Studi Analisis Terhadap Putusan Hakim Yang Memberikan Hak Pemeliharaan Anak Kepada Orang Tua Laki-Laki (Putusan Pengadilan Agama Banyumas No.262/Pdt.G/2008/Pa.Bms)


Winda, Farhana Nastiti, 3450407037 (2012) Studi Analisis Terhadap Putusan Hakim Yang Memberikan Hak Pemeliharaan Anak Kepada Orang Tua Laki-Laki (Putusan Pengadilan Agama Banyumas No.262/Pdt.G/2008/Pa.Bms). Under Graduates thesis, Universitas Negeri Semarang.

[thumbnail of Studi Analisis Terhadap Putusan Hakim Yang Memberikan Hak Pemeliharaan Anak Kepada Orang Tua Laki-Laki (Putusan Pengadilan Agama Banyumas No.262/Pdt.G/2008/Pa.Bms)] Microsoft Word (Studi Analisis Terhadap Putusan Hakim Yang Memberikan Hak Pemeliharaan Anak Kepada Orang Tua Laki-Laki (Putusan Pengadilan Agama Banyumas No.262/Pdt.G/2008/Pa.Bms)) - Published Version
Download (25kB)

Abstract

Nastiti, Winda, Farhana. 2012. Studi Analisis Terhadap Putusan Hakim Yang Memberikan Hak Pemeliharaan Anak Kepada Orang Tua Laki-Laki (Putusan Pengadilan Agama Banyumas No.262/Pdt.G/2008/Pa.Bms). Skripsi, Fakultas Hukum Universitas Negeri Semarang. Dosen Pembimbing 1 : Ubaidilah Kamal, S.Pd, M.H. dan Dosen Pembimbing 2 : Baidhowi, S.Ag. Kata Kunci :Perkawinan, Perceraian dan Pemeliharaan Anak (hadhanah). Tujuan perkawinan menurut Pasal 1 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 adalah untuk membentuk keluarga (rumah tangga) yang bahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa. Meskipun demikian kekekalan dan kebahagiaan yang diinginkan kadang kala tidak berlangsung lama dan tidak menutup kemungkinan akan terjadinya perceraian. Ketika terjadinya perceraian, biasanya anaklah yang menjadi korban. Oleh sebab itu anak adalah salah satu subjek dan kepentingan anak tetap harus menjadi prioritas utama. Dari latar belakang diatas, timbul permasalahan hadhanah anak yang harus diserahkan kepada salah seorang dari ayah atau ibu. Sehingga Majelis hakim harus benar-benar mempertimbangkan pihak mana yang lebih layak sebagai pemegang hak hadhanah anak. Kemudian akan timbul hak dan kewajiban orang tua yang masih ada walaupun hadhanah anak tidak jatuh ke salah satu pihak. Untuk menjawab persoalan di atas, maka penyusun melakukan penelitian yang besifat kualitatif guna menjelaskan persoalan dengan pendekatan yuridis sosiologis, yaitu pendekatan dengan berdasarkan pada perundang-undangan dan berdasar pada realita sosial. Adapun hasil dari penelitian ini adalah, Majelis Hakim berpendapat bahwa ibu telah melepaskan hak hadhanahnya kepada ayah, dengan menyerahkan anak yang seharusnya disusui,dirawat dan dididik. Majelis hakim memandang ibu telah melalaikan kewajibannya. Sehingga ibu dipandang tidak layak atas hadhanah anak. Akan tetapi, ayah tidak boleh memutus hubungan anak dengan ibunya. Dimana setelah putusnya perkawinan, ibu mempunyai hak dan kewajiban yang sama dengan mantan suaminya atas semua hal yang berkenaan dengan anak. Penulis berkesimpulan putusan hadhanah anak yang dijatuhkan kepada ayah tepat. Dengan alasan ibu dipandang tidak layak atas hadhanah anak yaitu ibu telah melalaikan kewajibannya. Walaupun demikian,hadhanah anak tidak selamanya ada di ayah. Ibu memiliki kesempatan untuk berkumpul dengan anaknya kembali. Dengan mengajukan gugatan hadhanah anak apabila anak telah berumur 12 tahun. Sebagai saran bagi pihak berperkara,perebutan hak asuh tidak semestinya terjadi. Karna hak asuh adalah hak anak untuk mendapatkan perlindungan dan pemeliharaan dari orang tuanya. Kepada Pengadilan,keputusan hakim adalah harus tetap berada sebagai pihak yang melindungi kepentingan si anak.

Item Type: Thesis (Under Graduates)
Uncontrolled Keywords: Perkawinan, Perceraian dan Pemeliharaan Anak (hadhanah).
Subjects: H Social Sciences > HQ The family. Marriage. Woman
K Law > K Law (General)
Fakultas: Fakultas Hukum > Ilmu Hukum, S1
Depositing User: Hapsoro Adi Perpus
Date Deposited: 11 May 2012 02:16
Last Modified: 11 May 2012 02:16
URI: http://lib.unnes.ac.id/id/eprint/11983

Actions (login required)

View Item View Item