Optimasi Konsentrasi 2,4-Dichlorophenoxyacetic Acid (2,4-D), Benzyl Adenine (BA) dan Lama Penyinaran untuk Memacu Regenerasi Tunas dari kalus Kedelai.
Intan kristanti , 4450406034 (2011) Optimasi Konsentrasi 2,4-Dichlorophenoxyacetic Acid (2,4-D), Benzyl Adenine (BA) dan Lama Penyinaran untuk Memacu Regenerasi Tunas dari kalus Kedelai. Under Graduates thesis, Universitas Negeri Semarang.
Preview |
PDF (Optimasi Konsentrasi 2,4-Dichlorophenoxyacetic Acid (2,4-D), Benzyl Adenine (BA) dan Lama Penyinaran untuk Memacu Regenerasi Tunas dari kalus Kedelai.)
- Published Version
Download (2MB) | Preview |
Abstract
Kedelai (Glycine max (L.)) merupakan bahan pangan sumber protein nabati bagi manusia, yang banyak diperlukan dalam berbagai industri dan pakan ternak, serta masih menjadi salah satu komoditas pangan yang sangat penting di Indonesia. Kendala utama peningkatan produksi kedelai antara lain kualitas rendah dan tidak tahan terhadap serangan hama. Salah satu alternatif untuk mengatasi kualitas kedelai yang rendah yaitu perbaikan sifat melalui variasi somaklonal dan transformasi genetik dengan menggunakan kalus kedelai yang dapat diregenerasikan menjadi tunas, yang dipengaruhi jenis dan konsentrasi zat pengatur tumbuh serta kondisi fisik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh konsentrasi 2,4-Dichlorophenoxyacetic Acid (2,4-D) dan Benzyl Adenine (BA) serta lama penyinaran dan interaksinya terhadap regenerasi tunas dari kalus kedelai, dan untuk menentukan interaksi faktor-faktor yang paling optimal dalam regenerasi tunas dari kalus kedelai. Penelitian ini adalah penelitian eksperimental menggunakan Rancangan Acak Kelompok dengan perlakuan utama lama penyinaran. Konsentrasi 2,4-D dan BA masing-masing terdiri dari 4 taraf (0 ppm; 3 ppm; 6 ppm; 9 ppm) dan 2 taraf lama penyinaran (24 jam dan 0 jam). Analisis menggunakan ANAVA tiga arah dan uji lanjut Duncan. Parameter yang diamati adalah waktu muncul tunas, panjang tunas, jumlah tunas, dan persentase kalus membentuk tunas. Hasil menunjukkan bahwa konsentrasi BA dan lama penyinaran mempengaruhi regenerasi tunas dari kalus kedelai, sedangkan konsentrasi 2,4-D tidak berpengaruh signifikan terhadap regenerasi tunas. Konsentrasi BA yang paling optimal adalah 3 ppm dan lama penyinaran yang optimal adalah kondisi 0 jam. Interaksi konsentrasi BA, 2,4-D dan lama penyinaran berpengaruh terhadap regenerasi tunas terutama pada banyaknya jumlah tunas yang dihasilkan. Perlakuan BA 3 ppm + 2,4-D 6 ppm + 24 jamg adalah perlakuan yang optimal dalam meregenerasi tunas dengan jumlah kalus yang banyak. Berdasarkan hasil penelitian disarankan untuk meregenerasi kalus menggunakan ZPT BA dan 2,4-D dan Lama penyinaran.
Item Type: | Thesis (Under Graduates) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | kalus kedelai, 2,4-D, BA, lama penyinaran, regenerasi tunas |
Subjects: | Q Science > QH Natural history > QH301 Biology Q Science > QH Natural history > QH426 Genetics |
Fakultas: | Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam > Biologi, S1 |
Depositing User: | budi Budi santoso perpustakaan |
Date Deposited: | 07 Dec 2011 00:30 |
Last Modified: | 25 Apr 2015 08:01 |
URI: | http://lib.unnes.ac.id/id/eprint/10648 |
Actions (login required)
View Item |