SEKOLAH BATIK ANAK-ANAK DI SEMARANG DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR PERILAKU


Fransisca R Manurung, 5112416020 (2020) SEKOLAH BATIK ANAK-ANAK DI SEMARANG DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR PERILAKU. Under Graduates thesis, UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG.

[thumbnail of 5112416020 - Fransisca R Manurung.pdf] PDF - Published Version
Restricted to Repository staff only

Download (7MB) | Request a copy

Abstract

Semarang sebagai Ibu Kota dari beberapa daerah penghasil batik ternama seperti Pekalongan dan Solo, juga memiliki seni batiknya sendiri yang lebih dikenal dengan batik semarangan. Kejayaan Batik Semarang di dunia perbatikan sempat memudar akibat terbakarnya Kampung Batik Bubakan saat penjajahan Jepang. Usaha untuk membangkitkan kembali Kampung Batik Semarang pernah dirintis pada awal tahun 1980 namun gagal bertahan dan kembali tenggelam. Kemudian pada tahun 2006-2008 Pemerintah Kota Semarang melalui Dekrenas. Berupaya untuk menghidupkan kembali kerajinan batik Semarang. Salah satu caranya dengan membentuk paguyuban “kampoeng Batik” sebagai suatu wadah bagi pengrajin untuk terus belajar dan berkreasi mengembangkan motif-motif Batik Semarangan. Namun pada kenyataannya, yang telah dilakukan pemerintah guna memperbaiki Kampung Batik semarang dan melatih pengrajin belum menunjukan hasil yang menggembirakan, Sehingga upaya untuk menghidupkan kembali Kampung Batik di Kota Semarang sebagai sentra produksi batik bisa dikatakan tidak terjadi perkembangan yang signifikan.(www.Antaranews.com 26 April 2012). Oleh karena itu perlu adanya penambahan fasilitas yang membantu Pemerintah Kota Semarang untuk menghidupkan kembali kerajinan Batik Semarangan. Sekolah batik anak-anak adalah salah satu fasilitas pendidikan sekaligus rekreasi bagi anak-anak yang menjadi salah satu cara untuk membantu program Pemerintah Kota Semarang yang juga dapat dijadikan wadah bagi pengerajin untuk terus belajar dan berkreasi. Perencanaan sekolah batik anak-anak ini akan menggunakan pendekatan Arsitektur Perilaku yang berfokus dan mengedepankan perilaku pengguna bangunan dalam desain rancangannya. Penerapan konsep arsitektur perilaku pada bangunan sekolah batik anak-anak ini diterapkan sistem teknis, sistem kinerja dan konsep arsitektural. Sistem teknis pada bangunan ini, untuk struktur bawah menggunakan pondasi tapak dan menerus, struktur badan menggunakan struktur beton bertulang dan struktur atap menggunakan struktur tenda. Sistem kinerja pada bangunan yaitu penekanan penggunaan pencahayaan alami dan penghawaan alami, smart building, pengolahan kembali air hujan dan air kotor. Untuk konsep arsitektural pada bangunan yaitu bentuk bangunan menyesuaikan dengan respon terhadap karateristik dan sifat dari pengguna bangunan, penggunaan material bangunan, konsep eksterior, dan konsep interior.

Item Type: Thesis (Under Graduates)
Uncontrolled Keywords: Sekolah Batik, Kota Semarang, Arsitektur Perilaku
Subjects: L Education > L Education (General)
L Education > L Education (General) > school environment
T Technology > TA Engineering (General). Civil engineering (General)
T Technology > TYA Teknik Sipil
Fakultas: Fakultas Teknik > Arsitektur, S1
Depositing User: TUKP unnes
Date Deposited: 23 Dec 2024 07:49
Last Modified: 23 Dec 2024 07:49
URI: http://lib.unnes.ac.id/id/eprint/66482

Actions (login required)

View Item View Item