Uswatun Khasanah Dwi Rahayu, 0401516060 (2019) KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MATEMATIK DITINJAU DARI GAYA KOGNITIF SISWA PADA WHOLE BRAIN TEACHING BERNUANSA ETNOMATEMATIKA. Masters thesis, Universitas Negeri Semarang.

Preview

PDF (KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MATEMATIK DITINJAU DARI GAYA KOGNITIF SISWA PADA WHOLE BRAIN TEACHING BERNUANSA ETNOMATEMATIKA) - Submitted Version Download (1MB) | Preview

Abstract

Rahayu, Uswatun Khasanah Dwi. 2019. “Kemampuan Berpikir Kritis Matematik Ditinjau dari Gaya Kognitif Siswa pada Whole Brain Teaching Bernuansa Etnomatematika”. Tesis. Program Studi Pendidikan Matematika. Program Pascasarjana. Universitas Negeri Semarang. Pembimbing I Prof. Dr. Zaenuri, S.E, M.Si., Akt, Pembimbing II Dr. Walid, S.Pd, M.Si. Kata Kunci: Kemampuan Berpikir Kritis Matematik, Whole Brain Teaching, Gaya Kognitif, Etnomatematika. Tujuan penelitian ini adalah (1) menguji keefektifan pembelajaran siswa pada penerapan model Whole Brain Teaching yang bernuansa etnomatematika dalam meningkatkan kemampuan berpikir kritis matematik dan (2) mendeskripsikan kemampuan berpikir kritis matematik pada penerapan Whole Brain Teaching bernuansa etnomatematika ditinjau dari gaya kogitif siswa. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian mixed methods dengan sequential method. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah Tes Kemampuan Berpikir Kritis, observasi, dan wawancara. Pemilihan subjek penelitian berdasarkan gaya kognitif dilakukan dengan menggunakan GEFT. Subjek diambil satu dari masing-masing kelompok yaitu Field Dependent Lemah (FDL), Field Dependent Kuat (FDK), Field Independent Lemah (FIL), dan Field Independent Kuat (FIK). Masing-masing subjek yang selanjutnya diwawancara harus memenuhi keenam indikator berpikir kritis matematik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) pembelajaran dengan model WBT bernuansa etnomatematika efektif terhadap pencapaian kemampuan berpikir kritis matematik siswa, dan (2) pencapaian kemampuan berpikir kritis matematik siswa FD mampu dan menguasai tiga indikator siswa FIL mampu dan menguasai empat indikator, dan siswa FIK mampu dan menguasai seluruh indikator. Keefektifan model WBT bernuansa etnomatematika ditunjukkan dengan, (1) ketuntasan secara klasikal, (2) rataan kelas WBT bernuansa etnomatematika yang lebih tinggi dibandingkan dengan kelas diskusi saintifik, dan (3) meningkatnya rasa cinta budaya local. Berdasarkan hasil penelitian, model WBT bernuansa etnomatematika dapat dijadikan pilihan untuk meningkatkan hasil belajar siswa, khususnya kemampuan berpikir kritis matematika. Ketertarikan siswa pada budaya lokal akan mempermudah pemahaman terhadap materi.

Actions (login required)

View Item