Analisis Settougo fu-, mu-, hi- dan mi- dalam Bahasa Jepang.


Sulastri Nurhasanah , NIM.2302407022 (2012) Analisis Settougo fu-, mu-, hi- dan mi- dalam Bahasa Jepang. Under Graduates thesis, Universitas Negeri Semarang.

[thumbnail of Analisis Settougo fu-, mu-, hi- dan mi- dalam Bahasa Jepang]
Preview
PDF (Analisis Settougo fu-, mu-, hi- dan mi- dalam Bahasa Jepang) - Submitted Version
Download (1MB) | Preview

Abstract

Morfologi dalam bahasa Jepang disebut keitairon. Morfologi dalam bahasa Jepang terdiri dari morfologi infleksional dan derivasional. Salah satu cabang dari morfologi derivasional adalah afiksasi atau setsuji. Dalam bahasa Jepang, setsuji terdiri dari settougo dan setsubigo. Salah satu settougo yang sering ditemukan dalam bahasa Jepang adalah settougo fu-, mu-, hi-, dan mi-. Pembelajar bahasa Jepang mengenali kosakata yang mengandung settougo tersebut sebagai sebuah kosakata utuh, dan keempatnya sama-sama dapat bermakna „tidak‟. Namun, settougo fu-, mu-, hi- dan mi- memiliki banyak perbedaan mendasar dalam hal makna maupun penggunaannya. Penelitian ini dilakukan untuk mendeskripsikan makna yang dimiliki settougo fu-, mu-, hi- dan mi- dan penggunaannya dalam bahasa Jepang. pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan teknik dokumentasi. Data yang dipilih berupa kalimat yang mengandung settougo fu-, mu-, hi- dan mi- yang diambil dari buku, koran, majalah, novel dan jurnal berbahasa Jepang. Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode padan. Untuk menganalisis data, yang pertama dilakukan adalah menentukan makna dasar settougo fu-, mu-, hi- dan mi-. Setelah itu, mengklasifikasikan contoh kalimat yang akan dianalisis berdasarkan makna settougo fu-, mu-, hi- dan mi- dalam bahasa Indonesia, kemudian mendeskripsikan settougo fu-, mu-, hi- dan mi- berdasarkan makna, penggunaan, persamaan, perbedaan dan ada tidaknya hubungan saling menggantikan yang dimiliki keempat settougo tersebut. Berdasarkan hasil analisis data ini, dapat disimpulkan bahwa secara umum settougo fu-, mu-, hi- dan mi- menyatakan makna negasi, akan tetapi masing-masing settougo juga memiliki makna dan penggunaan yang berbeda. Dalam penggunaannya, terdapat beberapa settougo fu-, mu-, hi- dan mi- yang dapat saling menggantikan, akan tetapi jumlahnya sangat terbatas dan hubungan saling menggantikan ini tergantung pada konteks kalimatnya.

Item Type: Thesis (Under Graduates)
Uncontrolled Keywords: Morfologi, Settougo fu-, mu-, hi- dan mi-, Negasi
Subjects: P Language and Literature > PL Languages and literatures of Eastern Asia, Africa, Oceania
Fakultas: Fakultas Bahasa dan Seni > Pendidikan Bahasa Jepang (S1)
Depositing User: eko handoyo perpustakaan
Date Deposited: 27 Jan 2012 03:47
Last Modified: 25 Apr 2015 08:25
URI: http://lib.unnes.ac.id/id/eprint/11688

Actions (login required)

View Item View Item