengan kondisi dan kebutuhan masyarakat miskin dan ada kerjasama antara pemerintah dan masyarakat. 3) Dengan cara meningkatkan pendapatan masyarakat miskin melalui pemberdayaan masyarakat maka akan dapat meningkatkan taraf hidup dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat miskin.

Actions (login required)

View Item