KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH SISWA PADA PEMBELAJARAN CONNECTING, ORGANIZING, REFLECTING, EXTENDING (CORE)


Faridah, 410141376 (2020) KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH SISWA PADA PEMBELAJARAN CONNECTING, ORGANIZING, REFLECTING, EXTENDING (CORE). Under Graduates thesis, Universitas Negeri Semarang.

[thumbnail of KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH SISWA PADA PEMBELAJARAN CONNECTING, ORGANIZING, REFLECTING, EXTENDING (CORE)] PDF (KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH SISWA PADA PEMBELAJARAN CONNECTING, ORGANIZING, REFLECTING, EXTENDING (CORE)) - Published Version
Restricted to Repository staff only

Download (2MB) | Request a copy

Abstract

Kemampuan pemecahan masalah siswa adalah aspek yang perlu dikembangkan dalam pembelajaran matematika. Penggunaan model pembelajaran yang tepat dapat menumbuhkan kemampuan pemecahan masalah siswa. Pada model pembelajaran CORE siswa didorong untuk dapat aktif membangun pengetahuannya sendiri dalam menyelesaikan permasalahan. Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengetahui pencapaian ketuntasan belajar kemampuan pemecahan masalah pada pembelajaran matematika siswa SMP dengan model pembelajaran CORE; (2) mengetahui kemampuan pemecahan masalah siswa yang menggunakan model CORE lebih baik daripada kemampuan pemecahan masalah siswa yang menggunakan model PBL; (3) mendeskripsikan kemampuan pemecahan masalah setelah mendapat model pembelajaran CORE. Metode penelitian ini adalah mixed methods dengan desain penelitian sequential explanatory. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII SMP Negeri 14 Semarang, pengambilan sampel dilakukan dengan cluster random sampling terpilih sebagai sampel adalah kelas VII-F untuk kelas kontrol dan VII-G kelas eksperimen. Pengambilan subjek menggunakan teknik purposive sampling. Subjek penelitian terdiri dari 6 siswa yaitu 2 siswa tingkat atas, 2 siswa tingkat sedang, dan 2 siswa tingkat rendah berdasarkan tes kemampuan pemecahan masalah pada kelas eksperimen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) kemampuan pemecahan masalah siswa pada pembelajaran matematika SMP dengan model pembelajaran CORE mencapai ketuntasan belajar; (2) kemampuan pemecahan masalah siswa yang menggunakan model CORE lebih baik daripada kemampuan pemecahan masalah siswa yang menggunakan model PBL; (3) Deskripsi kemampuan pemecahan masalah siswa setelah mendapat pembelajaran CORE sesuai tahapan pemecahan masalah, yaitu subjek pada kategori tingkat tinggi mampu memenuhi 4 indikator pemecahan masalah; subjek pada kategori tingkat sedang mampu memenuhi 2 indikator pemecahan masalah; subjek pada kategori tingkat rendah masih belum mampu memenuhi seluruh indikator pemecahan masalah.

Item Type: Thesis (Under Graduates)
Uncontrolled Keywords: Kemampuan Pemecahan Masalah; Model pembelajaran CORE.
Subjects: L Education > Special Education > Mathematics Education
Fakultas: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam > Pendidikan Matematika, S1
Depositing User: indah tri pujiati
Date Deposited: 02 Sep 2021 02:53
Last Modified: 02 Sep 2021 02:53
URI: http://lib.unnes.ac.id/id/eprint/45410

Actions (login required)

View Item View Item