IMPLEMENTASI ASESMEN DIAGNOSTIK DALAM PEMBELAJARAN IPS KURIKULUM MERDEKA BELAJAR PADA ASPEK PENILAIAN BERPIKIR KRITIS SISWA SMP N 1 KEJAJAR WONOSOBO
Farida Nur Aini, 3601419030 (2023) IMPLEMENTASI ASESMEN DIAGNOSTIK DALAM PEMBELAJARAN IPS KURIKULUM MERDEKA BELAJAR PADA ASPEK PENILAIAN BERPIKIR KRITIS SISWA SMP N 1 KEJAJAR WONOSOBO. Under Graduates thesis, UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG.
PDF (skripsi)
Restricted to Repository staff only Download (5MB) | Request a copy |
Abstract
Seyogyanya seorang dokter yang mendiagnosis keadaan pasiennya sebelum melakukan tindakan medis, guru juga seyogyanya mendiagnosis kemampuan peserta didik sebelum melakukan pembelajaran. Konsep seperti itulah yang kini dimunculkan dalam kurikulum Merdeka Belajar, yang disebut dengan asesmen diagnostik. Ketatnya persaingan abad ke-21 dan kebutuhan sistem pendidikan era 4.0 menuntut output dari pendidikan adalah menghasilkan SDM yang berpikir kritis. Maka dari itu asesmen diagnostik penting untuk diintegrasikan dalam pembelajaran yang nantinya diharapkan juga mampu mendukung tumbuhnya keterampilan berpikir kritis. SMP N 1 Kejajar merupakan sekolah yang mulai menerapakan asesmen diagnostik dan memiliki siswa dengan kemampuan berpikir kritis yang rendah. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pelaksanaan asesmen diagnsotik dan upaya guru dalam mengimplementasikan hasil asesmen diagnostik dalam pembelajaran IPS pada aspek penilaian berpikir kritis. Penelitian merupakan penelitian kualitatif fenomenologi, dengan menggunakan teknik pengumpulan data berupa wawancara, obervasi, dokumentadi dan studi kepustakaan. Hasil dari penelitian ini adalah asesmen diagnostik kognitif digunakan untuk mengetahui kemampuan (kognitif) awal siswa sedangkan asesemen diagnsotik non kognitif digunakan untuk mengetahui kondisi latar belakang keluarga siswa. Hasil dari asesmen diagnostik kognitif digunakan oleh guru untuk membagi siswa kedalam tiga kelompok, yakni high, middle dan low, kemudian memetakan target pembelajaran, mengintegrasikan kemampuan berpikir kritis melalui CP, dan melaksanakan pembelajaran dengan model inkuiri. Berdasarkan serangkaian strategi pembelajaran tersebut maka dihasilkan bahwa siswa belum memiliki keterampilan berpikir secara penuh berdasarkan hasil penilaian dari indikator keterampilan berpikir kritis menurut Ennis 1996. Sedangkan hasil dari asesmen diagnostik non kognitif adalah pihak Bimbingan Konsiseling (BK) yang melakukan tindak lanjut.
Item Type: | Thesis (Under Graduates) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Asesmen Diagnsotik, Pembelajaran IPS, Berpikir Kritis |
Subjects: | L Education > LB Theory and practice of education > Assessment of Learning L Education > LB Theory and practice of education > Assessment of Learning |
Fakultas: | Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik > Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, S1 |
Depositing User: | TUKP unnes |
Date Deposited: | 06 May 2024 02:06 |
Last Modified: | 06 May 2024 02:06 |
URI: | http://lib.unnes.ac.id/id/eprint/62641 |
Actions (login required)
View Item |