Anggita Rahma Ristayanti, 4101416112 (2021) KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIS SISWA KELAS VIII DITINJAU DARI KECEMASAN MATEMATIS PADA PEMBELAJARAN TEAMS GAMES TOURNAMENT BERBANTUAN MEDIA VISUAL. Under Graduates thesis, Universitas Negeri Semarang.

PDF (KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIS SISWA KELAS VIII DITINJAU DARI KECEMASAN MATEMATIS PADA PEMBELAJARAN TEAMS GAMES TOURNAMENT BERBANTUAN MEDIA VISUAL) - Published Version Restricted to Repository staff only Download (7MB) | Request a copy

Abstract

Penalaran matematis merupakan faktor penting dalam menyelesaikan masalah matematika. Kecemasan matematis menjadi salah satu aspek afektif yang memengaruhi proses penalaran matematis. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui keefektifan model pembelajaran teams games tournament dan menemukan kemampuan penalaran matematis siswa kelas VIII ditinjau dari kecemasan matematis. Metode dalam penelitian ini adalah mix method. Penelitian ini dilaksanakan di SMP N 23 Semarang dengan 30 siswa kelas VIII G sebagai kelas eksperimen menerapkan pembelajaran TGT berbantuan media visual dan 30 siswa kelas VIII H sebagai kelas kontrol menerapkan pembelajaran ekspositori. Data dikumpulkan dengan teknik tes tertulis, dokumen dan pengisian skala kecemasan matematis. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa 1) model pembelajaran teams games tournament efektif untuk meningkatkan kemampuan penalaran matematis siswa. 2) deskripsi kemampuan penalaran matematis siswa ditinjau dari kecemasan matematis yaitu (1) Siswa KMT memiliki kemampuan penalaran matematis yang bervariasi, siswa KMT dengan KPM kategori I mampu menguasai seluruh indikator, siswa KMT dengan KMP kategori II kurang mampu menguasai indicator mengajukan dugaan, siswa KMT dengan KPM kategori III kurang mampu memenuhi semua indikator, (2) Siswa KMS memiliki kemampuan penalaran matematis yang bervariasi, subjek KMS dengan KPM kategori I mampu menguasai seluruh indikator, siswa KMS dengan KPM kategori II kurang mampu menguasai indikator mengajukan dugaan dan menarik kesimpulan dari pernyataan, siswa KMS dengan KPM kategori III hanya mampu menguasai indikator menemukan pola atau sifat gejala matematis untuk membuat generalisasi (3) Siswa KMR memiliki kemampuan yang bervariasi, siswa KMR dengan KPM kategori I menguasai seluruh indikator, siswa KMR dengan KPM kategori II tidak mampu menguasai indikator mengajukan dugaan, siswa KMR dengan KPM kategori III hanya mampu menguasai satu indikator, yaitu menemukan pola atau sifat gejala matematis. Berdasarkan hasil penelitian, kemampuan penalaran matematis siswa ditinjau dari kecemasan matematis beragam. Guru perlu memberikan memberikan latihan soal yang bervariasi untuk mengembangkan kemampuan penalaran matematis siswa.

Actions (login required)

View Item