Sudoyo, 2010 (2010) Peningkatan Hasil Belajar Matematika Melalui Tutor Sebaya Pada Siswa Kelas VIB SD Negeri 2 Kaliori Kecamatan Kalibagor Kabupaten Banyumas. Under Graduates thesis, Universitas Negeri Semarang.

Microsoft Word (Peningkatan Hasil Belajar Matematika Melalui Tutor Sebaya Pada Siswa Kelas VIB SD Negeri 2 Kaliori Kecamatan Kalibagor Kabupaten Banyumas) - Published Version Download (57kB)

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh rendahnya hasil belajar siswa kelas VIB SD Negeri 2 Kaliori, Kalibagor, Banyumas, dan kurangnya keaktifan siswa dalam pembelajaran matematika. Pembelajaran masih bersifat guru sentris, yang didominasi metode ceramah, sehingga keaktifan siswa rendah dan pembelajaran cenderung tidak mengoptimalkan potensi siswa. Sebagai pemecahannya digunakan pembelajaran dengan tutor sebaya agar keaktifan siswa, keaktifan guru, dan hasil belajar siswa dalam pembelajaran matematika meningkat. Penelitian ini bertujuan untuk: (1) Meningkatkan hasil belajar matematika siswa kelas VIB SD Negeri 2 Kaliori dengan tutor sebaya, (2) Meningkatkan keaktifan siswa dalam pembelajaran matematika melalui tutor sebaya pada siswa kelas VIB SD Negeri 2 Kaliori, (3) Meningkatkan keaktifan guru dalam pembelajaran matematika. Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas VIB SD Negeri 2 Kaliori, Kalibagor, Banyumas, dengan jumlah siswa 22 orang. Metode yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dalam 2 (dua) siklus. Masing-masing siklus terdiri atas kegiatan perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Pengumpulan data dilakukan dengan metode observasi, tes, dan studi dokumenter. Teknis analisis data yang digunakan adalah teknik analisis deskriptif. Penelitian yang dilakukan menunjukkan hasil bahwa dengan tutor sebaya dalam pembelajaran matematika, hasil belajar siswa meningkat pada siswa kelas VIB SD Negeri 2 Kaliori, Kalibagor, Banyumas, dengan materi perbandingan dan skala. Hal tersebut dapat dilihat dengan adanya peningkatan rata-rata hasil belajar matematika, dari 61,36 pada siklus I, menjadi 71,02 pada siklus II. Ketuntasan belajar individual meningkat dari 68,18% pada siklus I, menjadi 81,82% pada siklus II. Keaktifan siswa dalam pembelajaran matematika menunjukkan skor rata-rata 22,46 dengan kategori baik (B) pada siklus I, dan 24,55 atau dengan kategori amat baik (A) pada siklus II. Sedangkan keaktifan guru dalam pembelajaran menunjukkan jumlah skor 27 dengan kategori baik (B) pada siklus I, dan jumlah skor 31 dengan kriteria amat baik (A) pada siklus II. Berdasarkan hasil penelitian disarankan agar guru dapat menemukan kelemahan dalam pembelajaran yang dilakukannya dan menemukan pemecahan terbaiknya. Pemecahan yang bisa dipilih adalah pembelajaran yang inovatif yaitu pembelajaran dengan tutor sebaya.

Actions (login required)

View Item