PROSES BERPIKIR GEOMETRIS DALAM MEMECAHKAN MASALAH GEOMETRI MAHASISWA PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR (PGSD)


Trimurtini, 0401620007 (2023) PROSES BERPIKIR GEOMETRIS DALAM MEMECAHKAN MASALAH GEOMETRI MAHASISWA PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR (PGSD). Doctoral thesis, UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG.

[thumbnail of 0401620007 - Trimurtini.pdf] PDF - Published Version
Restricted to Repository staff only

Download (2MB) | Request a copy

Abstract

Berbagai pemasalahan dalam pembelajaran geometri maupun dalam penguasaan geometri dihadapi oleh siswa di tingkat sekolah dan mahasiswa di perguruan tinggi. Permasalahan paling sederhana mulai kesulitan mengenal bentuk, sifat, dan definisi sampai dengan memecahkan masalah geometri(Susistiowati et al., 2019). Tujuan penelitian ini adalah: (1) mendeskripsikan level berpikir geometris mahasiswa PGSD, (2) menemukan pola proses berpikir geometris mahasiswa PGSD dalam memecahkan masalah geometri, (3) menemukan pedoman scaffolding berupa lintasan belajar untuk meningkatkan level berpikir geometris mahasiswa PGSD, (4) menguji keefektifan pedoman scaffolding untuk meningkatkan kemampuan geometri mahasiswa PGSD. Jenis penelitian dengan mixed method pendekatan kualitatif dan kuantitatif secara bersamaan (concurrent). Model interaktif untuk menganalisis data kualitatif. Data kuantitatif dianalisis keefektifan penerapan pedoman scaffolding. Hasil penelitian menunjukkan simpulan sebagai berikut. (1) Level berpikir geometris mahasiswa PGSD tersebar pada lima level dan mayoritas ada pada level pengenalan dan paling sedikit ada di level metamatematis. (2) Pola proses berpikir geometris mahasiswa PGSD dalam memecahkan masalah geometri (SPMG) pada level penalaran formal dan metamatematis menunjukkan pola yang lengkap dan kompleks yang berdasar pada konsep dan sifat geometri meliputi tahap visualisasi, konstruksi, dan penalaran yang dibangun oleh elemen perseptual, sekuensial, diskursif, dan operatif. Sedangkan pola proses berpikir geometris mahasiswa pengenalan dan deskriptif cenderung kesulitan menyelesaikan SPMG, karena kekompleksitasan SPMG dibuat melibatkan minimal dua konsep geometri. Meskipun mahasiswa level deskriptif pada tahap awal dapat mengenali sifat objek geometri yang ada pada SPMG, tetapi mereka kemudian mengalami kesulitan saat melibatkan skema yang tidak mencukupi, sehingga kesulitan untuk melihat keterkaitan informasi dari komponen diketahui dan ditanyakan dalam SPMG. (3) Pedoman scaffolding berupa lintasan belajar (learning trajectory) untuk meningkatkan level berpikir geometris mahasiswa PGSD dimulai dari penjelasan dan peninjauan dilanjutkan dengan mengembangkan berpikir koseptual. Pengembangan berpikir koseptual diperlukan strategi berupa mengembangakan alat representasi, membuat hubungan, dan membangkitkan pembelajaran konseptual. (4) Pedoman scaffolding dalam bentuk learning trajectory terbukti efektif secara signifikan untuk meningkatkan kemampuan berpikir geometris mahasiswa PGSD

Item Type: Thesis (Doctoral)
Uncontrolled Keywords: learning trajectory, level berpikir geometris, pola proses berpikir geometris, scaffolding.
Subjects: L Education > L Education (General) > difficulty learning
L Education > L Education (General) > learning activity
L Education > LB Theory and practice of education > Problem Based Learning
Fakultas: Pasca Sarjana > Pendidikan Matematika, S3
Depositing User: TUKP unnes
Date Deposited: 17 Dec 2024 03:06
Last Modified: 17 Dec 2024 03:06
URI: http://lib.unnes.ac.id/id/eprint/66304

Actions (login required)

View Item View Item