Analisis Getaran Pada Bantalan Rel Akibat Beban Kereta Api Terhadap Struktur Jalan Rel
Vina Fadilah, 5113416020 (2020) Analisis Getaran Pada Bantalan Rel Akibat Beban Kereta Api Terhadap Struktur Jalan Rel. Under Graduates thesis, Universitas Negeri Semarang.
Preview |
PDF
Download (4MB) | Preview |
Abstract
Dalam mendesain infrastruktur kereta api dirancang secara khusus dengan mempertimbangkan beban kereta api yang sangat besar dan kecepatan tinggi yang dimilikinya. Beban kereta api yang melintas rel dapat menyebabkan getaran pada struktur jalan rel tersebut. Getaran yang disebabkan oleh kereta api akan berdampak pada kerusakan bangunan sekitar rel, kelongsoran tanah pada lokasi timbunan dan kondisi tanah di bawah konstruksi rel. Berkembangnya teknologi transportasi menyebabkan peningkatan kecepatan kendaraan dan kendaraan berat telah menghasilkan getaran yang lebih tinggi (Shih, 2018). Dari getaran tanah akibat beban kereta api yang melintas akan didapat dampak yang ditimbulkan terhadap struktur jalan rel yang dilewati kereta api. Untuk mengetahui besarnya getaran yang ditimbulkan, pada penelitian ini di gunakan dua alat yaitu accelerometer dan seismic monitoring. Kedua sensor tersebut diletakkan di bantalan pada saat yang sama untuk hasil yang lebih optimal. Data yang telah didapat selanjutnya akan diolah menggunakan software Geopsy dengan menggunakan standar metode HSVR (Horizontal to Vertical Spectral Ratio) untuk mendapatkan nilai frekuensi dan amplitudo. Penelitian ini dilakukan di KM 3 + 4/5 dan Stasiun Jerakah (KM 5 + 8/9) untuk mendapat kecepatan kereta yang berbeda pada tiap lokasi. Kereta api yang melintasi kedua lokasi terdiri dari kereta barang dan kereta penumpang dengan kecepatan sebesar 59-94 km/jam dengan nilai percepatan 0,566-1,27 m/s2 untuk arah X, 0,4-1,34 m/s2 untuk arah Y, 0,86-1,27 m/s2 untuk arah Z. Nilai percepatan yang didapat dari accelerometer lebih tinggi dari seismic monitoring. Tegangan maksimal di bawah bantalan yang terjadi sebesar 5,357 kg/cm2. Frekuensi getaran pada bantalan yang terjadi sebesar 8,5-19,2 Hz. Gaya getaran yang dihasilkan sebesar 8,5-19,1 kN. Besarnya frekuensi dan gaya getaran akan bertambah saat percepatan getaran lebih besar. didapatkan frekuensi natural sebesar 0,9 Hz -1,99 Hz di KM 5+8/9 dan 0,8 Hz – 15,9 Hz di KM 3+4/5 dengan nilai amplitude tertinggi 1888,9. Besarnya frekuensi natural bergantung pada percepatan getaran dimana semakin besar percepatan getaran maka frekuensi natural akan semakin meningkat. Dari nilai frekuensi natural didapat jenis tanah pada KM 3+4/5 adalah tanah lumpur, sedangkan di KM 5+8/9 adalah batuan keras.
Item Type: | Thesis (Under Graduates) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | accelerometer, getaran, kereta api, percepatan, frekuensi |
Subjects: | T Technology > TA Engineering (General). Civil engineering (General) T Technology > TF Railroad engineering and operation |
Fakultas: | Fakultas Teknik > Teknik Sipil, S1 |
Depositing User: | dina nurcahyani perpus |
Date Deposited: | 06 Jan 2021 04:08 |
Last Modified: | 06 Jan 2021 04:08 |
URI: | http://lib.unnes.ac.id/id/eprint/42690 |
Actions (login required)
View Item |