PENGARUH ISIAN MORTAR TERHADAP KUAT LENTUR BAMBU
Rizki Putriariani , 5150403013 (2009) PENGARUH ISIAN MORTAR TERHADAP KUAT LENTUR BAMBU. Under Graduates thesis, Universitas Negeri Semarang.
Preview |
PDF (PENGARUH ISIAN MORTAR TERHADAP KUAT LENTUR BAMBU)
- Published Version
Download (689kB) | Preview |
Abstract
Pembangunan rumah ataupun bangunan lainnya di Indonesia sebagian besar menggunakan bahan bangunan dari kayu ataupun baja. Kayu memerlukan waktu selama 50 tahun untuk siap tebang, dan kayu mempunyai harga yang tidak murah. Begitu pula baja, harga tulangan baja semakin mahal ketersediaan bahan dasrnya yang semakin terbatas, serta memerlukan perawatan khusus yang cukup memakan waktu dan biaya. Sehingga diperlukan alternative lain seperti bambu, yang kemudian diisi dengan mortar untuk dimanfaatkan sebagai bahan bangunan. Bambu memiliki sifat-sifat yang baik untuk dimanfaatkan sebagai bahan bangunan pengganti kayu, antara lain batangnya kuat terhadap kuat tarik, ulet, lurus, rata, keras, mudah dibelah, dan mudah dikerjakan serta ringan sehingga mudah untuk diangkut. Disamping itu struktur dari bambu cukup ringan dan lentur sehingga bangunan dari struktur bambu mempunyai ketahanan yang tinggi terhadap gempa. Dengan pengisian mortar pada bambu dapat menambah kekuatan pada bambu dalam menahan beban. Sehingga bambu dengan isian mortar dapat digunakan sebagai bahan bangunan alternative. Penelitian ini dilakukan dengan metode eksperimen, dengan menggunakan jenis bambu wulung. Kemudian eksperimen dimulai dengan melakukan pengujian kadar air. Pengujian kadar air digunakan tiga bambu yang masing-masing bambu diuji pada bagian pangkal, tengah, dan ujung. Dengan tiap bagian diambil masing-masing tiga benda uji. Pemeriksaan bahan grouting digunakan tiga buah silinder dengan diameter 9 cm dan tinggi 18 cm. Untuk pengujian kuat lentur digunakan benda uji sebanyak 24 benda uji. Antara lain 12 benda uji bambu dengan isian mortar dan 12 benda uji bambu kosong. Bambu yang digunakan berumur sekitar 3-5 tahun dengan kondisi kering udara, dengan panjang 200 cm dan dengan diameter 8-10 cm. Pada pengujian kadar air diperoleh hasil : pada pangkal memiliki jumlah kadar air rata-rata 33,04%, pada bagian tengah memiliki rata-rata 30,935%, dan pada bagian ujungnya memiliki rata-rata 27,48%. Dari hasil pengujian bahan grouting diperoleh nilai modulus elastisitas : 129520 MPa, 133990 MPa, dan 135990 MPa. Hasil pengujian kuat lentur bambu dengan isian mortar didapat bambu dapat menahan beban rata-rata hingga 14000 N dengan jumlah lendutan maksimal yang terjadi rat-rata adalah 45 mm. Dan hasil pengujian kuat lentur bambu kosong hanya dapat menahan beban rata-rata hingga 6000 N, dengan jumlah lendutan maksimal yang terjadi rata-rata adalah 48 mm. Pada bambu dengan isian mortar pada bagian pangkal memiliki tegangan lentur rata-rata 36,49707369 MPa, dan pada bagian tengah bambu memiliki tegangan lentur ratarata 29,5563374 MPa. Dan pada bambu kosong pada bagian pangkal memiliki tegangan lentur rata-rata 10,39374665 MPa, dan pada bagian tengah memiliki tegangan lentur rata-rata 11,30849967 MPa.
Item Type: | Thesis (Under Graduates) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | bambu, mortar, kuat lentur. |
Subjects: | T Technology > TA Engineering (General). Civil engineering (General) |
Fakultas: | Fakultas Teknik > Pendidikan Teknik Bangunan, S1 |
Depositing User: | Users 98 not found. |
Date Deposited: | 05 Apr 2011 05:58 |
Last Modified: | 25 Apr 2015 04:13 |
URI: | http://lib.unnes.ac.id/id/eprint/954 |
Actions (login required)
View Item |